Energi masih tercatat sebagai salah satu kontributor terbesar penghasil gas rumah kaca (GRK) yang memicu pemanasan bumi. Berdasarkan data International Energy Agency (IEA), produksi GRK dari penggunaan energi naik tiga kali lipat dalam kurun waktu 20 tahun terakhir. Angkanya naik dari 10 gigaton CO2 tahun 1999 menjadi 33 gigaton CO2 di tahun 2019 atau menyumbang 36% dari emisi GRK dunia.
GRK yang berdampak pada pemanasan bumi diproyeksikan masih terus naik lagi, termasuk di Indonesia. Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyimpulkan, sektor energi akan menggantikan sektor kehutanan sebagai penyumbang emisi GRK terbesar di Indonesia.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.