Kinerja Bakal Membaik, Analis Sarankan Beli Saham ASII

Selasa, 07 Mei 2019 | 05:30 WIB
Kinerja Bakal Membaik, Analis Sarankan Beli Saham ASII
[]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan penjualan kendaraan secara nasional membuat kinerja PT Astra International Tbk (ASII) melambat. Namun analis optimistis, penjualan kendaraan akan kembali bergairah dan bisa menjadi penyokong utama bisnis ASII. Analis juga menilai, diversifikasi bisnis bakal mampu menjaga kualitas aset dan kinerja ASII.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil di Indonesia turun 13% di kuartal I 2019 dibanding periode tahun lalu menjadi 254.000 unit.

Dampaknya, penjualan mobil Astra juga turun sebesar 5% menjadi 134.000 unit. Namun, Astra berhasil meningkatkan pangsa pasar dari 49% menjadi 53% di kuartal I 2019.

Di tengah lesunya pasar otomotif, di periode yang sama ASII masih mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan bersih grup sebesar 7% menjadi Rp 59,61 triliun. Laba bersih juga ikut naik sebesar 5% menjadi Rp 5,22 triliun.

Andrey Wijaya, Analis RHB Sekuritas Indonesia mengatakan penjualan mobil menurun di tiga bulan pertama tahun ini karena pembeli terpengaruh sentimen pemilihan umum (pemilu). Alhasil, konsumen menunda membeli mobil.

"Tetapi market share Astra naik, sehingga prospek kinerja ke depan masih akan menjanjikan," kata Andrey, Senin (6/5).

Analis Deutsche Verdhana Sekuritas Indonesia, Joko Sogie menambahkan, Astra berhasil mengimbangi penurunan penjualan mobil di kuartal I 2019 dengan mencatatkan volume penjualan motor yang lebih tinggi. Pada dua bulan pertama tahun ini saja, volume penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor secara nasional naik 19% year on year menjadi 1,3 juta unit.

"Motor terus mencatatkan penghasilan yang lebih tinggi dibanding mobil bagi kinerja Astra," kata Joko dalam riset 24 April 2019.

Selain itu, kinerja ASII masih mampu tumbuh di kuartal I 2019 juga tersokong dari kinerja anak-anak usahanya.

Misalnya, PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 377 miliar dari Rp 164 miliar pada kuartal pertama 2018. Kenaikan itu terjadi karena tingkat pemulihan kredit bermasalah berkurang. Tercatat, rasio kredit bermasalah (NPL) kotor dan bersih Bank Permata turun menadi 3,8% dan 1,6%. Padahal Maret 2018 lalu, masih di level 4,4% dan 1,7%.

PT United Tractors Tbk (UNTR) juga turut menyokong kinerja ASII. Di kuartal I 2019, UNTR menorehkan pertumbuhan laba bersih sebesar 21% menjadi Rp 3,1 triliun di kuartal I 2019.

Andrey mengatakan, UNTR kuat menyokong kinerja ASII karena adanya peningkatan kinerja pada bisnis kontraktor penambangan dan kontribusi tambang emas Martabe di Sumatera Utara yang diakuisisi UNTR pada Desember 2018.

Rekomendasi buy

Joko mengatakan, keuntungan dari BNLI dan UNTR tersebut cukup untuk mengimbangi kinerja negatif dari PT Astra Agro Lestari (AALI) yang mengalami penurunan laba sebesar 89% menjadi Rp 30 miliar jika dibandingkan dengan kuartal I 2018. Penurunan itu disebabkan karena tren penurunan harga tandan buah segar.

Tak hanya AALI, PT Astra Graphia Tbk (ASGR) juga mengalami penurunan laba bersih sebesar 26% menjadi Rp 26 miliar di kuartal I 2019.

Meski begitu, Andrey tetap optimistis kinerja ASII hingga akhir tahun akan membaik karena ditunjang bisnis utamanya, yaitu penjualan kendaraan.

"Jika suku bunga Bank Indonesia bisa turun di tahun ini, maka kinerja ASII bisa tersokong karena bunga kredit kendaraan bisa ikut turun. Dan akan semakin banyak orang yang mampu melakukan kredit kendaraan," kata Andrey.

Analis Budi Rustanto dari Valbury Sekuritas Indonesia berekspektasi, jasa layanan keuangan Grup Astra akan sejalan dengan volume penjualan otomotifnya. Sementara, harga CPO masih akan menekan emiten perkebunan ASII.

Tetapi, Budi merekomendasikan beli ASII karena ada peluang penguatan ekonomi Tanah Air seiring dengan jinaknya inflasi, stabilnya rupiah dan moneter, juga diversifikasi bisnis ASII, serta neraca keuangan perusahaan yang kuat. Kolaborasi Astra dengan Go-Jek dengan membentuk usaha patungan usaha rental juga diyakini bisa mendorong bisnis auto Astra. Target harga ASII, Budi mematok harga Rp 8.500 per saham.

Begitu juga dengan Andrey dan Joko yang merekomendasikan buy ASII. Keduanya kompak menetapkan target harga ASII Rp 9.000 per saham sampai akhir tahun.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Anggaran Jumbo MBG
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:00 WIB

Anggaran Jumbo MBG

Pemerintah harus memastikan program MBG dengan dana jumbo itu bisa menjangkau target yang dipatok lebih banyak dari jumlah orang miskin.

Menyikapi Polemik Pertumbuhan Ekonomi
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 07:00 WIB

Menyikapi Polemik Pertumbuhan Ekonomi

Badan Pusat Statistik (BPS) dituntut terbuka untuk menjabarkan metodologi dan asumsi perhitungan PDB.

Theo Lekatompessy Membagi Portofolio Sesuai Tujuan Investasi
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Theo Lekatompessy Membagi Portofolio Sesuai Tujuan Investasi

Theo Lekatompessy, Komisaris Independen PT Temas Tbk (TMAS) membagikan strateginya dalam berinvestasi

Rukun Raharja (RAJA) dan Petrosea (PTRO) Berkongsi Akuisisi Entitas Grup Hafar
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Rukun Raharja (RAJA) dan Petrosea (PTRO) Berkongsi Akuisisi Entitas Grup Hafar

Kedua emiten pertambangan ini berkongsi mengakuisisi dua perusahaan milik Grup Hafar. Yakni, PT Hafar Daya Konstruksi dan PT Hafar Daya Samudera.​

Upaya Arkora Hydro Tbk (ARKO) Lewat Anak Usaha Baru
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Upaya Arkora Hydro Tbk (ARKO) Lewat Anak Usaha Baru

Mengupas profil dan strategi bisnis di sektor EBT dari PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) pasca membangun dua anak usaha baru 

Harga dan Permintaan Komoditas Mendaki, Saham Emiten CPO Melejit Tinggi
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:05 WIB

Harga dan Permintaan Komoditas Mendaki, Saham Emiten CPO Melejit Tinggi

Mayoritas saham emiten produsen minyak sawit (CPO) tumbuh kencang sejak awal tahun ini atau year to date (ytd). 

Permintaan Alat Berat Sektor Tambang Anjlok, Sektor Pertanian Naik
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:04 WIB

Permintaan Alat Berat Sektor Tambang Anjlok, Sektor Pertanian Naik

Secara total, permintaan yang meningkat dari sektor pertanian mendorong produksi alat berat mencapai 4.460 unit per semester I-2025.

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar dalam Sepekan Ini
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar dalam Sepekan Ini

Rupiah ditutup melemah 0,33% ke Rp 16.169 pada perdagangan Jumat (15/8) dari perdagangan sehari sebelumnya.

BEI Membuka Kembali Suspensi Saham Tiga Emiten
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 05:55 WIB

BEI Membuka Kembali Suspensi Saham Tiga Emiten

Ketiganya adalah saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN). ​

 Investor China Melirik Kawasan Industri RI
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 05:53 WIB

Investor China Melirik Kawasan Industri RI

Peningkatan investasi dari China bisa mempercepat pertumbuhan industri di Indonesia. Adapun tren ekspansi di Jabodetabek tetap tumbuh positif

INDEKS BERITA

Terpopuler