Kewajiban Neto Per Akhir 2018 Naik Terdorong Arus Masuk Modal Asing

Senin, 25 Maret 2019 | 08:20 WIB
Kewajiban Neto Per Akhir 2018 Naik Terdorong Arus Masuk Modal Asing
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan terhadap pasar keuangan dalam negeri tahun lalu membuat dana asing keluar (capital outlflow) dalam jumlah yang besar. Namun dana asing kembali masuk di akhir 2018 yang menyebabkan peningkatan kewajiban neto pada posisi investasi internasional (PII) Indonesia kuartal-IV 2018.

Bank Indonesia (BI) mencatat, kewajiban neto pada PII Indonesia di akhir periode Oktober-Desember 2018 sebesar US$ 317,8 miliar. Angka itu naik US$ 25,3 miliar ketimbang kewajiban neto kuartal III-2018. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN) yang melampaui peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN).

Posisi KFLN tercatat sebesar US$ 664,8 miliar, naik 5% dari kuartal sebelumnya yang didorong masuknya arus modal asing dalam bentuk investasi langsung dan investasi lainnya. BI, dalam laporannya yang dirilis Jumat (22/3), menyebut kondisi Ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian domestik cukup tinggi.

Sementara posisi AFLN di triwulan IV-2018 sebesar US$ 347 miliar atau hanya naik 1,9% dibanding kuartal III-2018. Tertahannya peningkatan AFLN lantaran sejalan dengan penurunan rata-rata indeks saham negara-negara penempatan AFLN dan faktor penguatan nilai tukar dollar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang dunia.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menilai, peningkatan kewajiban neto menunjukkan ketergantungan RI terhadap dana asing masih tinggi. Akan tetapi, "Harapannya semakin penting posisi indonesia di mata asing," kata Lana.

Namun, hal ini tak berarti buruk lantaran investasi asing juga masih dibutuhkan untuk menutupi defisit transaksi berjalan. Hanya saja, Lana mengingatkan bahwa jika pembayaran kewajiban berupaoutflow, Indonesia harus waspada.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, kenaikan kewajiban neto karena dana asing masuk ke negara berkembang akibat perlambatan ekonomi AS, Eropa, dan China dan gencarnya penerbitan utang pemerintah.

Sayangnya, investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) justru mengalami penurunan sepanjang 2018. Oleh karena itu, "Perlu strategi untuk menarik tidak hanya dana jangka pendek yang berisiko keluar, tetapi juga investasi langsung jangka panjang," kata Bhima.

Bagikan

Berita Terbaru

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
Nakhoda Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 06:10 WIB

Nakhoda Danantara

​Pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) terus menjadi sorotan publik. Kenapa?

INDEKS BERITA

Terpopuler