Musim Pembagian Dividen Berlanjut

Senin, 06 Mei 2019 | 08:06 WIB
Musim Pembagian Dividen Berlanjut
[]
Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim pembagian dividen tahun buku 2018 masih berlanjut. Sejumlah emiten saham bahkan baru memulai cum date atas dividen tunainya pada pekan ini.

Sejumlah emiten memiliki tingkat keuntungan atau yield dividen di bawah 2,5%, batasan umum yang mencerminkan menarik atau tidaknya sebuah dividen. Meski begitu, tak sedikit emiten yang memiliki yield dividen jauh di atas level 2,5% (lihat tabel).

Ambil contoh dividen BPD Jatim Tbk (BJTM). Sejak awal tahun, saham ini turun 0,72%. Kini, investor secara perlahan mulai mengakumulasi saham BJTM sebelum cum date berakhir. Ini tercermin dari kenaikan saham BJTM sebesar 4,58% setidaknya selama satu bulan terakhir.

Saham Dividen (per saham) Cum date Harga  Yield
WIKA 28,60 9 Mei 2019 2330 1,66%
BELL 3,50 8 Mei 2019 310 1,13%
CINT 3,30 8 Mei 2019 290 1,14%
TRIS 2,00 8 Mei 2019 228 0,88%
BJTM 45,61 7 Mei 2019 685 6,66%
LINK 232,02 7 Mei 2019 4280 5,42%
LPPF 333,00 7 Mei 2019 4090 8,14%
MLPT 42,50 7 Mei 2019 890 4,78%
PGAS 56,99 7 Mei 2019 2240 2,54%
ASII 154,13 6 Mei 2019 7425 2,08%
INDY 108,66 6 Mei 2019 1665 6,53%
MYOH** 122,42 6 Mei 2019 1225 9,99%

**harga dalam Rp **kurs Rp 14.202 per dollar AS. Sumber: KSEI, diolah KONTAN

Saham ini diperkirakan masih menjadi favorit selama musim pembagian dividen tahun ini berlangsung. "Secara historis, dividen BJTM disukai pasar," kata William Hartanto, analis Panin Sekuritas kepada KONTAN, Minggu (5/5).

Sebagai catatan, cum date merupakan tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham sekaligus memiliki hak mendapatkan dividen. Jika lewat tanggal tersebut, haknya bakal hilang meskipun dia membeli saham sebelum recording date (ex date).

Saham dan dividen ASII selama ini juga menjadi salah satu favorit investor. Namun, hal tersebut tak sepenuhnya terjadi di tahun ini.

Setelah pengumuman pembagian dividen tunai dengan pay out ratio sebesar 29% dari laba bersih 2018 pada 25 April lalu, saham ASII sempat menguat. Level tertingginya terjadi pada 29 April, Rp 7.650 per saham. Jika mengacu pada harga tersebut, maka yield dividen ASII di hari itu sekitar 2%.

Namun, sejak tanggal tersebut, harga saham ASII terus turun. Penurunan ini yang membuat yield meningkat tipis. "Jadi perlu diperhatikan juga apakah pada dasarnya saham dalam tren yang berpotensi menguat atau tidak," jelas William.

Berpotensi turun

Harga saham seringkali mengalami penurunan setelah musim pembagian dividen usai. Hal ini lumrah terjadi. Sebab, investor, terutama yang memiliki karakteristik sebagai pemburu dividen cenderung melepas saham yang telah dibelinya sebelum cum date berakhir. "Suplai saham bertambah, tapi permintaannya sedikit," kata Nafan Aji, analis Binaartha Sekuritas.

Meski begitu, cuan bukan hanya dari dividen, melainkan juga capital gain. Capital gain cenderung lebih moncer jika fundamental emitennya menarik. Sehingga, kondisi tersebut justru menjadi peluang untuk mengakumulasi saham dengan fundamental menarik mumpung harganya sedang murah.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 11:32 WIB

IHSG Anjlok Sepekan, Ini Biang Kerok dan Prediksi Pekan Depan

Dari lima hari perdagangan sepekan periode 13-17 Oktober 2025, IHSG turun dalam empat hari perdagangan dan hanya naik sehari pada Kamis (16/10).

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 09:00 WIB

Dirut Indokripto Koin Semesta Menyukai Saham Sebagai Investasi

Ade Wahyu, Direktur Utama PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) berinvestasi sebagai proses pendewasaan diri dalam mengelola risiko.

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Total Bangun Persada Tbk (TOTL) Tambah Kegiatan Usaha Konstruksi

Mengupas profil PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) yang tengah gencar menambah 10 kegiatan usaha di bidang konstruksi

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek  US$ 26,93 juta
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Beli Kapal Tanker, Emiten Tommy Soeharto Ini Merogoh Kocek US$ 26,93 juta

Pembelian kapal tersebut sejalan dengan strategi pertumbuhan dan pengembangan usaha GTSI sebagai perusahaan di bidang usaha pelayaran.

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Quick Commerce Terdorong Gaya Hidup Serba Cepat

Industri quick commerce yang melayani belanja kebutuhan sehari-hari, saat ini mendapat banyak permintaan dari masyarakat urban.

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pinjaman Daring hingga Layanan Gadai, Jadi Pilihan Lintas Generasi

Masyarakat mencari sumber dana cepat dan fleksibel. Pinjaman daring, paylater, hingga layanan gadai, jadi pilihan lintas generasi.

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Saat Tetes Tebu Menjelma Jadi Angsa Putih

Pemerintah berencana menerapkan program mandatori pencampuran etanol 10% dalam bensin. Dan, telah membuat peta jalan bioetanol dari tetes tebu

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Strategi Keberlanjutan ADHI Menjadi ESG Champion

PT Adhi Karya Tbk baru saja merilis peta jalan keberlanjutan. Dalam peta jalan tersebut, ADHI menetapkan ambisi masuk SEA Fortune 100

 
Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Menjaga Loyalitas Melalui Label Halal

Agar mendapat kepercayaan pasar, pelaku usaha makanan melengkapi tokonya dengan sertifikasi halal. Apa saja keuntungannya?

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini
| Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:50 WIB

Mengejar Target Marketing Sales di 2025, MTLA Manfaatkan Kebijakan Pemerintah Ini

Mengejar target marketing sales tahun ini, emiten properti itu akan memaksimalkan momentum perpanjangan insentif PPN DTP.

INDEKS BERITA

Terpopuler