KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) telah mengimplementasikan penerapan Quick Responds Code Indonesia Standard ( QRIS) yang berstandar internasional sejak Agustus 2019 lalu.
Setiap penyedia jasa sistem pembayaran berbasis QR code pun wajib menggunakan QRIS.
Direktur Utama LinkAja Danu Wicaksana menyatakan kesiapan mengimplementasikan QRIS sebelum 1 Januari 2020.
"Kami tidak menambah EDC karena partner acquiring kami sudah memiliki 200.000 lebih EDC dan mereka hanya perlu melakukan software update," ujar Danu kepada KONTAN Senin (28/10).
Baca Juga: Kontribusi Transaksi QR Code Masih Mini
Sebelumnya LinkAja telah menerapkan QRIS pada ekosistem pembayaran Pasar Mayestik yang berlokasi di Jakarta Selatan.
Langkah ini dilakukan LinkAja untuk mengganti semua standar QR Code pada seluruh merchant menjadi QRIS.
Chief Executive Officer DANA Vincent Iswara juga menyebut akan memenuhi penerapan aturan dari Bank Indonesia yakni pada awal 2020.
"Kami sudah siapkan semuanya untuk bisa diimplementasikan regulator pada Januari 2020. Kami akan perhatikan pada kecepatan transaksi paling penting. Kami sudah siap untuk standar konsumen yang scan atau mitra yang scan," ujar Vincent Senin (28/10).
BI menginginkan lewat QRIS ini, nantinya penyelenggara QR Code bisa saling terhubung (interoperabilitas). Vincent belum bisa memprediksi ekspansi mesin EDC sebagai penerima QR pada mitra.
"Kami akan terus ekspansi karena potensinya masih sangat besar. Terdapat 57 juta UMKM di Indonesia. Masih sedikit yang digital. Itu target kita untuk mendigitalisasi mereka," jelas Vincent.
Sementara PT Visionet Internasional atau yang lebih dikenal sebagai Ovo telah menyiapkan strategi demi mengimplementasikan QRIS.
Baca Juga: Segera diimplementasi, OVO edukasi penggunaan QRIS di Banjarmasin
Managing Director Ovo Harianto Gunawan menyebut, pihaknya aktif dalam proses sosialisasi, edukasi serta onboarding merchant QRIS di berbagai wilayah bersama Bank Indonesia.
"Untuk metode pembayaran QRIS, sesuai arahan BI akan dipusatkan bagi pelaku UMKM. Sedangkan sistem pembayaran mitra ritel modern akan disesuaikan dengan perkembangan sistem pembayaran serta kebutuhan di lapangan," ujar Harianto kepada KONTAN Senin (28/10).
Nah lewat QRIS ini, Ovo fokus pada UMKM termasuk pedagang pasar. Sedangkan mitra ritel modern sejauh ini masih akan menggunakan dukungan EDC.