Kurangi ketergantungan pada China, Bukit Asam membidik pasar ASEAN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen batubara pelat merah, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), berupaya menggali peluang pasar ekspor baru. Langah itu ditempuh untuk mengurangi ketergantungan pada pasar Tiongkok.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Suherman menuturkan, perusahaan akan menaikkan porsi penjualan batubara ke negara ASEAN. Alasannya, kebutuhan batubara di kawasan ini berpotensi terus meningkat untuk memenuhi kebutuhan pembangkit listrik.
Selain untuk memperluas pasar, emiten berkode saham PTBA di Bursa Efek Indonesia ini berkepentingan untuk mengurangi ketergantungan terhadap permintaan dari Tiongkok. Sebab, permintaan batubara dari Negeri Tembok Raksasa ini cenderung menurun seiring dengan kebijakan pemerintah setempat.
Selama ini, China menjadi negara tujuan ekspor utama Bukit Asam. Pada semester I-2018, penjualan ke Tiongkok mencapai 18,3% dari total penjualan batubara Bukit Asam.
Selain ASEAN, manajemen Bukit Asam mengincar peningkatan penjualan ke Jepang dan Taiwan seiring rencana perusahaan mendongkrak penjualan batubara berkalori tinggi.
Dalam memproduksi batubara berkalori tinggi, Bukit Asam mengandalkan lokasi tambang di bekas perumahan karyawan, termasuk di dalam area tambang Air Laya.
Tahun ini, manajemen menargetkan porsi produksi batubara berkalori tinggi bisa mencapai sekitar 900.000 ton. Jumlah itu setara 3%-4% dari total produksi batubara Bukit Asam.
Hingga Agustus 2018, Bukit Asam telah memproduksi batubara berkalori tinggi sebesar 100.000 ton. Dengan harga jual bagus, kata Suherman, batubara berkalori tinggi menyasar pasar premium, antara lain Jepang dan Taiwan. "Skema harganya mengacu pada floating price dengan acuan indeks Newcastle," kata dia.
Saat ini, mayoritas produksi batubara Bukit Asam berasal dari tambang Air Laya, Muara Tiga Besar, dan Banko Barat. Semuanya berlokasi di Tanjung Enim.
Untuk cadangan tertambang batubara, Suherman bilang, Bukit Asam masih memiliki cadangan cukup besar, yakni mencapai 3,3 miliar ton. Makanya, Bukit Asam belum berencana menambah lokasi penambangan baru dalam waktu dekat.
Manajemen Bukit Asam masih mempertahankan target produksi tahun ini sebesar 25,5 juta ton. Dengan dukungan cuaca panas, mereka bakal menggenjot produksi di pengujung tahun ini.
Selama Januari hingga Agustus tahun ini, produksi batubara Bukit Asam sebesar 13,82 juta ton. Pasar domestik masih mendominasi penjualan, yakni 51% dari total penjualan. Sedangkan porsi ekspor sebesar 49%. Secara terperinci, penjualan domestik Bukit Asam sebesar 7,48 juta ton, sementara penjualan ekspor mencapai 7 juta ton.