Laba Emiten Semen Belum Cukup Kokoh

Jumat, 08 Agustus 2025 | 07:48 WIB
Laba Emiten Semen Belum Cukup Kokoh
[ILUSTRASI. Karyawan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG menyiapkan semen kantong yang siap kirim di emplasemen kereta api Karangtalun, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.  ]
Reporter: Dimas Andi | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pasar yang lesu menyebabkan kinerja mayoritas emiten produsen semen layu di semester I-2025.

Contoh PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), yang meraih pendapatan Rp 15,61 triliun pada semester I-2025, turun 4,88% secara tahunan atau year on year (yoy). Dus, laba bersih SMGR terkontraksi 92,03% (yoy) jadi Rp 39,38 miliar di semester pertama tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia, Vita Mahreyni mengatakan, industri semen domestik belum menunjukkan perbaikan pada semester I-2025. Tecermin, melemahnya permintaan semen sebesar 2,5% (yoy). Di semester I-2025, SMGR mencatat volume penjualan 17,30 juta ton. Namun, penjualan ekspor SMGR naik 24,9% (yoy) per Juni 2025.

Pada semester I-2025, pendapatan SMGR antara lain, dari penjualan semen sebesar Rp 11,92 triliun, terak Rp 1,84 triliun, beton jadi dan siap pakai Rp 670,59 miliar, serta bahan bangunan non-semen Rp 635,22 miliar dan jasa konstruksi Rp 198,33 miliar.

Baca Juga: Pelemahan Penjualan Semen Diproyeksi Masih Berlanjut ke Paruh Kedua Tahun 2025

Penurunan kinerja juga dialami PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Di semester pertama tahun ini, pendapatan bersih INTP turun 1,13% (yoy) menjadi Rp 8,03 triliun. Beruntung, laba bersih INTP masih tumbuh 13,8% (yoy) menjadi Rp 494,75 miliar di enam bulan tahun ini.

Lebih apes PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT). Emiten ini masih dibekap kerugian Rp 168,23 miliar di semester I-2025. Namun, rugi bersih CMNT ini menyusut 60,72% (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu. Kerugian CMNT dipicu melemahnya pendapatan sebesar 2,16% (yoy) menjadi Rp 4,07 triliun pada semester I-2025.

Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) lebih beruntung. Anak usaha SMGR ini meraih kenaikan pendapatan 29,76% (yoy) jadi Rp 1,09 triliun pada semester I-2025. Sejurus itu, laba bersih SMBR ikut melesat hingga 987,70% secara tahunan menjadi Rp 79,62 miliar per akhir Juni 2025.

Investment Analyst Infovesta Utama Ekky Topan menilai, mayoritas emiten produsen semen mengalami tekanan kinerja akibat kondisi pasar semen yang masih kelebihan pasokan. Ini diperparah oleh lemahnya permintaan semen di pasar domestik serta kenaikan biaya energi dan logistik. "Jadi, ini berdampak ke margin dan laba bersih emiten semen," ujar dia, Kamis (7/8).

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia (KISI) Muhammad Wafi menambahkan, khusus SMBR, lonjakan kinerja pendapatan dan laba bersihnya cukup dipengaruhi oleh efisiensi yang ketat. Selain itu, karakter perusahaan yang memiliki skala bisnis relatif lebih kecil.

Baca Juga: Pebisnis Semen Bersiasat Menangkal Penurunan Penjualan

Memasuki semester II-2025, peluang perbaikan kinerja emiten-emiten produsen semen tentu cukup terbuka, namun cenderung terbatas. Hal ini didorong oleh belanja pemerintah yang secara historis naik pada semester kedua, termasuk untuk belanja infrastruktur. Sentimen ini tentu akan mengangkat permintaan semen di dalam negeri.

Penurunan suku bunga acuan juga memberi efek domino bagi emiten lantaran diuntungkan meningkatnya permintaan semen di sektor properti. "Namun, efek besarnya baru terasa di semester kedua tahun depan," beber Wafi.

Dia menambahkan, emiten semen yang punya strategi efisiensi terstruktur, diversifikasi pasar ekspor, branding kuat, dan rantai pasok yang andal berpeluang mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya di tengah ketidakpastian pasar.

Dus, Wafi melihat, saham SMGR, INTP, dan SMBR masih layak dilirik dengan target harga masing-masing di level Rp 3.200, Rp 6.800, dan Rp 300 per saham

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Harga Emas Bisa Mencapai US$ 5.000, Saham MDKA dan ANTM Menjadi Sorotan
| Minggu, 07 September 2025 | 17:34 WIB

Harga Emas Bisa Mencapai US$ 5.000, Saham MDKA dan ANTM Menjadi Sorotan

Secara historis, lemahnya dolar AS dan turunnya suku bunga mendorong daya tarik emas sebagai aset safe haven.

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup
| Minggu, 07 September 2025 | 07:00 WIB

Cek Skor Kredit demi Pencapaian Penting dalam Hidup

Jangan hanya tahu platform pinjaman, tapi unduh juga aplikasi cek skor kredit biar berimbang dalam memanfaatkan fasilitas utang.

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan
| Minggu, 07 September 2025 | 06:30 WIB

Asuransi Perjalanan Jadi Kontributor Utama saat Makin Banyak yang Jalan-Jalan

Bisnis asuransi perjalanan menunjukkan pertumbuhan positif. Online travel agent dan platform digital lainnya bisa memperluas akses.

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif
| Minggu, 07 September 2025 | 06:15 WIB

Balik ke Fase Ekspansif, Prospek Industri Hijau Positif

Industri manufaktur kembali ke fase ekspansif. Ini sekaligus berpeluang mengembangkan industri hijau di Tanah Air.

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga
| Minggu, 07 September 2025 | 05:45 WIB

Tambang Emas Itu Bernama Sampah Rumah Tangga

Lewat program konversi sampah menjadi emas, Pegadaian meramu dua hal sekaligus, membangun literasi investasi dan budaya ramah lingkungan.

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar
| Minggu, 07 September 2025 | 05:35 WIB

Cuan Cetar dari Produksi Camilan Bar

Tren gaya hidup sehat butuh sumber nutrisi sehat. Salah satunya camilan bar yang mengenyangkan. Belakangan camilan bar diminati banyak orang.

 
BI dan Pemerintah Berbagi Beban
| Minggu, 07 September 2025 | 05:10 WIB

BI dan Pemerintah Berbagi Beban

BI dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sepakat menanggung beban sama besar alias separo-separo atas bunga surat utang pemerintah.​

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis
| Minggu, 07 September 2025 | 04:25 WIB

Banyak Aksi Unjuk Rasa, IHSG Sepekan Cuma Naik Tipis

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.867,35 pada perdagangan Kamis (4/9) atau melemah 0,23% dibandingkan hari sebelumnya

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel
| Minggu, 07 September 2025 | 04:15 WIB

Risiko Tambahan Emiten Komoditas Nikel

Konsumsi baterai FLP yang semakin meningkat bisa membuat pengelola smelter berpotensi kehilangan pasar strategis

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG
| Minggu, 07 September 2025 | 04:10 WIB

Ketidakpastian Masih Tinggi, Begini Catatan Sekuritas Asing Soal IHSG

Sepekan dalna asing net sell Rp 5,28 triliun, analis berharap pasar modal akan kembali membaik di jangka panjang

INDEKS BERITA

Terpopuler