Kinerja IHSG di Asia Masih Tertinggal

Senin, 24 Juni 2019 | 06:25 WIB
Kinerja IHSG di Asia Masih Tertinggal
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdagangan di bursa saham telah memasuki penutupan paruh waktu tahun ini. Hasilnya, performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kurang memuaskan.Kinerja IHSG, bahkan, tertinggal jauh jika dibandingkan dengan kinerja bursa Asia.

IHSG hanya naik 1,95% sejak awal tahun ini. Performa ini masih jauh dibandingkan kinerja Indeks Hang Seng yang meningkat 10,71% dan STI Singapura yang naik 8,23%. Indeks Nikkei 225 juga masih bisa naik 6,21% sepanjang tahun ini. Sementara Indeks KOSPI naik 4,14%

Sejumlah analis menilai, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi itu. Pertama, sentimen negatif luar negeri membuat dana asing yang masuk seret. Nilai aksi beli investor asing (net buy), jika mengeluarkan faktor crossing saham Bank Danamon beberapa waktu lalu, hanya Rp 6,3 triliun.

"Itu belum seberapa dengan dana asing yang masuk ke bursa lain di Asia. Wajar jika IHSG tertinggal," ujar Direktur Avere Investama Teguh Hidayat, Jumat (26/1).

Alasan investor asing menunda pembelian saham adalah kondisi fundamental ekonomi dalam negeri yang masih kurang optimal. Terlebih, sektor properti dan komoditas belum memberikan sinyal moncer kembali.

Kedua, kondisi dalam negeri turut memberikan tekanan bagi indeks. Analis Infovesta Praska Putrantyo mencontohkan, melebarnya nilai current account deficit (CAD).

Ketiga, pertumbuhan kinerja emiten yang di bawah ekspektasi juga mempengaruhi pergerakan indeks. Catatan Kepala Riset MNC Sekuritas Thendra Crisnanda menunjukkan, berdasarkan rekap kinerja emiten kuartal pertama tahun ini, rata-rata pertumbuhan earning per share (EPS) hanya 8%.

Keempat, "Kondisi politik juga membuat investor saat ini ambil sikap wait and see," kata Thendra.

Bukan yang terburuk

Kendati begitu, IHSG tak seburuk seperti yang terlihat saat ini. Jika ditotal, selama lima tahun terakhir, IHSG tumbuh sekitar 42%. Bandingkan dengan Hang Seng yang cuma naik 29%.

Teguh berpendapat, pembangunan infrastruktur masih akan memberikan sentimen positif ke depan. Hal ini turut memberikan penyebaran efek positif untuk sektor lainnya.

Praska menambahkan, faktor eksternal yang bisa menyegarkan indeks adalah kenaikan peringkat utang beberapa bank besar oleh S&P.

Bagikan

Berita Terbaru

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:48 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Bikin Anak Usaha Baru

Emiten pengelola gerai Mitra10, PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP) mendirikan entitas usaha baru, yakni PT Kairos Indah Sejahtera (KIS)..

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:43 WIB

Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Akan Stock Split di Rasio 1:2

Melalui aksi stock split, nilai nominal saham SAMF akan berubah dari Rp 100 menjadi Rp 50 per saham setelah stock split.​

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:39 WIB

Emiten Rumah Sakit Siap Ekspansi Pada 2025

Sederet emiten rumah sakit merencanakan berbagai aksi korporasi strategis pada tahun 2025. Mulai dari penerbitan obligasi hingga ekspansi.

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:38 WIB

Pergerakan Tak Wajar Saham-Saham Baru

Sejumlah saham yang baru mencatatkan sahamnya di BEI (IPO) masuk UMA dan sempat digembok bursa/suspensi 

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:33 WIB

Emiten Kecipratan Berkah Program Tiga Juta Rumah

Sejumlah emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal terlibat langsung dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah. 

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:18 WIB

Efek Donald Trump Mengendalikan Pasar Keuangan

Kebijakan Trump diproyeksi bakal berdampak ke ekonomi global. Terutama negara-negara yang menjadi target Trump. 

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:07 WIB

Perang Dagang Membayangi Prospek Pasar Valuta Asing

Tren pelemahan mata uang utama diperkirakan berlanjut karena kebijakan penerapan tarif masih tetap membayangi pasar.

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Mendadak IHSG Menanjak dan Jadi Salah Satu Yang Terbaik

Derasnya arus net sell selama dua hari terakhir menjadi sinyal waspada bagi para investor di bursa saham. 

Masa Suram Saham Gudang Garam
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:05 WIB

Masa Suram Saham Gudang Garam

Mencermati prospek kinerja dan harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tahun ini yang masih terus melemah 

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024
| Rabu, 22 Januari 2025 | 07:02 WIB

Melampaui Ekspektasi, ACES Mengantongi Penjualan Rp 8,5 Triliun di 2024

ACES membukukan penjualan Rp 911 miliar pada Desember 2024, naik 26,5% secara bulanan dan naik 12,1% secara tahunan 

INDEKS BERITA

Terpopuler