Makna Invasi Rusia

Jumat, 25 Februari 2022 | 09:00 WIB
Makna Invasi Rusia
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyerang Ukraina menjadi ketegangan baru konflik global sekaligus risiko penghambat pemulihan ekonomi global.

Jika perang ini berlanjut dengan dukungan dan turut campur dari sekutu Ukraina, yakni negara-negara NATO dan Barat, bukan tidak mungkin perang menjadi berkepanjangan bahkan meluas.

Seperti banyak alasan perang dan konflik-konflik global yang lain, invasi Rusia ke Ukraina juga berlatar belakang kepentingan nasional mereka untuk melindungi warga dari ancaman keamanan.

Sebab bagi Rusia keinginan Ukraina yang sebelumnya pro Kremlin tapi berbalik arah untuk bergabung dengan NATO sama saja menantang mereka untuk adu kekuatan.

Dalih demi kepentingan nasional ini juga yang menjadi dasar Rusia untuk menganeksasi Krimea,  Februari 2014, yang sebelumnya juga  bagian dari Ukraina untuk kembali ke pangkuan Rusia.

Krimea merupakan bagian dari wilayah strategis Ukraina yang secara geopolitik berbatasan langsung dengan Eropa Barat. Bedanya aneksasi tak banyak menumpahkan darah sebab dilakukan dengan menguasai parlemen lalu memproklamirkan pro Rusia.

Konflik Rusia dengan Ukraina bukan baru aja terjadi, tapi sudah beremai sejak satu dasawarsa silam. Adalah gerakan Euromaidan atau "Eurosquare", (Ryabchuk, 2014) yakni gelombang demonstrasi di Ukraina medio November 2013 yang menginginkan Ukraina melakukan integrasi dengan Eropa. Aksi yang diduga mendapat dukungan Barat inilah yang berhasil menggulingkan pemerintahan pro Rusia.

Menggunakan istilah Jeffrey Mankoff (2014), kini Rusia sedang memainkan internasionalisasi Moskow ketimbang memilih untuk menjalin kerjasama dengan Barat. Wajar bila ada negara eks Uni Soviet ingin gabung NATO, seperti Azerbaijan Georgia, dan Moldova (Kartini, 2014) maka Moskow akan reaktif.

Yang jadi kekhawatiran sekarang adalah jika konflik ini berkepanjangan. Apalagi apabila negara sekutu ikut campur tangan misalnya NATO ikut-ikutan mengirimkan bantuan pasukan dan persenjataan.

Sebagaimana prinsip musuhnya teman adalah lawan, tentu hal ini akan memicu teman dekat Rusia untuk membantu. Misalnya China yang selama ini dikenal sohib mereka melawan kebijakan-kebijakan Barat.

Perang memang menjadi salah satu solusi penyelesaian masalah saat diplomasi gagal. Tapi dampak perang lebih buruk ketimbang manfaat yang akan didapatkan.       

Bagikan

Berita Terbaru

Modal Asing Keluar, Rupiah Berpotensi Tertekan
| Selasa, 24 Juni 2025 | 09:49 WIB

Modal Asing Keluar, Rupiah Berpotensi Tertekan

Pada dasarnya rupiah tertekan insiden Timur Tengah. Penutupan Selat Hormuz  berisiko mendisrupsi rantai pasok global, terutama komoditas energi.

Dampak Rudal Donald Trump ke Iran Masih Berpotensi Bikin IHSG Tertekan
| Selasa, 24 Juni 2025 | 09:05 WIB

Dampak Rudal Donald Trump ke Iran Masih Berpotensi Bikin IHSG Tertekan

Sentimen masih  kekhawatiran investor terkait eskalasi konflik Timur-Tengah setelah keputusan Trump menyerang tiga lokasi fasilitas nuklir Iran

Ekspor Jasa Digital: Dari Komoditas ke Kreativitas
| Selasa, 24 Juni 2025 | 09:00 WIB

Ekspor Jasa Digital: Dari Komoditas ke Kreativitas

Kita tidak bisa berharap mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi jika terus bergantung pada ekspor berbasis sumber daya alam.

Lam Kong, Taipan Asal China Kembali Memboyong Afiliasi Bisnisnya IPO di BEI
| Selasa, 24 Juni 2025 | 08:49 WIB

Lam Kong, Taipan Asal China Kembali Memboyong Afiliasi Bisnisnya IPO di BEI

Emiten terafiliasi Lam Kong yang sebelumnya telah melantai di BEI adalah PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS).

Profit 30,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menyusut (24 Juni 2025)
| Selasa, 24 Juni 2025 | 08:48 WIB

Profit 30,59% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Menyusut (24 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (24 Juni 2025) Rp 1.942.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 30,59% jika menjual hari ini.

BBM dan Listrik
| Selasa, 24 Juni 2025 | 08:46 WIB

BBM dan Listrik

Kenaikan harga BBM semestinya menjadi momentum bagi banyak orang untuk mempertimbangkan kendaraan listrik sebagai alternatif.

Perusahaan Logistik Djoko Susanto (BLOG) Akan IPO, Rajin Bagi Dividen Sejak 2022
| Selasa, 24 Juni 2025 | 08:31 WIB

Perusahaan Logistik Djoko Susanto (BLOG) Akan IPO, Rajin Bagi Dividen Sejak 2022

Sepanjang ribuan gerai Alfamart dan Alfamidi masih buka, sejauh itu pula bisnis BLOG bakal terus berjalan.

Pancaran Samudera (PSAT) IPO, Mayoritas Dana Untuk Beli Kapal dari Afiliasi
| Selasa, 24 Juni 2025 | 07:51 WIB

Pancaran Samudera (PSAT) IPO, Mayoritas Dana Untuk Beli Kapal dari Afiliasi

Untuk pengangkutan batubara, pesaing utama PSAT adalah PT Trans Power Marine Tbk (TPMA) dan PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI).

Investor Hindari Aset Berisiko, Net Sell Rp 4,89 T, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 24 Juni 2025 | 06:18 WIB

Investor Hindari Aset Berisiko, Net Sell Rp 4,89 T, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Kemarin jumlah net sell asing mencapai Rp 276,72 miliar.  Sudah empat hari terakhir asing tercatat net sell, totalnya Rp 4,89 triliun.

Teliti Membeli Saham Calon Emiten Baru BEI
| Selasa, 24 Juni 2025 | 06:15 WIB

Teliti Membeli Saham Calon Emiten Baru BEI

Dalam pipeline Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 14 perusahaan yang siap menggelar penawaran umum perdagana saham (IPO). ​

INDEKS BERITA

Terpopuler