Kisah Bob Faith Membangun Jaringan Bisnis Real Estate di Pasar Global (2)

Rabu, 24 Januari 2024 | 12:00 WIB
Kisah Bob Faith Membangun Jaringan Bisnis Real Estate di Pasar Global (2)
[ILUSTRASI. Robert Alan Faith alias Bob Faith, Chairman & CEO Greystar Real Estate Partners.]
Reporter: Arif Ferdianto, Dikky Setiawan | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - KESUKSESAN yang diraih Robert Alan Faith alias Bob Faith merupakan buah dari upayanya mengeksplorasi wawasannya di berbagai bidang. Ini pula yang membentuknya memiliki tekad kuat membangun sebuah bisnis. Meskipun, latar belakang pendidikannya tidak sejalan dengan bisnis yang ia geluti.

Awalnya, Bob berniat mengikuti jejak sang ayah terjun di bisnis perminyakan. Namun, niat ini harus pupus ketika resesi melanda Amerika Serikat pada era 80-an. Kala Bob menyelesaikan kuliah dan menyabet gelar insinyur teknik perminyakan dari Universitas Oklahoma, peluang kerja di sektor itu malah sangat sempit.

Alhasil, Bob memilih untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Harvard dan berhasil menyabet gelar Master of Business Administration (MBA) dan lulus pada tahun 1986. Sejak itu pula, Bob mulai merintis kesuksesan lewat berbagai bisnis yang ditekuninya, hingga mendirikan Greystar Real Estate pada 1993.

Yang menarik dari rekam jejak Bob Faith, bukan semata kariernya yang cemerlang di bisnis properti. Pria kelahiran tahun 1963 ini rupanya pernah menapaki karier sebagai birokrat. Ia tercatat pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan Negara Bagian South Carolina pada periode 2003-2006.

Saat itu Bob membantu temannya bernama Mark Sanford, Anggota Kongres partai Republik dari distrik South Carolina. Pada 2023, Sanford terpilih sebagai gubernur di distrik pemilihannya. Bob dan Sanford memiliki anak di sekolah yang sama di Charleston. Mereka juga memiliki kesamaan visi politik dan ekonomi untuk maju sebagai sebuah tim.

Saat itu, Bob Faith dinilai sebagai kandidat yang ideal menduduki jabatan menteri departemen perdagangan. Namun, Bob tidak mengetahui pencalonannya itu sampai Sanford, gubernur terpilih, menginformasikannya. Sanford menelepon kantor Faith empat kali sehari pasca pemilu untuk memintanya menerima pekerjaan itu.

Selama menjabat, Bob Faith memangkas struktur dari 19 divisi departemen menjadi empat departemen. Penyederhanaan divisi departemen perdagangan dilakukan Faith agar lebih mirip dengan operasional bisnis, sehingga memiliki efisiensi biaya untuk mencapai target kinerja.

Baca Juga: 7 Langkah Robert Kiyosaki Soal Investasi Real Estate yang Beri Cuan Besar

Ketika menjabat, Bob mengusung misi utama meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup warga South Carolina. "Saya telah menciptakan banyak lapangan kerja di sektor swasta dan berharap dapat melakukannya di sektor publik," kata Bob, ketika itu.

Selain menjalankan tugasnya di departemen perdagangan, Bob tetap merintis perusahaan yang ia dirikan, Greystar Real Estate. Dengan visi, dedikasi dan inovasi yang dimilikinya, Bob telah membawa Greystar menjadi pemimpin di industri properti global. Keberhasilannya bukan hanya tercermin dalam angka dan laporan keuangan saja. Lebih dari itu, Greystar juga berdampak positif ke masyarakat sekitarnya.

Pada November 2021 Greystar dinobatkan sebagai operator apartemen terbesar di Amerika dengan nilai aset yang dikelola mencapai US$ 45,1 miliar, atau setara Rp 704,16 triliun.

Bob mengaku sangat puas karena perjalanan hidupnya akhirnya membawanya ke South Carolina, tempat dia menetap bersama keluarganya. Namun, saking sayangnya dengan negara bagian tersebut, Bob tak ingin anak-anaknya pergi merantau ke luar tanah kelahiran.

Bob berharap, ia bisa memainkan peran dalam menciptakan peluang bagi anak-anaknya di South Carolina. "Sehingga ketika mereka mencapai usia kerja, tidak perlu lagi meninggalkan rumah," tandas Bob.

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi
| Jumat, 21 November 2025 | 08:52 WIB

Peluang Bisnis Benih Sawit, Binasawit Makmur Jaga Kualitas & Distribusi

Anak usaha SGRO, BSM, menargetkan pasar benih sawit dengan DxP Sriwijaya. Antisipasi kenaikan permintaan, jaga kualitas & pasokan. 

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:35 WIB

Benahi Kinerja Keuangan, Timah (TINS) Genjot Produksi dan Penjualan

PT Timah Tbk (TINS) optimistis dapat memperbaiki kinerja operasional dan keuangannya sampai akhir 2025. 

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa
| Jumat, 21 November 2025 | 08:30 WIB

Berakhirnya Kisah Keluarga Sampoerna di Lantai Bursa

Langkah Grup Sampoerna melepas PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), meninggalkan catatan sejarah dalam dunia pasar modal di dalam negeri. ​

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI
| Jumat, 21 November 2025 | 08:29 WIB

Outflow Masih Jadi Penyebab Defisit NPI

NPI kuartal III-2025 mengalami defisit US$ 6,4 miliar, sedikit di bawah kuartal sebelumnya yang defisit sebesar US$ 6,7 miliar

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan
| Jumat, 21 November 2025 | 08:23 WIB

Timbang-Timbang Kenaikan Gaji ASN Tahun Depan

Kemkeu telah menerima surat dari Menteri PANRB terkait pertimbangan kenaikan gaji ASN di 2026       

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit
| Jumat, 21 November 2025 | 08:09 WIB

Tambah Penempatan Dana SAL Rp 76 T Dorong Transmisi Kredit

Tambahan penempatan dana ini lanjutan dari penempatan dana pemerintah senilai Rp 200 triliun akhir Oktober lalu​

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah
| Jumat, 21 November 2025 | 07:56 WIB

Waspada IHSG Jumat (21/11) Bisa Berbalik Arah

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir pekan ini rawan koreksi dengan support 8.399 dan resistance 8.442. 

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:54 WIB

Shortfall Pajak Tahun Ini, Bisa Sentuh Rp 300 Triliun

Dalam dua bulan, pemerintah harus mengumpulkan penerimaan pajak Rp 730,27 triliun lagi untuk mencapai target dalam APBN

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun
| Jumat, 21 November 2025 | 07:47 WIB

Caplok Sampoerna Agro (SGRO), Posco International Rogoh Kocek Rp 9,4 Triliun

Grup Sampoerna melepas seluruh kepemilikannya di PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) 1,19 juta saham atau setara 65,72% kepada Posco International.​

Mengelola Bencana
| Jumat, 21 November 2025 | 07:45 WIB

Mengelola Bencana

Bencana alam kerap mengintai. Setidaknya tiga bencana alam terjadi dalam sepekan terakhir, salah satunya erupsi Gunung Semeru..

INDEKS BERITA

Terpopuler