Korban Makin Banyak, Kekuatan Militer Rusia di Ukraina Diprediksi Turun di Bawah 90%

Rabu, 23 Maret 2022 | 08:27 WIB
Korban Makin Banyak, Kekuatan Militer Rusia di Ukraina Diprediksi Turun di Bawah 90%
[ILUSTRASI. Seorang penyelamat berada di gudang barang yang hancur akibat serangan Rusia di Sievierodonetsk, Ukraina, Senin (21/3/2022). Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Untuk pertama kalinya, kekuatan tempur Rusia di Ukraina menurun hingga di bawah 90% dari tingkat sebelum memulai invasi, demikian pernyataan seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat pada Selasa (23/3). Proyeksi itu ingin menunjukkan Rusia telah mengalami peningkatan jumlah korban jiwa dan pengurangan senjata.

AS memperkirakan Rusia menyiapkan lebih dari 150.000 orang prajurit di sekitar perbatasannya dengan Ukraina sebelum memulai invasi pada 24 Februari. Rusia juga melengkapi armada tempurnya dengan pesawat, artileri, tank, dan senjata lain untuk menginvasi Ukraina.

"Untuk pertama kalinya, kekuatan mereka mungkin hanya sedikit di bawah 90%," kata pejabat pertahanan AS yang menolak untuk dikutip ke wartawan. Pejabat itu juga tidak memberikan bukti.

Setelah melakukan invasi selama sebulan, pasukan Rusia gagal merebut satu kota besar di Ukraina. Bahkan, gerak mereka telah dihentikan di hampir semua lini oleh pasukan Ukraina. Moskow malah beralih untuk membombardir kota-kota dengan artileri, rudal, dan bom. Rusia membantah menargetkan warga sipil.

Baca Juga: Invasi Militer Rusia ke Ukraina Semakin Kejam, Mall Dihancurkan, Warga Sipil Ditembak

Sebagian besar pemboman itu mengarah ke Mariupol, yang berada di tenggara Ukraina. Pejabat senior AS memperkirakan serangan ke Mariupol dilakukan pasukan angkatan laut Rusia dari Laut Azov selama 24 jam terakhir. "Itu tidak terjadi kemarin," kata pejabat itu.

Rusia belum mengumumkan jumlah angka korban akibat serangan ke Ukraina sejak 2 Maret silam. Saat itu, Rusia menyatakan 498 prajurit tewas dan 1.597 terluka. Sejak tanggal itu, invasi Rusia mendapat perlawanan berat dari tentara dan milisi sukarela Ukraina.

Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperkirakan pada hari Selasa jumlah korban Rusia mencapai ribuan. Namun ia menolak untuk memberikan angka yang tepat.

Ketika konflik tersebut memakan korban, AS telah memperingatkan bahwa Rusia mungkin mencari bantuan dari China. Namun, Gedung Putih mengatakan pada hari Selasa bahwa pihaknya belum melihat bukti China menyediakan peralatan militer ke Rusia.

Baca Juga: Harga Minyak Tertekan Penguatan Dolar dan Mundurnya Isu Embargo Rusia

Pejabat AS menyarankan bahwa tidak ada indikasi Rusia akan menarik pasokan tambahan ke Ukraina. "Tapi kami terus melihat indikasi bahwa mereka sedang melakukan diskusi ini, dan bahwa mereka membuat rencana semacam itu baik dalam hal pasokan, dan juga penguatan," kata pejabat itu.

Serangan Putin ke Ukraina telah memaksa lebih dari 3,5 juta orang mengungsi, membawa isolasi ekonomi Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya ketika negara-negara Barat memberlakukan sanksi, dan menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Barat yang tidak terpikirkan selama beberapa dekade.

Putin menyebut konflik itu sebagai "operasi militer khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menggantikan kepemimpinan pro-Baratnya, dan mengatakan itu akan direncanakan.

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler