Komponen Penyumbang Mayoritas PDB di Kuartal I-2021 Ini Masih Mengalami Kontraksi

Senin, 10 Mei 2021 | 19:30 WIB
Komponen Penyumbang Mayoritas PDB di Kuartal I-2021 Ini Masih Mengalami Kontraksi
[ILUSTRASI. Infografik: Pertumbuhan komponen?PDB berdasarkan pengeluaran untuk triwulan I-2021]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi Indonesia masih mengalami kontraksi di awal tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi untuk kuartal pertama sebesar -0,74% dalam basis tahunan atau year-on-year. Jika diukur dalam basis kuartalan atau quarter-to-quarter (qtq), ekonomi Indonesia terkontraksi 0,96% 

Selama tiga bulan pertama tahun ini, produk domestik bruto (PDB) Indonesia atas dasar harga berlaku sebesar Rp 3.969,1 triliun. Sedang PDB atas dasar harga konstan sebesar Rp 2.683,1 triliun.

Jika dirinci berdasarkan komponen pengeluaran, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi penyumbang terbesar bagi PDB di kuartal pertama tahun ini. Mengutip data BPS, kedua komponen itu secara total menyumbang 88,91%.

Baca Juga: Realisasi insentif pajak program PEN mencapai Rp 26,19 triliun hingga 20 April 2021

Namun jika dibandingkan dengan realisasi di tahun sebelumnya, konsumsi rumah tangga mengalami penurunan hingga 2,23% yoy. Demikian juga dengan komponen investasi alias pembentukan modal tetap bruto, yang mengalami kontraksi 0,23% yoy.

Sedangkan komponen belanja pemerintah, ekspor dan impor mencatatkan pertumbuhan di kuartal pertama tahun ini. Masing-masing meningkat 2,96%, 6,74% dan 5,27%. (Lihat infografik)

Kendati masih lebih mengalami kontraksi, ekonomi Indonesia terlihat membaik. Penilaian yang disampaikan Kepala BPS Suhariyanto itu, merujuk ke semakin mengecilnya minus pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Ekonom prediksi ekspor kuartal II 2021 bisa tumbuh 9%, ini pendorongnya

Sebagai pembanding, pada kuartal II-2020, awal ekonomi tertekan akibat pandemi, pertumbuhan Indonesia tercatat -5,32% yoy. Lalu, di kuartal III-2020, ekonomi tumbuh -3,49% yoy. Angka minus menurun di kuartal IV-2020 menjadi minus 2,19% yoy. 

"Ini menunjukkan tanda pemulihan ekonomi akan semakin nyata, dan berharap ke depan pemulihan ekonomi terjadi di 2021 betu-betul bisa terwujud," ujar Suhariyanto, seperti dikutip kontan.co.id.

Dalam catatan di Berita Resmi Statistik yang dipublikasikan pada 5 Mei lalu, BPS menyebut perekonomian global menunjukkan perbaikan selama kuartal pertama tahun ini. Kesimpulan itu mengacu ke indeks PMI Global yang berada di tren pertumbuhan sejak Januari hingga Maret.

Program vaksinasi yang bergulir di banyak negara disebut sebagai pendorong roda ekonomi 
berputar lebih kencang. Beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia pun membukukan pertumbuhan ekonomi yang positif di kuartal pertama tahun ini. China menjadi mitra dagang dengan pertumbuhan tertinggi di kuartal pertama, yaitu 18,3% yoy.

Selanjutnya: BI: Pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi meningkat pada April 2021

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menangkap Kilau Berlian Buatan
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Kilau Berlian Buatan

Berlian hasil laboratorium atau lab grown diamond sukses menggaet pasar muda yang luas dengan harga jauh lebih murah

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:50 WIB

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris

Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 19 Juni 2025.

Direktur Total Bangun Persada Pilih Aset yang Aman dan Konservatif
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:35 WIB

Direktur Total Bangun Persada Pilih Aset yang Aman dan Konservatif

Kesibukannya menyebabkan Moeljati memilih instrumen yang lebih konservatif dan memberikan imbal hasil jangka panjang.

Cetak Volume Rp 15,24 Triliun, Indodax Sumbang 42,83% Transaksi Kripto Nasional
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:32 WIB

Cetak Volume Rp 15,24 Triliun, Indodax Sumbang 42,83% Transaksi Kripto Nasional

Peningkatan investor menandakan pergeseran paradigma masyarakat yang mulai melihat kripto sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang. 

PHK dan Lesunya Kurban
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:16 WIB

PHK dan Lesunya Kurban

Turunnya daya beli masyarakat membuat lebih dari 10% keluarga yang mampu berkurban di tahun lalu menjadi tidak berkurban di tahun ini.

Dalam Sepekan, Duit Asing Menguap Rp 4,7 Triliun dari Bursa Saham Indonesia
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:11 WIB

Dalam Sepekan, Duit Asing Menguap Rp 4,7 Triliun dari Bursa Saham Indonesia

Turunnya inflasi artinya konsumsi masyarakat melemah, daya beli ikut turun. Ini jadi sinyal bagi pemerintah untuk mengeluarkan stimulus fiskal.

Harga Saham BSSR Terus Lanjutkan Penurunan, Ditengarai Efek Dividen yang Lebih Kecil
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:00 WIB

Harga Saham BSSR Terus Lanjutkan Penurunan, Ditengarai Efek Dividen yang Lebih Kecil

Pada tahun buku 2022 dan 2023, PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) membagikan dividen di atas Rp 300 per saham.

Menyusuri Jejak Soekarno Lewat Foto
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 05:35 WIB

Menyusuri Jejak Soekarno Lewat Foto

Guntur Soekarnoputera menggelar pameran foto bertajuk Gelegar Foto Nusantara 2025: Potret Sejarah dan Kehidupan di Galeri Nasional Indonesia.

Sepekan Ini Rupiah Terangkat Akibat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sepekan Ini Rupiah Terangkat Akibat Pelemahan Dolar

Melansir Bloomberg, Kamis (5/6), rupiah spot ditutup di level Rp 16.284, menguat tipis 0,06% dari perdagangan sehari sebelumnya.

Ibadah Haji di Tengah Krisis Iklim
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 04:26 WIB

Ibadah Haji di Tengah Krisis Iklim

Edukasi kepada jemaah calon haji seharusnya tidak berhenti pada tata cara ibadah, tetapi juga menyentuh aspek tanggung jawab sosial dan ekologis.

INDEKS BERITA

Terpopuler