Kredit Konstruksi Mengalir Deras

Senin, 17 Juni 2019 | 10:45 WIB
Kredit Konstruksi Mengalir Deras
[]
Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal II-2019, fungsi intermediasi perbankan masih tumbuh deras. Analisis Uang Beredar Bank Indonesia (BI) mencatat, per April 2019, kredit bank tumbuh 11% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.339,2 triliun.

Pertumbuhan kredit ini ditopang dari peningkatan kredit di sektor konstruksi yang secara total naik 21% yoy menjadi Rp 327,2 triliun per Maret 2019 dibandingkan periode tahun sebelumnya sebesar Rp 258,5 triliun. Sementara itu, per April 2019 kredit konstruksi pada jenis kredit investasi tumbuh paling deras dibandingkan seluruh sektor kredit, yakni sebesar 44% secara yoy.

BI menilai, akselerasi pertumbuhan kredit investasi pada sektor konstruksi utamanya didorong oleh subsektor bangunan jalan tol di wilayah Banten dan Jawa Barat pada kuartal II-2019 ini.

Sejumlah bankir sepakat kredit investasi masih berpeluang tumbuh lebih deras hingga pengujung tahun 2019 ini. Bank BNI, misalnya, meramal kredit konstruksi termasuk jalan tol bisa tumbuh hingga 20% secara yoy di akhir Desember 2019.

Adapun, Direktur Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, per Mei 2019 kredit konstruksi BNI tumbuh 18,3% yoy. "Seiring dengan proses penyelesaian proyek-proyek infrastruktur di tahun 2019," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (14/6).

Adapun, beberapa proyek jalan tol yang masuk pipeline Bank BNI antara lain jalan tol Kuncirang-Cengkareng, Terbanggi Besar-Kayu Agung, Jakarta-Cikampek Elevated dan Kunciran-Serpong.

Sementara itu, Bank Tabungan Negara (BTN) justru mencatat pertumbuhan kredit konstruksi belum begitu deras atau baru tumbuh 9,33% secara yoy per April 2019. Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan saat ini pihaknya tengah fokus pada perbaikan kualitas kredit konstruksi yang saat ini kian merangkak naik.

Sayan, bank spesialis kredit perumahan ini belum dapat emerinci secara detail besaran rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di sektor konstruksi saat ini. Meski begitu, Mahelan optimistis, di pertengahan tahun pertumbuhan kredit konstruksi BTN akan merangkak naik menembus dua digit. "Diharapkan hingga akhir tahun ini, kredit konstruksi dapat tumbuh hingga 15% secara yoy," terang Mahelan.

Bukan cuma bank pelat merah yang mendapat berkah pertumbuhan kredit konstruksi., Sekretaris Perusahaan Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra membeberkan per April 2019 pihaknya sudah menyalurkan kredit ke sektor konstruksi sebesar Rp 15,7 triliun.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2018, realisasi tersebut tumbuh sekitar 30%. "Pertumbuhan kredit ke sektor ini masih terus berlanjut, kami akan terus mengkaji potensi yang ada," katanya.

Bank Pembangunan Daerah (BPD) seperti PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) juga mendapat limpahan proyek pemerintah. Walau tidak memerinci persentase kenaikan, Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar menjelaskan, total kredit konstruksi Bank Sumut per Mei 2019 sudah mencapai Rp 1,2 triliun. Hingga akhir tahun, diprediksi, penyaluran kredit ke sektor ini bakal naik hingga mencapai Rp 1,68 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Paus dan Trump
| Minggu, 18 Mei 2025 | 05:05 WIB

Paus dan Trump

​Presiden Amerika Donald Trump langsung mengungkapkan keinginan untuk segera bertemu dengan Paus Leo XIV. 

IHSG Menguat 4% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Jawara Periode 14-16 Mei 2025
| Minggu, 18 Mei 2025 | 05:00 WIB

IHSG Menguat 4% Sepekan, Intip Saham-Saham Paling Jawara Periode 14-16 Mei 2025

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 4,01% dalam tiga hari perdagangan sepekan periode 14-16 Mei 2025.

Bermain Biar Masa Dewasa Tetap Bahagia
| Minggu, 18 Mei 2025 | 04:50 WIB

Bermain Biar Masa Dewasa Tetap Bahagia

Melestarikan permainan tradisional menjadi alasan komunitas bermain kini bermunculan. Selain dapat kegembiraan dari bermain juga bikin sehat.

 
Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien
| Minggu, 18 Mei 2025 | 04:30 WIB

Meneropong Strategi Baru Peritel Biar Efisien dan Resilien

Operasional gerai yang lebih efisien menjadi kunci sektor ritel tetap bertumbuh. Namun, sejumlah tantangan menanti di depan mata. 

 
CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler