Kerjasama Bancassurance Berlanjut, UOB Kantongi Fee US$ 1,15 Miliar dari Prudential

Jumat, 11 Januari 2019 | 22:42 WIB
Kerjasama Bancassurance Berlanjut, UOB Kantongi Fee US$ 1,15 Miliar dari Prudential
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. United Overseas Bank (UOB) telah memperbarui perjanjian pemasaran produk bancassurance dengan Produntial. Pembaruan kontrak itu berlaku selama 15 tahun ke depan.

Prudential, perusahaan asuransi yang berkantor pusat di London ini akan membayar US$ 1,15 miliar untuk jasa pemasaran bancassurance oleh UOB. Kesepakatan itu kian mempererat kerjasama keduanya, yang telah terjalin sejak 2010 silam.

Asal tahu saja, tahun 2010 silam UOB menjual unit asuransinya kepada Prudential senilai US$ 428 juta. Sejak saat itu, UOB mulai mendistribusikan produk asuransi Prudential melalui cabang-cabangnya yang ada di Singapura, Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Ditambah Vietnam, UOB kini memiliki sekitar 400 kantor cabang yang berada di lima negara. UOB memberikan akses bagi lebih dari 4 juta nasabah Prudential.

Adapun pembaruan kerjasama itu tidak bersifat eksklusif. Artinya, Prudential tetap bisa menjual produk asuransinya lewat bank lain.

Wee Ee Cheong, Deputy Chairman sekaligus Chief Executive UOB mengatakan, pembaruan perjanjian mencermikan bentuk pendekatan jangka panjang serta suksesnya jalinan kemitraan antara UOB dan Prudential. "UOB memiliki fokus memberikan solusi keuangan yang terbaik bagi kepentingan pelanggan," tutur Wee Ee Cheong, seperti dikutip Business Times, Jumat (11/1).

Adapun Chief Executive Group Prudential, Mike Wells mengatakan, pihaknya telah membangun kemitraan bancassurance yang efektif dengan UOB. "Kerjasama ini telah mendorong penjualan tahunan Prudential tumbuh dua digit," terang Mike.

Mike meyakini terbuka peluang yang sangat signifikan untuk tumbuh berkembang di Asia Tenggara. Dia juga menyebut, pembaruan kerjasama dengan UOB merupakan komitmen Prudential untuk memberikan manfaat bagi pelanggan dan pemegang saham perusahaan ini.

Asal tahu saja, Prudential pada tahun 2014 silam telah menandatangani perjanjian pemasaran produk bancassurance dengan Standard Chartered (StanChart) untuk jangka waktu 15 tahun. StanChart memperoleh bayaran sebesar US$ 1,25 miliar, untuk memasarkan produk Prudential ke 11 wilayah operasional StanChart.

Kerjasama strategis tersebut juga dilakukan oleh perbankan lainnya. Semisal pada tahun 2013, Citibank Asia menerima bayaran US$ 800 juta untuk memasarkan produk bancassurance AIA selama 15 tahun.

Demikian juga pada tahun 2015, kala DBS menandatangani kontrak penjualan produk bancassurance Manulife Financial Asia selama periode 15 tahun. DBS memasarkan produk bancassurance Manulife ke empat pasar utamanya, yakni Singapura, Hong Kong, China dan Indonesia. Perjanjian tersebut bernilai tidak kurang dari US$ 1,2 miliar.

Sementara OCBC Bank menjual produk bancassurance anak perusahaannya, yang 87% sahamnya dikuasai oleh Great Eastern Holdings.

Sebagai tambahan, menurut riset Capgemini, pada tahun 2016 terdapat 2,6 juta orang pemilik kekayaan di atas Rp 1 juta di Asia Pasifik, terkecuali Jepang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 110.000 orang bermukim di Singapura dengan total kekayaan senilai US$ 11,8 triliun. Dari kekayaan sebanyak itu, sebesar 21% atau US$ 2,3 triliun ada dalam bentuk kas.

Bagikan

Berita Terbaru

Peluang Bertumbuh Emiten Pariwisata Panorama (PANR) & Destinasi Tirta (PDES)
| Jumat, 16 Mei 2025 | 01:29 WIB

Peluang Bertumbuh Emiten Pariwisata Panorama (PANR) & Destinasi Tirta (PDES)

Total kepemilikan saham PANR di PDES bertambah menjadi 457,6 juta saham (64,01%) dari sebelumnya 456,19 juta saham (63,8%).

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%
| Kamis, 15 Mei 2025 | 21:11 WIB

Jumlah Pengangguran Naik, Tingkat Pengangguran Indonesia Berada di 4,76%

Penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2025 mencapai 216,79 juta orang. Angka ini bertambah 2,79 juta orang dibandingkan tahun sebelumnya.

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 18:52 WIB

IHSG Tembus 7.000, Net Buy Asing Mencapai Rp 1,68 Triliun Hari Ini (15/5)

Kamis (15/5), IHSG menguat 0,86% atau 60,28 poin ke 7.040,16 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:54 WIB

Mengeruk Pajak Sektor Ilegal, Pembenahan Tata Kelola Jadi Tantangan Utama

Beberapa sektor ilegal yang menjadi radar Menteri Keuangan Sri Mulyani antara lain illegal fishing, illegal logging, dan illegal mining.

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen
| Kamis, 15 Mei 2025 | 14:29 WIB

Cardig Aero Services Berganti Nama dan Alamat Kantor, Begini Kata Manajemen

Penggantian nama dan alamat kantor merupakan langkah strategis perusahaan. Hal ini sejalan dengan perubahan komposisi pemegang saham.

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya
| Kamis, 15 Mei 2025 | 12:41 WIB

Kubu Taipan Alim Markus Gugat Bank Maspion (BMAS) Rp 283,72 Miliar, Simak Alasannya

Manajemen BMAS menyatakan bahwa hingga Mei 2025, proses hukum masih berlangsung di Pengadilan Negeri Surabaya.

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 28,6% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Rontok Lagi (15 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (15 Mei 2025) 1 gram Rp 1.866.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,6% jika menjual hari ini.

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:44 WIB

Industri Elektronik Global dan Indonesia Tengah Tertekan, Begini Kondisinya Terkini

Sejumlah pabrikan elektronik terpaksa menaikkan harga jual di tengah daya beli masyarakat yang melemah.

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See
| Kamis, 15 Mei 2025 | 08:09 WIB

Emiten Properti Portofolio Lo Kheng Hong Belum Bertaji, Analis Sarankan Wait And See

Secara umum analis menilai saham-saham properti memiliki peluang untuk kembali melanjutkan penguatan.

 Laju Penjualan Mobil Masih Melambat
| Kamis, 15 Mei 2025 | 07:45 WIB

Laju Penjualan Mobil Masih Melambat

Daru data Gaikindo, secara bulanan laju penjualan mobil pada April 2025 baik whole sale dan retail kompak turun

INDEKS BERITA

Terpopuler