Kredit Bank Digital Ternyata Tak Lewat Aplikasi

Jumat, 05 Juli 2024 | 04:55 WIB
Kredit Bank Digital Ternyata Tak Lewat Aplikasi
[ILUSTRASI. Pertumbuhan DPK: Layanan nasabah di Bank BCA, Jakarta, Rabu (3/7/2024). Bank Central Asia (BCA) mencatat Dana pihak Ketiga (DPK) per Mei mencapai Rp 1.094,3 triliun, tumbuh 5,1% secara yoy. KONTAN/Baihaki/3/7/2024]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan bank digital di Indonesia terus bertambah. Meski begitu, ada banyak bank digital menyalurkan kredit secara konvensional. Bahkan hanya segelintir bank yang menyalurkan kredit digital melalui aplikasi. 

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya. Meski aktif mendorong transformasi digital dalam penyaluran kredit, nilai kredit lewat digital tergolong kecil. Per Maret 2024, outstanding kredit digital Bank Raya sebesar Rp 1,32 triliun dari total outstanding Rp 6,75 triliun. Ini berarti, kredit digital Bank Raya baru 19,55% dari total kredit.

Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengakui, Bank Raya tidak mau semerta-merta meninggalkan bisnis konvensional. "Kalau kredit digital sudah semakin besar, maka pelan-pelan kredit konvensional mulai dikurangi," janji dia.

Baca Juga: CIMB Niaga Optimalkan Layanan Digital guna Utamakan Customer Experience di Malang

Bagus beralasan, jika kredit konvensional diturunkan drastis, maka NPL Bank Raya bisa naik drastis. Sebab, outstanding kredit digital masih kecil untuk menjadi pembagi dari kredit macet milik Bank Raya di masa lalu. Untuk kredit digital, Bagus bilang, pihaknya fokus pada kredit produktif digital yang menyasar agen BRIlink. 

Bagus melihat, ada ceruk pasar yang bisa dimanfaatkan dalam ekosistem BRI Group. Ia mencatat total penyaluran kredit untuk segmen tersebut per Maret 2024 tercatat senilai Rp 3,22 triliun. 

Jumlah tersebut baru mencakup 4% agen BRIlink yang totalnya mencapai 797.000 agen. "Kami melihat potensi agen BRIlink yang bisa kami garap ada sekitar 22% dan jika itu terakuisisi semua akan berdampak besar," ujar dia.

Baca Juga: Penyaluran Kredit Bank Digital Masih Didominasi Cara Konvensional

Bank Raya menargetkan kredit dari agen BRIlink bisa mencapai Rp 15 triliun di akhir 2024. Sedang kredit digital secara total ditargetkan bisa naik 30%-40%.

PT Bank Jago Tbk juga belum memiliki produk pinjaman yang disalurkan secara langsung secara digital. Direktur Kepatuhan & Corporate Secretary Bank Jago Tjit Siat Fun menyebut, Bank Jago menyalurkan kredit melalui kolaborasi dengan berbagai mitra.

Di antaranya ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan dan lembaga keuangan lainnya. Per kuartal I-2024, Bank Jago menyalurkan kredit sebesar Rp 14,3 triliun.

Bank Jago mengaku tengah mengembangkan pembiayaan langsung berbasis aplikasi. "Kami terus memperdalam kolaborasi penyaluran kredit dengan mitra yang ada serta memperluas kolaborasi dengan mitra baru," kata Tjit.

Sedang Bank Digital BCA memiliki bluExtraCash untuk direct lending, yang dirilis akhir 2023. Namun, Direktur Utama PT Bank Digital BCA Lanny Budiati tak bisa menyebutkan angka pasti kontribusinya terhadap total kredit. 

Baca Juga: Jalin Kerja Sama, Adapundi dan BCA Digital Jangkau Nasabah Unbankable

Di kuartal I-2024, total kredit Bank Digital BCA mencapai Rp 4,52 triliun. Angka ini tumbuh 37,74% secara tahunan dari Rp 3,28 triliun.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:00 WIB

Berharap Pertumbuhan Ekonomi Mendongkrak Dana Kelolaan

AUM reksadana mencapai all time high (ATH) per Oktober 2025 dengan mencatat Rp 621,67 triliun per Oktober 2025

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:58 WIB

Menakar Target Pengeboran 100 Sumur

Merujuk laporan SKK Migas, realisasi investasi hulu migas Indonesia hingga Agustus 2025 mencapai US$ 9,38 miliar atau setara Rp 152,96 triliun.

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik
| Jumat, 05 Desember 2025 | 06:55 WIB

Pebisnis Berharap Harga DMO Batubara Naik

Harga DMO batubara untuk kelistrikan US$ 70 ton per ton berlaku sejak 2018, sehingga pelaku usaha minta penyesuaian

INDEKS BERITA

Terpopuler