Level Tertinggi Minyak Hanya di US$ 70

Jumat, 27 Agustus 2021 | 05:00 WIB
Level Tertinggi Minyak Hanya di US$ 70
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak kembali merosot setelah menguat selama beberapa hari berturut-turut. Per pukul 20.24 WIB kemarin, harga minyak west Texas intermediate (WTI) turun jadi US$ 67,64 per barel. Sebelumnya, harga minyak sempat melewati level US$ 68, setelah sempat merosot hingga US$ 62 per barel. 

Tapi Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai, penurunan yang terjadi hanya koreksi sementara. Sebab dalam sepekan harga minyak WTI sudah mencatatkan kenaikan 6,76%.

Apalagi, sentimen fundamental juga berpotensi mendorong harga minyak naik. Persediaan minyak mentah dunia menurun dalam tiga minggu berturut-turut. Energy Information Administration (EIA) Amerika Serikat juga mencatat permintaan bahan bakar mengalami kenaikan sejak Maret 2020. Selain itu, EIA menyebut cadangan minyak AS turun 2,91 juta barel dari pekan sebelumnya, 3,23 juta barel. 

Baca Juga: Harga minyak mentah diprediksi bergerak tipis hingga akhir tahun

Analis menilai harga minyak masih berpotensi naik. Presiden Komisoner HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menyebut, kebakaran di platform Pemex di Teluk Meksiko, yang mengurangi produksi minyak 421.000 barel, bisa mengerek harga.

Selain ituada ekspektasi permintaan minyak dari China akan naik. Alasannya, China tidak ada melaporkan infeksi virus Covid-19 baru sejak akhir pekan lalu. 

Cuma, analis menilai kenaikan harga minyak akan terbatas. Hitungan Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya, level tertinggi minyak hingga akhir tahun nanti cuma di US$ 70 per barel.

Andian menuturkan, pelaku pasar saat ini tengah menanti sinyal tapering off AS. Ini akan mempengaruhi kurs dollar AS, yang kemudian mempengaruhi harga minyak. 

Selain itu, ada rencana kenaikan produksi dari negara OPEC+. Padahal di lain pihak, beberapa negara di dunia tengah berjibaku mengatasi varian baru Covid-19. Ini memunculkan kekhawatiran permintaan akan turun saat pasokan melimpah.

Ibrahim juga memprediksi, harga minyak cuma bisa menguat sampai US$ 70 per barel tahun ini, meski ada sentimen kenaikan permintaan di musim dingin. Sutopo malah memperdiksi harga bisa turun ke US$ 60-US$ 61 per barel. Karena itu, ia menilai pergerakan harga minyak juga tidak akan mempengaruhi pergerakan harga komoditas lain.

Baca Juga: Harga minyak stabil tinggi, terdorong penurunan stok minyak AS

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Prospek Kinerja Keuangan serta Saham AADI dan ADMR Sepanjang 2025
| Rabu, 07 Mei 2025 | 09:42 WIB

Menakar Prospek Kinerja Keuangan serta Saham AADI dan ADMR Sepanjang 2025

Curah hujan yang tak lagi setinggi di kuartal I-2025 bisa membantu menopang kinerja operasional ADMR dan AADI.

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (7 Mei): MDKA, RAJA, DEWA dan JSMR
| Rabu, 07 Mei 2025 | 09:06 WIB

Stock Pick BRI Danareksa Sekuritas Hari ini (7 Mei): MDKA, RAJA, DEWA dan JSMR

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguji resistance pentingnya hari ini, Rabu (7/5) di kisaran 6.875–6.950.

Profit 36,95% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (7 Mei 2025)
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:39 WIB

Profit 36,95% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (7 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Mei 2025) 1 gram Rp 1.956.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,95% jika menjual hari ini.

Usai Terkoreksi, Investor Kembali Memburu Logam Mulia
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:25 WIB

Usai Terkoreksi, Investor Kembali Memburu Logam Mulia

Para investor memanfaatkan momentum koreksi harga yang terjadi beberapa waktu terakhir untuk memborong saat harga turun alias bargain hunting

Rajin Ekspansi, Prospek RS SIloam (SILO) Lebih Sehat
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:19 WIB

Rajin Ekspansi, Prospek RS SIloam (SILO) Lebih Sehat

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan membeli 14 rumah sakit milik First REIT dengan pinjaman sindikasi

Mengurai Faktor Pendorong Harga Saham KLBF, dari Aksi Blackrock Hingga Dividen
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:19 WIB

Mengurai Faktor Pendorong Harga Saham KLBF, dari Aksi Blackrock Hingga Dividen

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 22 Mei 2025.​

Menjaga Daya Tahan Pasar Saham Indonesia di Sepanjang Tahun 2025
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:13 WIB

Menjaga Daya Tahan Pasar Saham Indonesia di Sepanjang Tahun 2025

Kebijakan trading halt sebenarnya bagus, menghindari kepanikan massal dan memberikan waktu investor mengambil keputusan d lebih rasional.

Waspada, Sambil Berharap Bahan Bakar Pendorong Bursa Saham Tetap Menyala
| Rabu, 07 Mei 2025 | 07:37 WIB

Waspada, Sambil Berharap Bahan Bakar Pendorong Bursa Saham Tetap Menyala

Penguatan indeks berlawanan arah dengan data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan perlambatan.Investor harus tetap mewaspadai pembalikan arah.

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Hasil Rapat The Fed
| Rabu, 07 Mei 2025 | 07:05 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Hasil Rapat The Fed

Pelemahan  rupiah sejalan sentimen perlambatan ekonomi domestik. "Namun, pelemahan rupiah tertahan di sesi kedua,

Jenuh Beli dan Sudah Naik Tinggi, Hari Ini Rabu (7/5), IHSG Rawan Terkoreksi
| Rabu, 07 Mei 2025 | 06:47 WIB

Jenuh Beli dan Sudah Naik Tinggi, Hari Ini Rabu (7/5), IHSG Rawan Terkoreksi

IHSG di area jenuh beli (overbought), berarti sudah naik cukup tinggi dalam waktu singkat. Jadi ada kemungkinan terkoreksi dalam waktu dekat.

INDEKS BERITA

Terpopuler