Makin Sengit, Persaingan SPBU Mini Tambah Luas

Jumat, 10 September 2021 | 07:58 WIB
Makin Sengit, Persaingan SPBU Mini Tambah Luas
[]
Reporter: Muhammad Julian | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Bisnis pom bensin atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) skala kecil mulai menjamur. Sejumlah pengelola, yakni Pertamina, Shell, BP AKR terus menambah unit SPBU mini di berbagai daerah. Ketiga perusahaan itu juga menawarkan skema kemitraan .

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading, Putut Andriatno mengatakan, jaringan Pertamina Shop alias Pertashop terus bertambah. Sampai akhir Agustus 2021, Pertamina mencatat terdapat 2.416 unit Pertashop yang sudah beroperasi sejak awal tahun. "Sebanyak 2.416 Pertashop beroperasi secara ytd (year-to-date) per 31 Agustus (2021),"  ujar dia kepada KONTAN, Kamis (9/9).
 
Pertashop merupakan outlet penjualan Pertamina berskala tertentu yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM non subsidi, LPG non subsidi, serta produk ritel Pertamina lainnya. Pertamina menawarkan kemitraan Pertashop dalam tiga skema, yaitu skema gold dengan modal Rp 250 juta, skema platinum dengan modal Rp 400 juta, serta diamond dengan modal Rp 500 juta.

Pada akhir tahun 2020 lalu,  jumlah unit Pertashop yang sudah beroperasi berjumlah 606 unit. Dus berdasarkan hitungan KONTAN, kini sudah terdapat 3.022 unit Pertashop yang tersebar di sejumlah daerah secara kumulatif.

Penambahan 2.416 unit Pertashop pada tahun ini dilakukan dalam rangka mengejar target penambahan 10.000 unit Pertashop baru pada tahun ini. Putut bilang, saat ini pihaknya sedang mengupayakan mengejar target penambahan Pertashop tersebut.
 
Untungnya, program kemitraan Pertashop Pertamina cukup ramai peminat. Saat ini terdapat 5.000-an pendaftar yang berminat menjadi mitra Pertashop. "Saat ini yang mendaftar di website sudah banyak, sedang tahap evaluasi kelayakan," kata Putut.
 
Operator lainnya, Shell Indonesia juga berharap jaringan SPBU Shell Modular bisa terus bertambah. Head of Dealer-owned Network Shell Indonesia, Agung Saputra mengatakan, SPBU Modular memiliki prospek bagus untuk dikembangkan di Indonesia, khususnya di kota-kota lapis kedua agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
 
"Dengan hadirnya SPBU Shell Modular di luar kota-kota besar, kami berharap produk bahan bakar dan layanan berkualitas kami dapat diakses oleh lebih banyak masyarakat dan mendukung mobilitas serta berbagai aktivitas ekonomi di wilayah tersebut," kata Agung kepada KONTAN, Kamis (9/9).
 
Dalam mengembangkan bisnis SPBU mini tersebut, Shell menggandeng para pengusaha daerah dalam program Mitra Dealer Shell. Nilai investasi untuk mendirikan SPBU Shell Modular ini berkisar Rp 1 miliar-Rp 1,5 miliar di luar aset tanah minimal seluas 1.000 m², yang telah dimiliki calon mitra.
 
Saat ini Shell memiliki enam SPBU Shell Modular yang sudah beroperasi secara total. Lokasinya tersebar di Jombang, Cirebon, Pasir Angin Bogor, Karawang, Serang Barat serta Cilegon. Seluruhnya dikembangkan dengan model Kemitraan Dealer Shell. "Kami tentu berharap ke depannya [jumlah SPBU Modular] dapat terus tumbuh," ujar Agung.
 
Sementara itu, BP AKR Fuels Retail, perusahaan patungan antara British Petroleum (BP) dan PT AKR Corporindo juga berencana menggarap bisnis SPBU mini.
 
Head of Network Planning and Acquisition BP-AKR, Benny Oktaviano mengatakan mereka menyebutnya sebagai SPBU compact site. "Jadi kita menggunakan konsep SPBU baru yang menggunakan kontainer dan mampu juga melayani customer seperti SPBU pada umumnya," kata dia dalam acara yang digelar secara virtual tersebut (9/9).
 
BP-AKR akan membangun empat SPBU mini di sejumlah wilayah. Salah satunya di Jawa Timur. Pengembangan SPBU mini adalah salah satu target yang tengah dikejar BP-AKR tahun ini.      

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Ashmore Asset Management (AMOR) Menyebar Dividen Interim Rp 30,95 Miliar
| Jumat, 31 Januari 2025 | 04:15 WIB

Ashmore Asset Management (AMOR) Menyebar Dividen Interim Rp 30,95 Miliar

Pemegang saham AMOR akan menerima dividen interim Rp 14 per saham. Dividen interim ini akan dibayar pada 24 Februari 2025. 

Saham Bank Kompak Bergerak di Zona Merah
| Jumat, 31 Januari 2025 | 04:10 WIB

Saham Bank Kompak Bergerak di Zona Merah

Para analis menilai saat ini waktu yang tepat untuk akumulasi beli saham bank KBMI IV karena penurunan saham hanya aksi jual asing. 

Genjot Pertumbuhan Kredit Konsumsi, Bank Gencar Sponsori Pameran
| Jumat, 31 Januari 2025 | 03:50 WIB

Genjot Pertumbuhan Kredit Konsumsi, Bank Gencar Sponsori Pameran

Data BI pada akhir 2024 memaparkan, penyaluran kredit perbankan ke segmen konsumsi naik 9,8% secara tahunan senilai Rp 2.195,1 triliun.

Menutup Bulan Januari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 31 Januari 2025 | 03:30 WIB

Menutup Bulan Januari 2025, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG berpeluang rebound ke level 7.100-7.150 pada perdagangan hari ini. ​Sejumlah saham emiten ini layak dicermati untuk trading hari ini.

Ada Jaminan Negara agar Proyek Energi Hijau PLN dan BUMN Lancar dan Tak Gagal Bayar
| Jumat, 31 Januari 2025 | 03:30 WIB

Ada Jaminan Negara agar Proyek Energi Hijau PLN dan BUMN Lancar dan Tak Gagal Bayar

Kebijakan penjaminan pemerintah dapat membantu PLN mencari pendanaan dengan bunga murah di tengah era suku bunga tinggi.

Punya Pembangkit Nuklir, ini Profil Yonden yang Baru Mengakuisisi 25% Saham HGII
| Kamis, 30 Januari 2025 | 18:49 WIB

Punya Pembangkit Nuklir, ini Profil Yonden yang Baru Mengakuisisi 25% Saham HGII

Melalui dukungan kemitraan dari Yonden, HGII berkomitmen memperluas portofolio energi terbarukan hingga mencapai 100 Megawatt (MW) di tahun 2031.

Perusahaan Hasil Kongsi TPIA dan Glencore Bidik Pinjaman Senilai US$ 1 Miliar
| Kamis, 30 Januari 2025 | 16:35 WIB

Perusahaan Hasil Kongsi TPIA dan Glencore Bidik Pinjaman Senilai US$ 1 Miliar

Para peminjam dari Asia Pasifik, di luar Jepang, telah menghimpun pinjaman terkait dengan ESG senilai US$ 66,5 miliar pada tahun 2024.

Skandal Laporan Keuangan eFishery Membuka Kesadaran Pentingnya Pengawasan Startup
| Kamis, 30 Januari 2025 | 10:10 WIB

Skandal Laporan Keuangan eFishery Membuka Kesadaran Pentingnya Pengawasan Startup

Indonesia memerlukan lembaga khusus yang fokus dalam mengawal perkembangan serta penerapan tata kelola yang baik di startup.

Menghitung Ulang Dampak Cukai MBDK ke Laba Bersih serta Saham ICBP, CMRY dan MYOR
| Kamis, 30 Januari 2025 | 08:58 WIB

Menghitung Ulang Dampak Cukai MBDK ke Laba Bersih serta Saham ICBP, CMRY dan MYOR

Penerapan cukai MBDK pada semester II 2025 diperkirakan akan memangkas EPS 2025 emiten konsumer sebesar 0,1%-0,7%

Saham BBCA Terkoreksi di Januari 2025, Simak Realisasi Kinerja dan Rekomendasinya
| Kamis, 30 Januari 2025 | 08:25 WIB

Saham BBCA Terkoreksi di Januari 2025, Simak Realisasi Kinerja dan Rekomendasinya

Tekanan yang dihadapi saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di awal tahun ini diprediksi hanya berlangsung sementara.

INDEKS BERITA

Terpopuler