Market Global: Penjualan Ritel AS Lesu, Saham Bursa Asia Tergelincir

Jumat, 15 Februari 2019 | 09:26 WIB
Market Global: Penjualan Ritel AS Lesu, Saham Bursa Asia Tergelincir
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Saham bursa Asia tergelincir pada Jumat (15/2). Ini menyusul pengumuman angka penjualan ritel Amerika Serikat (AS) yang buruk dan menimbulkan keraguan baru tentang kekuatan ekonomi AS di tengah optimism pada pembicaraan perdagangan AS-China.

Selain itu, Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan keadaan darurat nasional untuk mencoba mendapatkan dana untuk membangun tembok perbatasn AS-Meksiko yang dia janjikan.

Nikkei Jepang turun 1,1% sementara indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun sebesar 0,25% pada awal perdagangan. Begitu juga dengan indeks Kospi Korea Selatan turun 1%.

Di AS, S&P 500 melorot 0,27% pada Kamis. Sebelumnya indeks S&P 500 mencapai level tertinggi dalam 10 minggu terakhir karena meningkatnya harapan bahwa AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan.

Sayang, Desember lalu penjualan ritel AS jatuh 1,2%. Ini merupakan penurunan terbesar sejak September 2009 karena lesunya permintaan pasar. Alhasil, proyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat dipangkas di bawah angka 2% menjadi 1,5%, jauh di bawah perkiraan sebelumnya sebesar 2,7%.

“Kelemahan yang luar biasa, tampaknya sebagian disebabkan oleh penutupan pemerintah, meskipun dampaknya belum jelas sampai sejauh mana,” kata Kazushige Kaida, kepala valuta asing di State Street Tokyo seperti dikutip Reuters, Jumat (15/2)

Namun, menurut Kaida masih terlalu dini untuk memperkirakan bahwa ekonomi AS akan kehilangan tenaga. “Kita harus menunggu angka dalam beberapa bulan mendatang,” kata Kaida.

Selain penjualan ritel merosot, AS juga mengalami peningkatan pengajuan klaim untuk tunjangan pengangguran pada pekan lalu. Kejadian ini mendorong The Fed menimbang kembali penurunan suku bunga tahun ini, meski peluangnya kecil.

Gubernur Federal Reserve AS, Lael Brainard mengatakan bank sentral harus berhenti mengupas neraca pada akhir tahun ini.

Senada, Kepala Strategi Sumitomo Mitsui Bank, Daisuke Uni juga bilang The Fed akan meletakkan landasan untuk mengakhiri pengurangan neraca awal.

Begitu juga dengan imbal hasil obligasi 10 tahun AS turun menjadi 2,65%, menghapus sebagian besar kenaikan yang terjadi minggu ini. Di pasar mata uang, data AS juga ikut merusak nilai tukar dolar.

Di sisi lain, pasar juga tengah menanti hasil kesepakatan perdangan antara China dan AS. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Larry Kudlow bilang tak ada keputusan untuk memperpanjang batas waktu kesepakatan hingga 1 Maret.

Pasar komoditas juga ikut bergairah, harga minyak mendapat dukungan karena eksportir utama Arab Saudi mengatakan akan memangkas ekspor minyak mentah dan menghasilkan penuruna produksi yang lebih dalam.

Minyak mentah berjangka Brent naik ke level US$ 64,81 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka AS naik 0,9% menjadi US$ 54,89 per barel.

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA