Manajer Investasi Meracik Jurus Pencetak Imbal Hasil Positif

Rabu, 23 November 2022 | 04:35 WIB
Manajer Investasi Meracik Jurus Pencetak Imbal Hasil Positif
[]
Reporter: Aris Nurjani | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil reksadana pendapatan tetap minus sepanjang tahun ini. Berdasarkan data dari Infovesta Utama, sepanjang Oktober 2022 rata-rata kinerja reksadana pendapatan tetap yang tercermin dari Infovesta 90 Fixed Income Fund Index minus 0,36% secara  year to date (ytd). Sementara pada Oktober saja, rata-rata -0,22%.  

Meski demikian ada beberapa reksadana yang berhasil membukukan kinerja positif. Salah satunya adalah reksadana bertajuk Star Fixed Income II. Reksadana ini membukukan return 10,65% sepanjang tahun ini dan +0,37% pada Oktober 2022 saja. 

Chief Investment Officer STAR Asset Management, Susanto Chandra mengatakan sampai 20 November 2022, reksadana pendapatan tetap tersebut membukukan return 10,98%. "Kinerja ini didorong strategi alokasi aset dan pemilihan instrumen obligasi korporasi yang memberikan return optimal dengan tetap menjaga risiko investasi," jelas dia, Selasa (22/11). 

Baca Juga: Begini Strategi Sucorinvest Agar Kinerja Reksadana Pendapatan Tetap Positif

Susanto menjelaskan dalam menetapkan alokasi dana, tim investasi STAR AM akan mengikuti kebijakan investasi yakni menempatkan minimal 80% dari total aset pada indtrumen obligasi. Adapun kriteria obligasi korporasi yang dipilih oleh STAR adalah memiliki rating minimal BBB atau masuk dalam kategori investment grade. 

Susanto menambahkan, STAR juga memiliki internal riset terhadap bisnis model dan kondisi finansial dari sang emiten. Riset ini untuk memastikan emiten tersebut dapat melaksanakan kewajiban pembayaran kupon dan pokok.  "Dalam pemilihan tenor, tim investasi akan menyesuaikan dengan kondisi dan pergerakan suku bunga di pasar," kata dia. Dengan tren kenaikan suku bunga global dan domestik yang terjadi saat ini maka ia akan fokus pada tenor di bawah lima tahun. 

Ke depannya, menurut Susanto, perubahan penempatan dana ke SBN dapat dilakukan apabila ada potensi capital gain pada instrumen SBN. 

Reksadana milik Sucorinvest Asset Management bernama Sharia Sukuk Fund mencetak return 5,5% .  Fixed Income Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki bilang saat memilih instrumen berhati-hati perihal market timing. Dia juga mengingatkan reksadana pendapatan tetap cocok untuk jangka menengah.

Baca Juga: Sinarmas Asset Management Perkuat Kerjasama dengan NH Korindo Sekuritas Indonesia

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)
| Jumat, 09 Mei 2025 | 09:20 WIB

Profit 35,91% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles Dalam (9 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (9 Mei 2025) 1 gram Rp 1.926.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 35,91% jika menjual hari ini.

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:35 WIB

Permintaan Semen Lebih Sepi, Penjualan INTP Tertekan

Penjualan semen INTP di pasar domestik turun 4,2% year on year (yoy) menjadi 4,29 juta ton pada kuartal I-2025

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:32 WIB

Bursa Hadirkan Penyedia Likuiditas

Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi membuka pendaftaran bagi anggota bursa (AB) yang berminat menjadi Liquidity Provider Saham. 

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita
| Jumat, 09 Mei 2025 | 07:11 WIB

Pleidoi Kedaulatan Keuangan Kita

Dalam dunia yang saling terhubung saat ini, menegaskan kedaulatan tidak berarti mundur dari kerja sama global.

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:59 WIB

Sederet Investor Asing yang Borong Saham GOTO di Tengah Rumor Akuisisi oleh Grab

Rumor merger dan akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab telah berembus, setidaknya sejak Februari 2020.

Inklusi dan Literasi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:55 WIB

Inklusi dan Literasi

Gap antara literasi dan inklusi harus terus diperkecil agar tercipta pasar keuangan yang benar-benar berkualitas.

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:28 WIB

Pemerintah Kerja Berat Kejar Target PNBP

Kinerja PNBP yang terkontraksi di awl tahun ini dan potensi kehilangan penerimaan negara daridividen BUMN memperbear pencapaian target PNBP 2025

Masih Ada Risiko  Tekanan Cadangan Devisa
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:24 WIB

Masih Ada Risiko Tekanan Cadangan Devisa

Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi cadangan devisa akhir April 2025 turun US$ 4,6 miliar menjadi US$ 152,5 miliar

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:13 WIB

Awas! Danantara Salah Langkah, Rating Utang Ambles

Jika tidak dikelola secara hati-hati, Danantara kelak bisa menjadi sumber risiko besar bagi keuangan negara

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi
| Jumat, 09 Mei 2025 | 06:00 WIB

Pendapatan Surya Semesta Internusa (SSIA) Kuartal I Ditopang Bisnis Konstruksi

SSIA melaporkan pendapatan sebesar Rp 1,06 triliun pada kuartal I-2025. Angka ini menurun 2,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

INDEKS BERITA

Terpopuler