Kredit Bertumbuh, Aset Bank Kian Tebal

Rabu, 26 Juni 2019 | 11:05 WIB
Kredit Bertumbuh, Aset Bank Kian Tebal
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aset perbankan di Tanah Air kian menggemuk. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI) mencatat, per April 2019 total aset perbankan sudah menembus Rp 8.119,39 triliun.

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 8,89% dibandingkan periode April 2018 sebesar Rp 7.456,3 triliun. Prestasi ini terutama ditopang dari penyaluran kredit per April 2019 yang tumbuh 11,04% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.305,96 triliun.

Beberapa bank yang dihubungi KONTAN tetap optimistis, aset bisa bergerak dua digit hingga akhir tahun. Ambil contoh, Bank Tabungan Negara (BTN) yang memprediksi aset pada Semester I 2019 meningkat di kisaran 12% secara yoy.

Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso, menyebutkan, sepanjang tahun 2019 ini setidaknya aset BTN bisa naik antara 8%–9%. "Pertumbuhan aset BTN akan lebih didorong oleh pertumbuhan kredit," terangnya. Penyaluran kredit bank bersandi bursa BBTN ini diperkirakan masih akan tumbuh dua digit di kisaran 11%–13%.

Per April 2019 total aset BTN sudah menembus Rp 300,45 triliun. Jumlah tersebut naik dari periode setahun sebelumnya Rp 258,74 triliun atau tumbuh 16,12% secara yoy.

Sementara Direktur Keuangan Bank BNI Anggoro Eko Cahyo mengatakan pertumbuhan aset masih akan sejalan dengan kredit. Bank BNI memprediksi, di tahun 2019 penyaluran kredit masih bisa tumbuh di kisaran 11%–12% yoy. "Aset tetap akan diusahakan naik seiring pertumbuhan kredit," tuturnya.

Sementara per April 2019, aset BNI tercatat naik 11,26% yoy menjadi Rp 727,76 triliun. Kenaikan ini didorong dari realisasi kredit yang mencapai Rp 493,87 triliun alias tumbuh 19,64% yoy.

Lebih optimistis, BRI Agro mengatakan secara tahunan pertumbuhan aset masih bisa tumbuh sebesar 27% yoy di Semester I-2019. Adapun, Direktur Utama BRI Agro Agus Noorsanto mengatakan, sampai akhir tahun aset akan tumbuh sekitar 20,15%. Proyeksi tersebut sejalan dengan penyaluran kredit yang dipatok tumbuh 25% sepanjang tahun 2019. "Potensi pertumbuhan masih ada terutama di sektor perkebunan," terangnya.

Setali tiga uang, Direktur Keuangan Bank Jawa Timur (Jatim) Ferdian Timur Satyagraha, memproyeksi, aset bank pembangunan daerah tersebut pada Semester I 2019 masih dapat tumbuh di atas 10% secara tahunan. Bukan dari penyaluran kredit, kenaikan aset Bank Jatim bersumber dari pertumbuhan dana pihak ketiga juga tumbuh di atas 10% pada pertengahan tahun 2019.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per April 2019 menunjukan total aset perbankan didominasi BUKU IV dengan modal inti di atas Rp 30 triliun. Aset BUKU IV mencapai Rp 4.265,16 triliun atau 52,52% total aset bank. Jumlah aset BUKU IV juga meningkat 16,44% yoy dari Rp 3.662,95 triliun pada akhir April 2018 lalu. Sementara aset BUKU III dengan modal inti Rp 5 triliun hingga di bawah Rp 30 triliun hanya tumbuh 0,71% yoy menjadi Rp 2.611,9 triliun hingga akhir April 2019.

Bagikan

Berita Terbaru

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Investasi Dirut Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) Mayoritas di Sektor Riil

M Arif, Direktur Utama PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) menaruh mayoritas hasil pekerjaannya untuk diputar kembali menjadi modal usaha.

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 08:00 WIB

Harga Energi Global Tertekan Kelebihan Pasokan

Harga minyak WTI terkoreksi 1,52% secara harian ke level US$ 60,551 per barel. Minyak Brent juga turun 1,51% ke level US$ 64,227 per barel.

Deteksi Kesiangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:05 WIB

Deteksi Kesiangan

Kasus kontaminasi Cesium 137 dari pabrik peleburan besi di Cikande Banten menjadi masukan penting pemerintah untuk mengamankan masyarakat.

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Gaspol Investasi Demi Laju Ekonomi 8%

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) harus berorientasi ekspor agar Indonesia tidak sekedar menjadi pasar investor global.​

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) Ekspansi ke Sektor Pertambangan

Emiten penyedia alat berat, PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menjalankan joint operation untuk masuk ke sektor tambang

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:50 WIB

NPL Kartu Kredit Terjaga Rendah Berkat Relaksasi BI

Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen kartu kreidt masih terjaga di level aman. ​

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Wholesale Topang Pembiayaan Syariah

Segmen wholesale alias korporasi dan komersial masih jadi penopang pertumbuhan kredit dan pembiayaan tersebut, termasuk pada bank syariah. ​

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Terus Cetak Rekor Harga Baru, Industri Kripto Semakin Subur

Transaksi aset kripto di pasar domestik mencapai Rp 360 triliun, dengan investor sebanyak 18,08 juta  

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 05:05 WIB

Siasat Weha Transportasi Indonesia (WEHA) Kebut Bisnis di Akhir Tahun

WEHA mulai melihat ada peningkatan permintaan, khususnya di segmen penyewaan bus pariwisata White Horse.

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah
| Sabtu, 11 Oktober 2025 | 04:30 WIB

Kinerja Modal Ventura Mulai Berbalik Arah

Laba modal ventura mencapai Rp 474,37 miliar hingga Agustus 2025, membaik dari periode yang sama di tahun lalu yang masih merugi Rp 6 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler