KONTAN.CO.ID - Industri reksadana di Indonesia mengalami penurunan dana kelolaan yang signifikan. Puncak tertinggi dana kelolaan terjadi pada akhir tahun 2021 lalu sebesar Rp 553 triliun.
Namun pandemi, kasus dan perubahan regulasi menyebabkan dana kelolaan terus tergerus hingga di bawah Rp 500 triliun di tahun 2023.
Di tengah tren penurunan dana kelolaan industri, tetap ada manajer investasi (MI) yang mampu tumbuh di tahun 2023 ini. Siapa saja?
Walau data dana kelolaan turun, jumlah investor meningkat dari 6,8 juta di akhir 2021 menjadi 10,3 juta di akhir Mei 2023. Lebih dari setengah investor ini berusia di bawah 30 tahun.
Kita dapat berharap, industr reksadana semakin dewasa dan resilient, karena didukung investor individu, tidak hanya institusi.
Baca Juga: Dana Kelolaan Bank Kustodian Turun
Di tengah segala tantangan masih ada beberapa manajer investasi yang mampu tumbuh dari sisi dana kelolaan,.Pertumbuhan ini dari pengelolaan asset yang baik dan juga dari pembelian reksadana oleh investor. Artinya para MI ini masih mampu menarik minat investor
Dari peraih dana kelolaan tertinggi cukup menarik karena tiga MI yang sudah jumbo. Ada juga yang dana kelolaan relatif lebih kecil, tapi masih dapat bersaing.
Juara hingga Mei 2023 ini adalah PT Syailendra Capital yang mampu meningkatkan dana kelolaan hingga Rp 4.75 triliun ata sekitar 16.9%.
Namun dari sisi pertumbuhan PT Surya Timur Alam Raya (STAR) meningkat 51%. Lalu PT Insight Investments Management tumbuh hingga 34%.
Dengan persaingan yang ada, menarik dicermati strategi para juara untuk mencapai hasil tersebut.
Setelah melihat jawara MI dalam kenaikan dana kelolaan, menarik juga melihat produk apa yang paling diminati sehingga dana kelolaa meningkat,
Dari 10 reksadana dengan pertumbuhan dana kelolaan tertinggi urutan pertama hingga sembilan adalah reksadana berbasis obligasi atau pendapatan tetap. Hanya nomor 10 yang merupakan reksadana pasar uang.
Baca Juga: Disokong Saham Big Caps, Rapor Reksadana Indeks dan ETF Ungguli IHSG
Dengan demikian dapat diambil kesimpulan, saat ini reksadana yang memberikan imbal hasil lebih pasti dan aman diminati investor.
Minat investor ini sejalan juga dengan kinerja reksadana. Reksadana pendapatan tetap menjadi juara di tahun 2023 ini seiring iklim suku bunga stabil dan berpotensi menurun. Sehingga prospek kinerja instrument berbasis obligasi hingga tahun depan masih menjanjikan.
Di tengah tantangan industri reksadana para manajer investasi yang terus berinovasi dan mengembangkan produk. Sehingga mampu bersaing dan terus tumbuh patut diapresiasi.
Kita berharap, industri reksadana dapat terus tumbuh seiring dengan minat investor yang pulih.