Libur (Ke)Panjang(an)

Sabtu, 24 Juni 2023 | 08:00 WIB
Libur (Ke)Panjang(an)
[]
Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Biasanya, istilah 'libur panjang' menjadi kata yang ditunggu-tunggu banyak orang. Tapi libur panjang dalam rangka perayaan Idul Adha pada akhir Juni 2023 mendatang memicu polemik. 

Pemerintah akhirnya menetapkan tanggal 28 dan 30 Juni 2023 sebagai hari cuti bersama. Sedangkan tanggal 29 Juni 2023 merupakan hari libur nasional memperingati Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah. Alhasil, akan terjadi libur panjang atau long weekend saat akhir pekan itu. 

Penambahan libur Idul Adha bermula dari usulan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti.

Dia mengusulkan agar ada dua hari libur bila Hari Raya Idul Adha yang ditetapkan Muhammadiyah dan pemerintah berbeda. Muhammadiyah menetapkan Idul Adha jatuh pada 28 Juni 2023. Mu'ti mengusulkan agar tanggal tersebut menjadi hari libur nasional supaya warga Muhammadiyah dapat melaksanakan shalat Id dengan khusyuk. 

Ternyata, usulan itu diterima pemerintah. Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi keputusan pemerintah ini. Beberapa di antaranya untuk mendorong ekonomi daerah, meningkatkan sektor pariwisata, dan meningkatkan waktu berkualitas untuk seluruh anggota keluarga.

Hanya saja, penambahan hari libur Idul Adha kali ini menuai polemik. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menilai, libur panjang bisa berdampak pada aktivitas usaha maupun produktivitas. Dia menilai, keputusan tersebut tidak mesti wajib diterapkan oleh perusahaan apabila diperlukan untuk berproduksi. 

Harus diakui, libur panjang memang memiliki dampak positif bagi perekonomian kita. Namun, bukan berarti hal ini tidak menimbulkan dampak negatif.

Bagi perusahaan, hal ini akan mengakibatkan penurunan produktivitas. Apalagi jika perusahaan tersebut berorientasi ekspor. Tentu ini akan berdampak pada penurunan daya saing ke depan. Jangan sampai, investor mengalihkan investasi ke negara-negara lain yang produktivitasnya lebih tinggi. 

Bagi pegawai swasta, kebijakan libur panjang dadakan seperti ini juga merugikan. Pasalnya, libur panjang ini akan memangkas jatah cuti tahunan pekerja. Beda dengan PNS yang tidak akan mendapatkan potongan cuti.

Alangkah lebih baik jika ke depannya pemerintah melibatkan banyak pihak dalam menetapkan libur panjang. Jangan ditetapkan dengan mendadak. Dengan demikian, ada kalender kerja yang pasti baik bagi perusahaan maupun pekerja sehingga ada perencanaan yang bisa dilakukan

Bagikan

Berita Terbaru

Produk Bebas Asap HM Sampoerna (HMSP) Jadi Katalis Positif Jangka Panjang
| Senin, 21 Juli 2025 | 11:24 WIB

Produk Bebas Asap HM Sampoerna (HMSP) Jadi Katalis Positif Jangka Panjang

Produk smoke free product (SFP) dari HMSP di Indonesia akan menghasilkan gross profit margin (GPM) atau margin laba kotor mendekati 20%

Terungkap! Gas Oksigen dan Nitrogen Oversupply, Samator (AGII) Turunkan Kapasitas
| Senin, 21 Juli 2025 | 11:00 WIB

Terungkap! Gas Oksigen dan Nitrogen Oversupply, Samator (AGII) Turunkan Kapasitas

Penghentian satu pabrik sementara tersebut, dilakukan PT Samator Indo Gas Tbk (AGII) sampai waktu yang belum ditentukan.

Profit 26,28% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (21 Juli 2025)
| Senin, 21 Juli 2025 | 08:41 WIB

Profit 26,28% Setahun, Cek Harga Emas Antam Hari Ini (21 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat 21 Juli 2025 di Logammulia.com masih Rp 1.927.000 per gram, harga buyback juga tetap Rp 1.773.000 per gram.

Sido Muncul (SIDO) Memacu Diversifikasi Produk dan Perluas Pasar Ekspor
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:57 WIB

Sido Muncul (SIDO) Memacu Diversifikasi Produk dan Perluas Pasar Ekspor

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO)berharap penjualan dan laba bersih tahun 2025 bisa tumbuh 10% secara tahunan (yoy).

Bursa Akhirnya Mendepak Sejumlah Emiten Bermasalah
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:55 WIB

Bursa Akhirnya Mendepak Sejumlah Emiten Bermasalah

Delapan emiten dan dua saham preferen ditendang dari pencatatan Bursa Efek Indonesia mulai 21 Juli 2025 

Usai Menguat Pekan Lalu, IHSG Rawan Terkoreksi
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:52 WIB

Usai Menguat Pekan Lalu, IHSG Rawan Terkoreksi

Investor bakal mencermati rilis data inflasi Jepang yang kembali turun ke level 3,3% secara tahunan 

Rupiah Masih Memiliki Peluang Menguat di Awal Pekan
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:26 WIB

Rupiah Masih Memiliki Peluang Menguat di Awal Pekan

Investor memantau perkembangan tarif impor dan pernyataan pejabat The Fed terutama Jerome Powell yang akan berpidato pada Selasa (22/7). 

Perintis Triniti (TRIN) Menggarap Proyek Kawasan Bisnis di Lampung
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:25 WIB

Perintis Triniti (TRIN) Menggarap Proyek Kawasan Bisnis di Lampung

Holdwell Business Park dikembangkan di atas lahan seluas 12,5 hektare (ha) dan mengusung konsep storage house modern.

Sebanyak 12 Nama Lolos Seleksi Awal DK LPS
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:15 WIB

Sebanyak 12 Nama Lolos Seleksi Awal DK LPS

Pansel Calon Anggota Dewan Komisioner LPS periode 2025-2030 resmi mengumumkan 12 nama yang lolos seleksi kelayakan dan kepatutan periode pertama

Kinerja Reksadana Saham Bisa Membaik di Semester II
| Senin, 21 Juli 2025 | 06:15 WIB

Kinerja Reksadana Saham Bisa Membaik di Semester II

Berdasarkan data Infovesta,  pada periode itu, imbal hasil reksadana saham terkoreksi 2,95%, seiring bursa yang volatil. 

INDEKS BERITA

Terpopuler