Mark Dynamics Indonesia Memperluas Penjualan di Asia

Sabtu, 09 Maret 2019 | 06:18 WIB
Mark Dynamics Indonesia Memperluas Penjualan di Asia
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen sarung tangan karet PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) siap menggenjot produksi begitu pabrik barunya yang ditargetkan rampung Mei, beroperasi. Target kinerja pun dikerek dengan bertambahnya kapasitas produksi.

Presiden Direktur MARK Ridwan Goh mengatakan, kapasitas produksi pabrik baru tersebut sebesar 90.000 unit per bulan. Pabrik ini memiliki tingkat efektivitas keseluruhan (overall equipment effectiveness) 90%, yakni sekitar 80.000 unit per bulan.

"Kehadiran pabrik tersebut akan mengerek total kemampuan produksi MARK dari saat ini 540.000 unit per bulan, menjadi 630.000 per unit per bulan di 2019, setelah pabrik baru resmi beroperasi," papar dia, Rabu (6/3).

Dengan pabrik baru ini, MARK menargetkan produksi sarung tangan karet bisa mencapai 7,2 juta unit, Jumlah ini sekitar 12,5% lebih tinggi dari produksi 2018 lalu, yang sebanyak 6,4 juta unit.

Ridwan yakin, pasarnya akan terserap karena permintaan masih di atas kapasitas produksinya. Permintaan produk MARK terbesar datang dari Malaysia dan Thailand.

Perusahaan ini juga akan memperbesar volume penjualan ke China dan Vietnam. "Pasar tujuan ekspor MARK masih didominasi oleh pasar Malaysia sebesar 60%, Thailand 30% dan sisanya China dan Vietnam," jelas dia.

Saat ini, MARK hanya memproduksi cetakan sarung tangan. Sekitar 95% dari hasil produksi diekspor dan sisanya untuk pasar lokal. Untuk ekspansi dan modal kerja tahun ini, MARK mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 50 miliar.

Dengan target produksi yang baru, MARK mematok target pendapatan sekitar Rp 362,8 miliar di akhir tahun 2019. Angka ini lebih tinggi 11,5% dari proyeksi tahun 2018. Marjin laba di 2019 juga ditargetkan sekitar 26% dari proyeksi 2018 24,5%.

Dengan begitu, pertumbuhan laba bersih akan naik sekitar 17,8% dibanding proyeksi laba di 2018 di Rp 78 miliar. Sekadar informasi, target laba bersih 2018 tersebut naik dari semula Rp 65 miliar, karena pencapaian melambung di kuartal III tahun lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler