Lockdown dan Gangguan Rantai Pasok Gagalkan Toyota Penuhi Target Produksi di April

Senin, 30 Mei 2022 | 12:55 WIB
Lockdown dan Gangguan Rantai Pasok Gagalkan Toyota Penuhi Target Produksi di April
[ILUSTRASI. Logo Toyota tampil dalam 89th Geneva International Motor Show di Jenewa, Swiss, 5 Maret 2019. REUTERS/Pierre Albouy]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Toyota Motor Corp pada Senin mengumumkan gagal mencapai target produksi global untuk April. Produsen otomotif asal Jepang itu menyebut lockdown Covid-19 dan pasokan sukucadang yang seret memperlambat pemulihan pascapandemi.

Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan itu memproduksi 692.259 unit kendaraan bulan lalu, turun 9,1% dari bulan yang sama di tahun lalu. Realisasi produksi di April juga lebih rendah dari target produksi di seluruh dunia yang dipasangnya, yaitu 750.000 unit kendaraan.

Baca Juga: Kendati Tetap Dukung Ukraina, Uni Eropa Tak Kunjung Sepakati Paket Sanksi Keenam

Angka-angka tersebut menimbulkan pertanyaan tentang tingkat keparahan rantai pasokan yang dilanda pandemi dan bagaimana gangguan tersebut akan memengaruhi produksi dalam beberapa bulan mendatang.

Toyota pekan lalu menurunkan rencana produksi globalnya untuk Juni menjadi sekitar 800.000 kendaraan karena dampak langkah-langkah penahanan COVID-19 di China. Toyota juga mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan rencana produksi selama setahun penuh menjadi 9,7 juta unit kendaraan.

Produsen otomotif itu pada Senin juga mengatakan bahwa penjualan globalnya turun 11,1% pada April dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya menjadi 763.708 unit kendaraan. Penjualan domestik, tidak termasuk penjualan unit Daihatsu dan Hino Motors Ltd, anjlok hampir 17% menjadi 103.143 unit kendaraan.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad
| Jumat, 24 Januari 2025 | 16:06 WIB

Soal Rencana Divestasi Saham LINK, Begini Konfirmasi Resmi dari Axiata Group Berhad

Axiata Group Berhad punya beberapa agenda bisnis besar di Indonesia yang melibatkan tentakel bisnis eksistingnya.

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir
| Jumat, 24 Januari 2025 | 11:18 WIB

Trump Pro Energi Fosil, Simak Prospek Sektoralnya yang Unggul Empat Tahun Terakhir

Langkah Trump yang jor-joran mendorong industri migas, ditambah permintaan China yang melambat bakal menekan harga komoditas minyak.

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)
| Jumat, 24 Januari 2025 | 10:03 WIB

Layanan JKN Memoles Prospek Kinerja RS Hermina (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) akan mendapat keuntungan dari sejumlah kebijakan baru pemerintah pada tahun ini. 

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu
| Jumat, 24 Januari 2025 | 09:45 WIB

Harapan Cuan Menebal di Tahun Ular Kayu

Sektor bisnis yang berhubungan dengan elemen kayu, api dan air dinilai lebih hoki di tahun Ular Kayu

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:32 WIB

Tunggu Arahan Presiden Terkait Tax Amnesty III

Keputusan kebijakan tersebut sepenuhnya berada di ranah Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:24 WIB

Kemampuan Bayar Utang Indonesia Rentan

Debt service ratio (DSR) Indonesia berpotensi meningkat mencapai 45% pada tahun ini dan 40% pada 2026 mendatang 

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Menakar Arah Saham Japfa (JPFA) di Tengah Kabar Divestasi Induk Usahanya

Saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang sudah melejit 73,97% dalam setahun terakhir, kini menghadapi tekanan jual.

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:17 WIB

Makan Lebih Bergizi dari Penghematan Rp 300 Triliun

Presiden Prabowo menginstruksikan penghematan anggaran belanja negara dari pusat (anggaran K/L) hingga daerah (anggaran transfer ke daerah)

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian
| Jumat, 24 Januari 2025 | 08:05 WIB

Menakar Efek Trump 2.0, India Paling Optimistis tapi Indonesia Hadapi Ketidakpastian

Indonesia diperkirakan tidak mampu menyerap relokasi perusahaan China seiring potensi perang dagang di masa Jabatan Trump yang kedua.

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap
| Jumat, 24 Januari 2025 | 07:47 WIB

Dana Pensiun Lokal Banyak Koleksi Saham Gocap

Dari 20 besar saham berdasarkan volume terbanyak per akhir tahun 2024, lima diantaranya disuspensi dan masuk Papan Pemantauan Khusus.

INDEKS BERITA

Terpopuler