KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berharap tahun ini bisa mendulang untung berlipat. Selain meningkatkan kapasitas produksi, produsen cetakan sarung tangan tersebut juga mengejar efisiensi biaya produksi.
Manajemen Mark Dynamics memang belum terang-terangan menyebutkan target laba bersih tahun 2019. Namun paling tidak, acuannya adalah kinerja tahun lalu.
Ridwan, Presiden Direktur PT Mark Dynamics Indonesia Tbk mengatakan, menurut laporan keuangan yang belum diaudit, laba bersih Mark Dynamics pada 2018 mencapai Rp 80 miliar. Sementara target mereka pada tahun lalu sebesar Rp 63 miliar.
Mengintip kinerja sepanjang Januari-September 2018, secara historis laba bersih atau laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Mark Dynamics naik dalam tiga tahun belakangan atau dari 2016-2018. Kalau dihitung, laba bersih setiap periode tersebut tumbuh lebih dari 80% setiap tahun.
Sejalan dengan cita-cita mengerek cuan, Mark Dynamics memompa kapasitas produksi pabrik hingga sebesar 16%–17% per tahun. "Tahun ini saja kapasitas produksi telah mencapai 630.000 pieces per bulannya," ujar Ridwan saat dihubungi KONTAN, Jumat (11/1) pekan lalu.
Hingga tahun 2022, Mark Dynamics berharap bisa mengoperasikan pabrik berkapasitas 1 juta pieces cetakan sarung tangan per tahun. Pasar ekspor akan menjadi target utama yang akan digarap. Menurut catatan internal mereka, permintaan cetakan sarung tangan di pasar global dalam 10 tahun terakhir rata-rata tumbuh 29,46% per tahun.
Dalam keterbukaan informasi BEI pada 9 Januari 2019, manajemen Mark Dynamics mengabarkan pembelian tanah seluas 63.301 meter persegi (m) dan bangunan pabrik atas nama PT Mandiri Inti Buana di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatra Utara pada 5 Juni 2018.
Mark Dynamics membeli aset dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Republik Indonesia senilai Rp 35,5 miliar. Sumber dananya berasal dari kas internal dan pinjaman perbankan.
Pembelian aset tersebut dalam rangka pengembangan usaha. "Akan menambah kapasitas produksi cetakan sarung tangan dan pengembangan produk usaha kloset yang akan memberikan keuntungan bagi perusahaan," tutur Ridwan, dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (9/1).