Kredit ke BUMN Masih Akan Deras

Rabu, 20 Februari 2019 | 07:38 WIB
Kredit ke BUMN Masih Akan Deras
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank besar terutama bank badan usaha milik negara (BUMN) akan mengejar pertumbuhan penyaluran kredit ke perusahaan pelat merah. Sebab, kredit ke BUMN relatif aman sehingga rasio kredit bermasalah dapat ditekan sehingga pendapatan dapat lebih optimal.

Bank BNI misalnya optimistis, penyaluran kredit ke perusahaan pelat merah dapat tumbuh dobel digit. Wakil Direktur BNI Herry Sidharta berharap, kredit korporasi BNI ke BUMN bisa tumbuh 12% hingga 15% secara year on year (yoy).

Pada tahun ini BNI akan membidik sektor non infrastruktur. "Sebab ada batas maksimum pemberian kredit (BNPK) untuk nasabah-nasabah besar apalagi infrastruktur mulai mendekati batas," ujar Herry, Selasa (19/2).

Sepanjang tahun 2018 lalu, Bank BNI menyalurkan kredit korporasi BUMN sebesar Rp 110,98 triliun, tumbuh 31,6% yoy dari Rp 84,36 triliun. Kredit ke perusahaan negara ini memberikan kontribusi sebesar 21,6% terhadap total kredit bank berlogo 46 itu.

Total pertumbuhan kredit BNI tahun 2018 sebesar 16,2% yoy menjadi Rp 512,77 triliun dari Rp 441,31 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit BUMN di level 0%.

Sementara Bank Rakyat Indonesia (BRI) masih akan mengoptimalkan kredit ke perusahaan pelat merah. Meskipun BRI berencana memperkecil komposisi kredit korporasi. Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, BRI ingin menyalurkan 77% kredit ke UMKM dan kredit korporasi baik ke BUMN maupun non BUMN maksimal 23% dari total kredit. "BRI akan mengurangi porsi di BUMN karena kontribusi BUMN di segmen korporasi besar. Tapi tetap kami harapkan bisa tumbuh 5% hingga 6% yoy," ujar Suprajarto di Jakarta pada Selasa (19/2).

BRI menyalurkan kredit ke BUMN sebesar Rp 106,6 triliun di 2018, tumbuh 9,7% yoy. Kredit ke BUMN ini memberikan kontribusi 13,2% terhadap total kredit BRI.

Direktur Strategy, Compliance and Risk Bank Tabungan Negara (BTN) Mahelan Prabantarikso mengatakan, pertumbuhan kredit ke perusahaan termasuk BUMN antara 11%–13%. BTN lebih fokus ke pengembang.

Bagikan

Berita Terbaru

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 11:00 WIB

Banyak yang Janggal di Saham DADA, Berikut ini Catatannya

Sesuatu yang janggal mulai terendus saat PT Karya Permata Inovasi Indonesia, entitas pengendali, sibuk menjual saham DADA menuju puncak.

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis

Pada musim panen tahun ini, kompetisi pembelian dari industri semakin berkurang, akibatnya harga pun cenderung turun.

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:34 WIB

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik

Kkinerja keuangan emiten konsumer cukup baik karena penurunan input cost seiring dengan melandainya harga sejumlah bahan baku

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS usai The Federal Rerserve (The Fed) pangkas suku bunga.

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:27 WIB

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini

 Meskipun ada peluang, nampaknya para fund manager tak akan agresif melakukan window dressing di tahun ini.

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:23 WIB

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat

Legalisasi berpotensi menciptakan efek berantai bagi ekonomi lokal, mulai dari jasa pengeboran, transportasi hingga tumbuhnya UMKM

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol

ATR/BPN erus berupaya mencari dan memetakan lahan potensial lainnya untuk menambah ketersediaan hingga 1 juta ha.

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:16 WIB

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga

BPKH menegaskan kesiapannya menyalurkan porsi nilai manfaat (subsidi) untuk melengkapi biaya yang dibayarkan langsung oleh jemaah (Bipih).

Sentimen Global Masih Mendukung Tren Bullish Harga Emas
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Sentimen Global Masih Mendukung Tren Bullish Harga Emas

Setelah melemah empat hari berturut-turut, harga emas spot kembali naik pada perdagangan Kamis (30/10).

Pembengkakan Biaya Pintu Masuk Menyigi Korupsi
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:14 WIB

Pembengkakan Biaya Pintu Masuk Menyigi Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi diminta responsif mengusut kasus dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

INDEKS BERITA

Terpopuler