Kinerja Triputra Agro (TAPG) Tetap Baik Asal Harga CPO Naik

Selasa, 26 Juli 2022 | 04:15 WIB
Kinerja Triputra Agro (TAPG) Tetap Baik Asal Harga CPO Naik
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menorehkan kinerja cemerlang pada semester I-2022. Sepanjang Januari-Juni tahun ini, TAPG membukukan laba bersih Rp 1,78 triliun, melonjak 338,5% secara tahunan.

Pertumbuhan ini ditopang pendapatan yang tumbuh 61,6% secara tahunan menjadi Rp 4,62 triliun. "Kenaikan ini didorong meningkatnya penjualan crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) sebesar 63,2% yoy," kata Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa, Senin (25/7). 

TAPG berhasil meningkatkan produksi pada kuartal II-2022. Produksi tandan buah segar (TBS) inti naik 26,9% secara kuartalan dan 21,4% secara tahunan jadi 892.000 ton. Produksi TBS plasma terkerek 37,7% secara kuartalan dan 15,9% secara tahunan menjadi 95.000 ton. 

Baca Juga: Kinerja Semester I 2022 Ciamik, Ini Rekomendasi Saham Triputra Agro Persada (TAGP)

Secara kumulatif, total produksi TBS semester I-2022 1,76 juta ton, terdiri dari TBS inti 1,60 juta ton, naik 10,2% secara tahunan, dan TBS plasma 164.000 ton, naik 4,5% secara tahunan. Selain itu, di semester I-2022, TAPG menghasilkan CPO 493.000 ton, meningkat 7,6% dibandingkan hasil setahun sebelumnya.

Menurut Yasmin, TAPG juga diuntungkan karena biaya produksi terkendali, hanya meningkat 21,1% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Kinerja TAPG juga terbantu oleh kondisi cuaca yang baik. 

Hanya saja, investor perlu mencermati usia tanaman sawit TAPG. "Profil usia kebun sawit TAPG saat ini berumur 12,2 tahun, artinya sebagian besar pohon berada di masa puncaknya," ucap Yasmin. 

Kendati begitu, TAPG juga masih diuntungkan harga CPO global yang melesat 55,5% dengan harga rata-rata sebesar RM 6.319 per ton. Akan tetapi, karena stok CPO meningkat, harga mulai melambat di akhir Juni 2022. 

Baca Juga: Laba Bersih Triputra Agro (TAPG) Tumbuh 342% di Semester I-2022, Berikut Penopangnya

Harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) TBS naik 62,7% secara tahunan jadi Rp 6.543 per kilogram (kg). Harga CPO naik 69,3% menjadi Rp 28.248 per kg, dan palm kernel naik 67,8% menjadi Rp 22.641 per kg. 

Harga jual turun

Di semester dua ini, Yasmin memperkirakan harga CPO global akan menurun, dengan kisaran harga rata-rata di RM 5.200 per ton. Penurunan harga disebabkan stok CPO yang meningkat. "Pemerintah pun gesit dan taktis mengatasi penumpukan dengan regulasi terbaru, yakni penurunan pungutan ekspor, untuk mendorong ekspor," tutur dia.

Head of Research Henan Putihrai Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, penjualan CPO TAPG lebih ditujukan ke pasar domestik, sehingga tidak terdampak insentif pungutan ekspor CPO. Tapi, penurunan harga CPO global dapat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan kuartal III. 

Pasalnya, pertumbuhan pendapatan TAPG pada semester I-2022 ditopang peningkatan harga rata-rata CPO sebesar 62% dan pertumbuhan produksi CPO sebesar 8% secara tahunan.

Baca Juga: Prospek Bisnis Tumbuh Subur, TAPG Ekspansi Pabrik Baru di Kalimantan Tengah

Analis Trimegah Sekuritas Kharel Devin Fielim dalam risetnya menulis, harga CPO di semester II akan turun ke kisaran RM 4.800 per ton. Sehingga sepanjang tahun ini, rata-rata harga CPO sebesar RM 5.600 per ton. 

Angka ini masih lebih tinggi dari harga di 2021, RM 4.000 per ton. Tapi tahun depan Kharel memprediksi harga jual CPO menurun menjadi RM 4.000 per ton karena pasokan mulai meningkat. 

Para analis masih merekomendasikan beli TAPG. Kharel mematok target harga di Rp 770 per saham. Sedangkan Robertus memberi target di Rp 1.250, mengimplikasikan rasio P/E 4,7 kali untuk proyeksi 2022. 

Target harga dari Yasmin di Rp 1.290. Target ini lebih tinggi dari target sebelumnya di Rp 1.250. Ini seiring dengan prediksi produksi TBS dan CPO TAPG pada 2022.

Ketiga analis menggarisbawahi, TAPG memiliki rata-rata umur pohon yang prima dibanding pesaingnya. Produksi TBS tiap tahunnya bertumbuh hingga umur 20 tahun. 

Baca Juga: Perbaharui Kebijakan Keberlanjutan, Triputra Agro Berkomitmen Jadi Perusahaan Hijau

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler