MARKET GLOBAL: Optimisme Negosiasi Dagang AS-China Melambungkan Bursa Saham Global

Rabu, 20 Februari 2019 | 18:06 WIB
MARKET GLOBAL: Optimisme Negosiasi Dagang AS-China Melambungkan Bursa Saham Global
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - LONDON. Harapan akan kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China mendorong pasar ekuitas melambung ke zona hijau. Saham-saham global mencapai level tertinggi dalam empat bulan terakhir pada perdagangan Rabu (20/2). Selain didorong harapan kemajuan pembicaraan dagang AS-China, sinyal dovish dari bank sentral AS juga turut menyetir pasar global. 

Presiden AS Donald Trump mengatakan, negosiasi dengan China berjalan baik. Ia mengatakan, akan terbuka untuk memperpanjang tenggat waktu dan menyelesaikannya di atas tanggal 1 Maret. Hingga kini, diasumsikan kalau tarif AS pada impor China senilai US$ 200 miliar, akan naik menjadi 25% dari 10%, jika kesepakatan dagang itu tak tercapai. 

Bursa Asia juga melonjak menanggapi komentar Trump. Begitupula indeks saham Eropa, yang juga mendorong MSCI World Equity Index menuju level tertinggi empat bulan. Indeks ini melacak saham-saham di 47 negara.

Kepala Strategi Deutsche Bank Jim Reid mengatakan, berita ini menggembirakan, meski pasar masih membutuhkan banyak kemajuan lainnya. "Ini adalah salah satu langkah maju. Momentum ini positif namun masih rawan," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Rabu (20/2). 

Di tengah harapan akan kesepakatan perdagangan antara dua raksasa ekonomi dunia itu, sinyal dovish dari bank sentral AS juga berperan. Presiden The Fed John Williams pada hari Selasa mengatakan, ia merasa nyaman dengan tingkat suku bunga AS dan merasa tidak perlu menaikkannya lagi, kecuali kalau pertumbuhan ekonomi atau inflasi naik lebih tinggi secara tak terduga.

Investor juga mencermati rilis dari pertemuan Federal Reserve di Januari. Para pembuat kebijakan mengisyaratkan tidak ada kenaikan suku bunga lebih lanjut serta kemungkinan penyesuaian terhadap normalisasi balance sheet

Di pasar Eropa, ada harapan kalau Bank Sentral Eropa akan memulai program untuk memberikan pinjaman murah jangka panjang kepada bank untuk meningkatkan ekonomi yang tengah goyah. Sementara Bank of Japan telah menyebut kesiapannya untuk memberi kelonggaran.

Indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,1%. Ini merupakan level tertinggi sejak 2 Oktober. Lalu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,01% persen ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir. Sementara indeks Kospi Korea dan Taiwan pulih ke level awal Oktober. Nikkei Jepang naik 0,6% ke level tertinggi dalam dua bulan.

Di pasar mata uang, dollar AS stabil terhadap sekeranjang mata uang utama. Greenback menguat 0,2% terhadap yen setelah Jepang mencatat penurunan ekspor tahunan terbesar pada Januari selama lebih dari dua tahun dan pada sinyal dovish Bank of Japan baru-baru ini.

Pasar juga fokus pada berita Brexit. Sterling membukukan kenaikan terbesarnya setelah lonjakan 1% pada Selasa, ketika Perdana Menteri Inggris Theresa May menuju ke Brussels untuk mencoba mendorong langkah negosiasi.

Yuan naik 0,6% terhadap dollar, ini menjadi kenaikan intraday terbesar dalam sebulan terakhir, terutama setelah Bloomberg melaporkan bahwa Amerika Serikat berusaha mengamankan janji China bahwa tidak akan mendevaluasi mata uang sebagai bagian dari kesepakatan dagang.

Sementara itu, harga minyak melambung mendekati level tertinggi 2019, didukung oleh pengurangan pasokan yang dipimpin OPEC dan sanksi AS terhadap Iran dan Venezuela. Tetapi kenaikan ini dibatasi oleh melonjaknya produksi AS dan ekspektasi perlambatan ekonomi.

Minyak mentah berjangka internasional Brent berada di US$ 66,30 per barel, setelah mencapai level tertinggi tiga bulan di US$ 66,83 per barel awal pekan ini. 

Bagikan

Berita Terbaru

Triputra Agro (TAPG) Terima Dividen Anak Usaha Sebesar Rp 628,11 Miliar
| Jumat, 21 November 2025 | 06:58 WIB

Triputra Agro (TAPG) Terima Dividen Anak Usaha Sebesar Rp 628,11 Miliar

Ada sepuluh anak usaha perseroan yang telah menyalurkan dividen interim kepada TAPG sekitar Rp 628,11 miliar.

Prospek Cerah Lahan Industri dan Perkantoran
| Jumat, 21 November 2025 | 06:55 WIB

Prospek Cerah Lahan Industri dan Perkantoran

Sektor lahan industri dan sewa perkantoran berpotensi menopang pasar properti di sepanjang tahun 2026

Kebijakan Fiskal Bikin Ngeri, Asing Kabur dari SBN
| Jumat, 21 November 2025 | 06:50 WIB

Kebijakan Fiskal Bikin Ngeri, Asing Kabur dari SBN

Arus modal asing deras keluar dari pasar SBN. BI mencatat, pada 10–13 November 2025, asing jual neto sebesar Rp 6,33 triliun di pasar SBN.

Akhir Pekan Tiba, Sebelum Berlibur, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 21 November 2025 | 06:42 WIB

Akhir Pekan Tiba, Sebelum Berlibur, Simak Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini

Pendorong penguatan IHSG adalah kinerja positif saham-saham konglomerasi. Penguatan IHSG juga sejalan tren penguatan bursa global. ​

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo
| Jumat, 21 November 2025 | 06:15 WIB

Dolar AS Perkasa, Membuat Valas Global dan Rupiah Loyo

Dolar AS terdorong penurunan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada Desember mendatang.

Nilai Kredit UMKM Kontraksi, Rasio NPL Semakin Tinggi
| Jumat, 21 November 2025 | 06:15 WIB

Nilai Kredit UMKM Kontraksi, Rasio NPL Semakin Tinggi

Rasio kredit UMKM bermasalah atau non performing loan (NPL) per Oktober ada di level 4,51%, naik dari 4,46% pada bulan sebelumnya.​

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi
| Jumat, 21 November 2025 | 06:05 WIB

Deposan Gede Didorong Tak Minta Bunga Tinggi

Praktik pemberian special rate bagi deposan jumbo kembali disorot karena dianggap menghambat penurunan bunga kredit saat BI rate terus turun. ​

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger
| Jumat, 21 November 2025 | 06:00 WIB

Tekanan Jangka Pendek Bagi XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) Akibat Merger

Aksi merger PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (EXCL)  akan jadi pendorong kinerja dalam jangka panjang 

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot
| Jumat, 21 November 2025 | 04:50 WIB

Bisnis Asuransi Umum Masih Kurang Berotot

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pelaku industri membukukan pendapatan premi sebesar Rp 84,72 triliun hingga kuartal III-2025. 

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)
| Jumat, 21 November 2025 | 04:45 WIB

IHSG Cetak Rekor Baru 8.491, Intip Proyeksi & Rekomendasi Saham Hari Ini (21/11)

IHSG capai rekor baru 8.491. Simak analisis ahli, proyeksi pergerakan, sentimen pasar global, dan rekomendasi saham pilihan untuk Jumat (21/11).

INDEKS BERITA

Terpopuler