Kota Baru PIK 2

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:12 WIB
Kota Baru PIK 2
[ILUSTRASI. TAJUK - Titis Nurdiana]
Titis Nurdiana | Pemimpin Redaksi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 kembali disoal. Adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid yang mencuatkan persoalan itu.

Dalam rapat dengar pendapat dengan parlemen akhir November 2024, Menteri Nusron menyebut akan mengkaji ulang rekomendasi Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang (KKPR) atas  proyek PIK 2 di Jakarta Utara itu. Sebut Nusron, ada ketidaksesuaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi maupun RTRW Kota/Kabupaten kawasan itu. Proyek PIK 2 dinilai juga tidak memiliki Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Lalu, dari total 1.700 hektare (Ha) kawasan itu, 1.500 ha masuk dalam kawasan Hutan Lindung.

Dus, pernyataan Nusron ini membuka lagi pintu teriakan protes warga sekitar. Bukan hanya ditinjau ulang, mereka minta pembangunan PIK 2 dihentikan. Mereka berteriak, sejak pembangunan, akses penduduk ke laut terbatas. Ada pula yang lantang protes soal ganti rugi lahan, selain tentu saja minimnya jaminan keselamatan, kenyamanan serta kelangsungan kampung mereka. 

Penduduk di sana juga meragu, protes mereka didengar. Mereka juga tak yakin, janji Menteri Nusron untuk mengkaji ulang proyek PIK 2 bukan sekadar gertakan kosong.

Ini lantaran respon pembuat kebijakan tak pernah tuntas, sepotong-potong, alih-alih mampu menciptakan keadilan. Warga terus dihadapkan pada ketidaktahuan dan ketidakberdayaan sebagai akibat tidak transparannya rencana dan pelaksanaannya proyek.

Pembangunan PIK 2 memang tidak dibiayai oleh anggaran negara alias APBN. Namun, proyek ini mendapatkan aneka fasilitas negara karena statusnya. Di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 42/ 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional, PIK 2 mendapat fasilitas sejak perencanaan, penyiapan, transaksi, konstruksi dan operasi, pemeliharaan, pengadaan, termasuk fasilitas pembiayaan hingga adanya jaminan. 

Harus kita ingat, proyek strategis merupakan upaya pemerintah untuk mendorong ekonomi, meningkatkan infrastruktur, memperkuat daya saing serta pemerataan pembangunan. Tujuan utamanya demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Prinsip itulah yang harus jadi pegangan saat membentangkan kota baru, seperti PIK 2. Masyarakat sekitar tak boleh tertinggal. Pengembang tak hanya bertanggungjawab efek sosial, keamanan, kenyamanan tapi juga kesejahteraan warga sekitar. Mampukah ini terpenuhi?

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:24 WIB

Profit 25,30% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang Tinggi (2 Agustus 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 1 Agustus 2025 di Logammulia.com Rp 1.948.000 per gram, harga buyback Rp 1.793.000 per gram.

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 13:00 WIB

KKR Kembali Dikabarkan Mau Hengkang dari Nippon Indosari Corpindo (ROTI)

ROTI belum menerima informasi mengenai rencana konkret KKR sehubungan dengan rencana divestasi kepemilikan sahamnya di ROTI.

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Pemangkasan Tantiem Direksi dan Komisaris Bikin Beban Emiten BUMN Lebih Ringan

Pemangkasan tantiem untuk direksi dan komisaris BUMN bisa berdampak positif ke kinerja keuangan emiten BUMN

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:54 WIB

Kinerja Emiten Grup Indofood Semakin Yahud

INDF mencatatkan kenaikan penjualan neto sebesar 4% menjadi Rp 59,84 triliun per semester I-2025 dibandingkan Rp 57,30 triliun tahun lalu.

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 08:51 WIB

Emiten Prajogo Pangestu Mengantongi Cuan Tebal

 Berkat kontribusi anak-anak usahanya, laba bersih BRPT mencapai US$ 539,82 juta, meroket 1.464,89% yoy dari US$ 34,49 juta.

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Neraca Dagang Surplus Besar Lagi

Lebih tingginya nilai ekspor dibanding impor membuat neraca perdagangan RI pada Juni 2025 mencetak surplus besar mencapai US$ 4,10 miliar

 Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:44 WIB

Christian Kartawijaya, Direktur Utama INTP : Memilih Instrumen Berisiko Rendah

Menurut dia, investasi itu layaknya menabung untuk menyediakan dana di masa depan dengan cara menunda pengeluaran hari ini.

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Inflasi Juli 2025 Tertinggi Dalam Setahun

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi tahunan Juli sebesar 2,37%, tertinggi sejak Juli 2024 lalu.

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 07:34 WIB

Kinerja Sektor Manufaktur Kembali Tersungkur

Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia telah berada di fase kontraksi selama empat bulan

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang
| Sabtu, 02 Agustus 2025 | 06:11 WIB

Proses Tender FEED Masela Tuntas, Tunggu Pemenang

Proyek LNG Abadi yang dikembangkan Inpex melalui anak usahanya, Inpex Masela Ltd, merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

INDEKS BERITA

Terpopuler