Kesiapan PNM Membayar Utang Jatuh Tempo Rp 626 Miliar

Rabu, 20 Maret 2024 | 04:30 WIB
Kesiapan PNM Membayar Utang Jatuh Tempo Rp 626 Miliar
[ILUSTRASI. Suasana kantor cabang PNM di Jakarta, Jumat (16/2/2024). Tahun ini, PNM menargetkan nasabah Mekaar akan mencapai 16,5 juta. Sedangkan target penyaluran pembiayaan PNM di sepanjang tahun ini diperkirakan Rp 75 triliun-Rp 80 triliun. KONTAN/Baihaki/16/2/2024]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memiliki utang jatuh tempo sebesar Rp 626 miliar. PNM dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia menjelaskan, utang tersebut berupa sukuk mudharabah berkelanjutan I PNM tahap II tahun 2023 seri A yang akan jatuh tempo pada 21 April 2024. 

Direktur Operasional, Digital dan Teknologi Informasi PNM Sunar Basuki menjelaskan, PNM memiliki kelonggaran likuidtas dan beberapa opsi untuk membayar sukuk mudharabah tersebut. "Perusahaan memenuhi kebutuhan pendanaan melalui tiga alternatif pendanaan melalui penarik fasilitas perbankan, penerbitan surat utang melalui pasar modal dari pemerintah (PIP)," ujar Sunar. 

Baca Juga: PNM Bersama KPPPA Sukseskan Commision on the Status of Women ke-68 di New York

Sunar mengatakan, hingga akhir Desember 2023, PNM masih memiliki kelonggaran tarik fasilitas dari sumber pendanaan tersebut dengan total Rp 24,09 triliun. Dia merinci fasilitas perbankan yang bisa ditarik senilai Rp 11,61 triliun. Sementara dari pasar modal Rp 11,28 dan PIP Rp 1,2 triliun. 

Secara kinerja, PNM pun terlihat positif. Aset PNM hingga Desember 2023 sebesar Rp 51,98 triliun. Sedangkan laba bersih PNM di periode sama sebesar Rp 1,61 triliun dan outstanding pembiayaan Rp 42,02 triliun. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Kinerja Manufaktur di Zona Kontraksi Lagi
| Selasa, 03 Juni 2025 | 06:08 WIB

Kinerja Manufaktur di Zona Kontraksi Lagi

Purchasing managers' index (PMI) sektor manufaktur Indonesia Mei 2025 masih di level 47,4 berdasarkan data S&P Global

Gaia Artha Siap Akuisisi 49,38% Saham Sumber Sinergi Makmur (IOTF)
| Selasa, 03 Juni 2025 | 06:05 WIB

Gaia Artha Siap Akuisisi 49,38% Saham Sumber Sinergi Makmur (IOTF)

Saham sebanyak itu akan diakuisisi Gaia dari dua pemegang saham pengendali IOTF, yakni Alamsyah dan Gracia Puspita Suciono.​

Pemerintah Belum Memperketat Mobilitas Masyarakat
| Selasa, 03 Juni 2025 | 06:00 WIB

Pemerintah Belum Memperketat Mobilitas Masyarakat

Kemenkes mengimbau dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian Covid-19.

ELPI Membidik Pasar Maritim di Luar Negeri
| Selasa, 03 Juni 2025 | 06:00 WIB

ELPI Membidik Pasar Maritim di Luar Negeri

ELPI menargetkan bisa menjual sebanyak 20 unit kapal baik itu di pasar dalam negeri maupun luar negeri hingga 2027.

Data Ekonomi Menunjukkan Ekonomi Kita Rapuh
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:57 WIB

Data Ekonomi Menunjukkan Ekonomi Kita Rapuh

Data menunjukkan bahwa tekanan ekonomo Indonesia masih besar di tengah narasi pemerintah bahwa ekonomi Tanah Air yang masih kuat 

Memilih Saham Indonesia Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) yang Meniru Warren Buffett
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:55 WIB

Memilih Saham Indonesia Menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) yang Meniru Warren Buffett

BBCA dan TLKM muncul di semua daftar. UNVR dan ASII di empat daftar, menjadi favorit Warren Buffet virtual. 

Stimulus Sesaat, Lesu Ekonomi Belum Terlepas
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:48 WIB

Stimulus Sesaat, Lesu Ekonomi Belum Terlepas

Paket stimulus pemerintah Rp 24,44 triliun hanya berdampak sementara bagi ekonomi dan tidak signifikan

Indoritel Makmur (DNET) Suntik Modal Ke FAST Melalui Private Placement
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:45 WIB

Indoritel Makmur (DNET) Suntik Modal Ke FAST Melalui Private Placement

 Suntikan modal ini dalam rangka penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement yang dilakukan FAST.​

Rupiah diproyeksi Bertahan  di Zona Hijau pada Selasa (3/6)
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:44 WIB

Rupiah diproyeksi Bertahan di Zona Hijau pada Selasa (3/6)

Penguatan rupiah diperkirakan berlanjut seiring ketidakpastian sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

SPTO Tambah Sasaran dan Segmen Pasar
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:41 WIB

SPTO Tambah Sasaran dan Segmen Pasar

Surya Pertiwi akan menjaga pasar existing, dengan tetap menjajaki perluasan pasar ke wilayah yang potensial.

INDEKS BERITA

Terpopuler