Kontribusi Tabungan Meningkat di Dana Pihak Ketiga Bank Digital
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat masyarakat untuk menyimpan dana di bank digital terus meningkat. Tren itu sejalan dengan kemudahan transaksi serta inovasi yang ditawarkan bank digital.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan, jumlah rekening simpanan di bank digital mencapai Rp 38,2 juta pada Mei 2022. Nilai itu meningkat 8.238,4% secara year on year (yoy) Adapun pada periode yang sama, nominal simpanan pada bank digital mencapai Rp 49,3 triliun atau meningkat 58,1% yoy.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih menyebut, sebagian besar rekening bank digital berasal dari tiering simpanan dengan nominal kurang dari Rp 1 juta, yang porsinya mencapai 98% dari total simpanan bank digital.
Baca Juga: Kapitalisasi Pasar Turun, Simak Rekomendasi Saham Bank Jago (ARTO)
"Terindikasi kenaikan akun lebih didorong oleh nasabah ritel yang memiliki keinginan tinggi untuk mencoba bentuk platform baru," kata Lana, Jumat (12/8).
Perbankan digital juga gencar memberikan promosi menarik untuk menggaet lebih banyak nasabah baru. Jika ditinjau dari jenis simpanan, peningkatan simpanan terutama didorong tabungan.
Pada akhir 2020, porsi tabungan hanya sebesar 7%, sedangkan deposito dan giro masing-masing mencatatkan porsi 75% dan 18%. Namun, per Juni 2022, porsi tabungan meningkat menjadi 40% terhadap total simpanan bank digital. Sementara porsi deposito dan giro masing - masing menjadi 47% dan 13%.
Dana Pihak Ketiga (DPK). Allo Bank misalnya mampu naik 71,89% yoy menjadi Rp 3,18 triliun pada Juni 2022. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo bilang, DPK naik cukup signifikan khususnya dari deposito. Hal ini tidak terlepas dari kebijakan penawaran bunga simpanan yang menarik, meskipun menciptakan biaya yang tidak murah.