Lebih Baik Bersiap

Senin, 17 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Lebih Baik Bersiap
[]
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek ekonomi global tampak semakin suram. Sebagai bukti, baru-baru ini, Dana Moneter Internasional alias IMF sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 menjadi 2,7% dalam basis tahunan.

Padahal sebelumnya, IMF yakin ekonomi dunia bisa tumbuh 2,9% pada periode tersebut. 

Yang mencemaskan, IMF juga mengeluarkan skenario terburuk atas perekonomian global. Yakni, ada peluang pertumbuhan ekonomi global turun menjadi 2% dalam basis tahunan pada 2023. Jika hal itu terjadi, pertumbuhan tersebut merupakan titik terendah dalam sejarah pertumbuhan global. 

Direktur pelaksana IMF Kristalina Georgieva tampak pesimistis dengan perekonomian dunia tahun depan. Pasalnya, ada sejumlah masalah yang dihadapi dunia dan belum dapat dipastikan kapan berakhirnya. Sebut saja dampak pandemi Covid-19, perang Rusia-Ukraina, serta ketidakpastian iklim. 

Bagaimana dengan Indonesia? Di tengah ketidakpastian global yang tinggi, fundamental ekonomi Indonesia terbilang baik. Bahkan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut ekonomi Indonesia impresif.

Sebagai bukti, lanjut Airlangga, Indonesia adalah negara yang pertumbuhan ekonominya tertinggi setelah Arab Saudi. 

Sejumlah indikator lain yang menunjukkan ekonomi Indonesia memiliki kinerja baik antara lain: per 10 Oktober 2022, IHSG mencatat return 6% (year to day) di posisi 6.982,5; Volatility Index Indonesia di level 30,49 atau masih dalam batas nilai indikatif 30; dan perbandingan Credit Default Swap (CDS) Indonesia yang relatif lebih rendah dibandingkan Meksiko, Turki, Brasil, dan Afrika selatan.

Pemerintah bahkan memprediksi, pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi kita di kisaran 4,8%-5,2%. 

Kendati demikian, kita sebaiknya jangan jumawa. Masyarakat harus mempersiapkan diri dari sekarang untuk menghadapi resesi. Biar bagaimanapun, resesi ekonomi global biasanya akan menyebabkan tingkat PDB suatu negara terkontraksi.

Tentunya, hal ini akan berdampak pada kondisi keuangan masyarakat atau pekerja. Biasanya, saat terjadi resesi, efisiensi di lingkup perusahaan menjadi hal yang lazim terjadi. 

Apalagi tahun depan merupakan tahun politik. Tentu banyak ketidakpastian yang bisa terjadi. Nah, untuk berjaga-jaga, sebaiknya segera siapkan dari sekarang langkah-langkah perencanaan keuangan Anda untuk meminimalisir imbas resesi global.

Bagikan

Berita Terbaru

Mau Dijual Sebagian, Memang Cuma TPIA Portofolio Investasi SCG yang Menguntungkan
| Senin, 16 Juni 2025 | 13:00 WIB

Mau Dijual Sebagian, Memang Cuma TPIA Portofolio Investasi SCG yang Menguntungkan

Rasio utang bersih terhadap ekuitas Siam Cement Public Company Limited hampir selalu naik saban tahun.

Beraksi Sosial Lewat Obligasi Berwawasan Sosial Bank BRI
| Senin, 16 Juni 2025 | 11:24 WIB

Beraksi Sosial Lewat Obligasi Berwawasan Sosial Bank BRI

Bank BRI berencana menjual obligasi berwawasan sosial dengan target penghimpunan dana sampai Rp 5 triliun.

Reksadana ESG, Sebuah Cara Investasi untuk Masa Depan
| Senin, 16 Juni 2025 | 11:03 WIB

Reksadana ESG, Sebuah Cara Investasi untuk Masa Depan

Tahun ini BEI mewajibkan ESG Reporting melalui formulir E020 dalam laporan keberlanjutan, yang meningkatkan transparansi.

ESG ERAL: Memulai Aksi Lingkungan Dari Toko Peralatan Golf
| Senin, 16 Juni 2025 | 09:33 WIB

ESG ERAL: Memulai Aksi Lingkungan Dari Toko Peralatan Golf

Indeks ESG di Bursa kedatangan emiten baru, yaitu PT Siar Eka Selaras Tbk (ERAL), anak usaha dari Erajaya Group. 

Rumor Dibalik Mundurnya Alexander Ramlie dari Jabatan Dirut Amman Mineral (AMMN)
| Senin, 16 Juni 2025 | 09:16 WIB

Rumor Dibalik Mundurnya Alexander Ramlie dari Jabatan Dirut Amman Mineral (AMMN)

Leaxander Ramlie bilang, pengunduran dirinya dari jabatan Diret PT Amman Mineral Internasional Tbk sebagai bagian dari suksesi yang berkelanjutan.

Profit 34,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (16 Juni 2025)
| Senin, 16 Juni 2025 | 08:53 WIB

Profit 34,52% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lumayan (16 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (16 Juni 2025) 1.968.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34.52% jika menjual hari ini.

Bisnisnya Terdiversifikasi, Kinerja Adi Sarana (ASSA) Terjaga dalam Tren Positif
| Senin, 16 Juni 2025 | 08:15 WIB

Bisnisnya Terdiversifikasi, Kinerja Adi Sarana (ASSA) Terjaga dalam Tren Positif

Sekitar 40,84% dari total pendapatan PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berasal dari bisnis jasa logistik. 

Masih Tertekan Aksi Jual, namun Saham TOWR Diprediksi Berpeluang ke Level Rp 900
| Senin, 16 Juni 2025 | 07:45 WIB

Masih Tertekan Aksi Jual, namun Saham TOWR Diprediksi Berpeluang ke Level Rp 900

Dalam jangka pendek, secara teknikal saham PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) direkomendasikan wait and see

Danantara Mengantongi Emiten Jumbo, Ekspansi Emiten BUMN Terganggu?
| Senin, 16 Juni 2025 | 07:12 WIB

Danantara Mengantongi Emiten Jumbo, Ekspansi Emiten BUMN Terganggu?

Namun dia berharap, aliran investasi Danantara mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional, akhirnya akan berdampak positif ke emiten-emiten BUMN. 

Hari Ini, Senin (16/6) Pergerakan IHSG Masih Terbuka Lebar
| Senin, 16 Juni 2025 | 06:57 WIB

Hari Ini, Senin (16/6) Pergerakan IHSG Masih Terbuka Lebar

Potensi pergerakan IHSG di awal pekan ini masih terbuka lebar, baik koreksi lanjutan maupun peluang technical rebound.

INDEKS BERITA

Terpopuler