Laba Bersih Naik 88%, Kinerja Buyung Poetra (HOKI) Melampaui Target

Kamis, 04 April 2019 | 08:12 WIB
Laba Bersih Naik 88%, Kinerja Buyung Poetra (HOKI) Melampaui Target
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) berhasil membukukan kinerja moncer. Keuntungan produsen beras Topi Koki ini bahkan jauh melampaui target.

Laba bersih emiten anggota indeks Kompas100 ini, naik 88% menjadi Rp 90,19 miliar sepanjang 2018. Sebelumnya, manajemen HOKI menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 15% secara tahunan.

Sejatinya, pertumbuhan pendapatan HOKI tahun lalu hanya naik 19% jadi Rp 1,43 triliun. Namun, perusahaan ini berhasil menekan beban usaha hingga 20% sehingga turun jadi Rp 73,51 miliar.

Pada saat yang bersamaan, HOKI juga mencatat penerimaan kembali beban promosi Rp 3,37 miliar. Tahun 2017, pos keuangan ini kosong.

Sehingga, bukan hanya pertumbuhan laba yang melesat. "Karena efisiensi, gross dan net margin masing-masing terjaga di level 12% dan 6%," ujar Investor Relations HOKI Dion Ferdinand kepada KONTAN belum lama ini.

Meski demikian, torehan kinerja tersebut belum membuat HOKI lebih agresif berekspansi. Perusahaan ini masih fokus melanjutkan rencana yang sudah ada.

Tahun ini, HOKI masih akan fokus melanjutkan penambahan mesin di salah satu pabrik di Subang. Ini untuk memenuhi tingginya permintaan beras di wilayah tersebut.

Penambahan mesin juga diharapkan bisa memberikan dampak efisiensi. Sebab, ini mengurangi jam lembur.

HOKI juga tengah melanjutkan pembangunan pabrik baru di Palembang. Ekspansi HOKI diharapkan bisa memberikan dampak mulai kuartal kedua tahun ini.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Penyerapan Anggaran MBG akan Masif di Semester II
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:07 WIB

Penyerapan Anggaran MBG akan Masif di Semester II

 Realisasi anggaran program makan bergizi gratis (MBG) mencapai Rp 710,5 miliar hingga 12 Maret 2025

Tingkatkan Dana Riset Hingga 1% dari PDB
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:01 WIB

Tingkatkan Dana Riset Hingga 1% dari PDB

Presiden Prabowo Subianto menginginkan dana riset di Indonesia ditingkatkan hingga 1% dari produk domestik bruto (PDB)

Ditjen Pajak Raup Rp 33,26 Triliun dari Ekonomi Digital
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:40 WIB

Ditjen Pajak Raup Rp 33,26 Triliun dari Ekonomi Digital

Setoran pajak ekonomi digital berasal dari pemungutan PPN PMSE, pajak kripto, dan pajak fintech (P2P) lending

Neraca Perdagangan Berpotensi Menyusut
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:23 WIB

Neraca Perdagangan Berpotensi Menyusut

Ekonom memperkirakan surplus neraca perdagangan Indonesia pada bulan Februari 2025 di bawah US$ 2 miliar 

Nyaris Semua Penerimaan Non Pajak Terkontraksi
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13 WIB

Nyaris Semua Penerimaan Non Pajak Terkontraksi

Pemerintah harus diversifikasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) agar tak bergantung pada komoditas global

Mengukur Minat Berinvestasi di Reksadana Syariah
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:48 WIB

Mengukur Minat Berinvestasi di Reksadana Syariah

Industri reksadana syariah justru mengalami peningkatan dan  kinerja relatif lebih baik dari reksadana konvensional.

Smelter HPAL Milik INCO Ditarget Kelar 2025-2026
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 07:00 WIB

Smelter HPAL Milik INCO Ditarget Kelar 2025-2026

"Total investasi tambang baru dan pabrik bersama dengan mitra sekitar US$ 9 miliar," imbuh Febriany.

Pabrik Metanol Bojonegoro Ditargetkan Rampung 2027
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:57 WIB

Pabrik Metanol Bojonegoro Ditargetkan Rampung 2027

Metanol adalah salah satu bahan penting dalam proses transesterifikasi pembuatan fatty acids methyl esters (FAME)

Merujuk UU, Erick Thohir Memperbolehkan BUMN Ganti Model Bisnis
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:53 WIB

Merujuk UU, Erick Thohir Memperbolehkan BUMN Ganti Model Bisnis

PT Indra Karya akhirnya bertransformasi menjadi PT Agrinas Palma Nusantara dan membuka ekspansi bisnis di sektor sawit.

 Pengusaha Truk Keberatan Pembatasan Saat Lebaran
| Sabtu, 15 Maret 2025 | 06:50 WIB

Pengusaha Truk Keberatan Pembatasan Saat Lebaran

Aptrindo berharap, pemerintah segera menanggapi persoalan ini dan mencari solusi yang tidak merugikan pelaku usaha maupun kelancaran logistik

INDEKS BERITA

Terpopuler