Marketplace getol menjaring penggemar artis


KONTAN.CO.ID - Pernahkah Anda menyaksikan potongan video yang nyelonong saat menikmati salah satu tampilan di Youtube, atau Instagram? Misalnya potongan video yang berisi seorang barista cantik atau ganteng, yang menyampaikan tip menyajikan kopi. Nah di tengah tip itu ia menyelipkan produk ini bisa dibeli di situs marketplace bla..., bla..., bla...

Nah, aktor atau aktris yang berperan di video itulah yang sering disebut dengan influencer, ataupun endorser. Artis atau selebritas memang jadi salah satu daya pikat buat mempromosikan brand atau merek. Sistem kerjasama antara si publik figur dengan pemilik merek ada beragam bentuknya.

Selama ini, kita mengenal artis yang didaulat menjadi duta merek atawa brand ambassador. Dengan menjadi brand ambassador, si artis akan terikat kontrak dalam waktu tertentu. Selain mendapatkan hak atas honor, si artis punya kewajiban melakukan beberapa kegiatan yang telah terprogram. Tak hanya itu, ada juga pantangan yang tidak boleh dilakukan oleh si artis. Bila melanggar, tentu si artis akan kena sanksi. 

Ini Artikel Spesial

Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

ATAU

Kini, seiring perkembangan teknologi, untuk jadi bintang iklan suatu produk, seorang artis tak perlu berlama-lama terikat kontrak. Cukup pamerkan produk melalui foto atau video di media sosial seperti Instagram (IG) atau Youtube, mereka bisa mendapat imbalan.

Asal produk atau merek nongol di medsos, mereka akan mendapatkan imbalan. Kerjasama antara si artis dengan pemilik produk itu berjangka waktu singkat. Sistem kerjasama inilah yang biasa disebut endorse.

Beberapa tahun terakhir, terutama setelah Instagram dan Youtube populer, istilah meng-endorse produk ikut populer. Dengan sistem ini, pemilik brand kecil pun bisa merangkul artis mempromosikan produknya asal imbalannya sesuai.

Para artis sendiri banyak yang memanfaatkan peluang ini untuk mengisi pundi penghasilan mereka. Karena itulah, mereka berupaya menambah jumlah pengikut di medsos yang akrab disebut followers. 

Sering di akun medsos mereka mencantumkan nomor kontak manajemen yang bisa dihubungi khusus untuk kerjasama endorsement produk. Pemilik brand pun selektif memilih artis agar sesuai dengan produk. Selain itu artis yang memiliki followers banyak sering menjadi pilihan, agar target marketing mereka secara massal tercapai.

Tren di market place

Penggunaan artis sebagai endorser tidak hanya dimanfaatkan pemilik produk. Kini pemain market place seperti Bukalapak dan Shopee juga memilih strategi endorsement menggunakan artis. Mereka menilai strategi endorsement ini cukup efektif untuk menancapkan brand ke konsumen.

Menurut Corporate Communication Manager Bukalapak Evi Andarini, penggunaan influencer atau artis berdampak baik pada brand awareness Bukalapak. Market place milik  Grup Emtek ini mengklaim para artis ini bisa mempengaruhi dalam menjaring konsumen baru, baik yang belum memiliki aplikasi Bukalapak ataupun konsumen yang belum pernah bertransaksi di Bukalapak.

Bukalapak mulai berpromosi menggunakan influencer atau artis sejak awal 2018. “Dampak yang dirasakan tentu ada, karena banyak konsumen yang akhirnya terpapar oleh informasi yang disebarkan oleh influencer-influencer tersebut. Contohnya informasi promosi ataupun informasi mengenai fitur-fitur baru di Bukalapak,” jelas Evi.

Sasaran influencer ini  bukannya hanya untuk menjaring konsumen baru tapi juga menjaga loyalitas konsumen lama.  Artis atau influencer yang pernah bekerjasama dengan Bukalapak antara lain Anji Manji, Omar Daniel, Fathia Izzati dan Egy Maulana. “Masing-masing memiliki prestasi di bidangnya,” kata Evi.

Misalnya, Anji seorang musisi yang piawai mencipta lagu.  Egy Maulana, salah satu pemain sepak bola terbaik di Indonesia. Selain artis, Bukalapak juga menggunakan selebgram maupun Youtuber dengan banyak pengikut, seperti Fathia Izzati atau Agung Hapsa.

Sampai saat ini, Bukalapak menggunakan kurang lebih sekitar 500 influencer dengan psikografis atau target kelas sosial, personalitas, dan gaya hidup yang berbeda-beda. “Kami melihat setiap influencer memiliki massa sendiri, dengan SES (search engine strategies) dan demografi yang berbeda, sehingga bisa menginformasikan ke audiens dengan tepat dan mengenai sasaran yang Bukalapak inginkan,” jelas Evi. 

Sebagai gambaran, Bukalapak memilih artis atau influencer kategori SES A-B, dengan umur audiens 25 tahun sampai 30 tahun dan berprestasi. Bukalapak menggandeng para influencer itu untuk membantu mempromosikan produk dengan cara memposting di Instagram mereka. Nantinya, story dan feed influencer tersebut diambil fotonya untuk di masukan ke dalam website Bukalapak. “Barang yang digunakan ya memang sesuai dengan kepribadian masing-masing artis atau influencer, baik menggunakan pendekatan hobi maupun lifestyle mereka,” kata Evi.

Bukalapak menyesuaikan artis dengan promo yang sedang berlangsung. Contohnya, saat piala dunia, Bukalapak menggunakan influencer atau artis-artis yang berhubungan dengan dunia olahraga, sehingga informasi yang diberikan akan langsung sampai target audience.

Artis membuka gerai

Pengelola Shopee memilih cara berbeda untuk memanfaatkan jasa artis. Selain sebagai endorser, Shopee sengaja menggandeng artis yang memiliki bisnis untuk membuka etalase di market place mereka ini. Shopee membuatkan wadah untuk mereka dalam Shopee Selebriti Squad. Cara ini mulai jalan sejak Maret 2018. 

Selain membantu artis mengembangkan bisnis mereka, Shopee ingin membantu penggemar si artis untuk mendapatkan produk dari selebriti favorit mereka. 

Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar bilang, Shopee mempunyai basis pengguna yang luas sehingga dapat memberi akses kepada artis tersebut untuk menjangkau konsumen potensial. Ia mengklaim dengan berjualan di Shopee, maka operasional para selebritis jadi lebih mudah. Soalnya, “Saat kampanye Shopee Seleb Squad, produk mereka dapat highlight,” kata Rezki. 

Bagi Shopee, strategi menggandeng artis ini bermanfaat untuk lebih banyak menjaring pengguna. Si artis pemilik gerai bisa mengenalkan Shopee kepada penggemarnya, yang belum tahu atau belum pernah belanja di Shopee. Begitu sebaliknya, pengguna setia Shopee mendapatkan pilihan belanja, termasuk dagangan artis. 

Saat ini, artis yang tergabung dalam Shopee Seleb Squad jumlahnya hampir 70 orang. Antara lain Ashanty, pemilik RumahAsix, Maya Septha, pemilik Kebaya Neng Maya, Firrina Sinatrya, pemilik Wtfisfin, dan Prilly Latuconsina, pemilik Illywears.

Shopee memilih influencer yang sesuai dengan target mereka, yaitu membidik generasi milenial. Saat ini, 60% pengguna Shopee berusia 25 tahun sampai 35 tahun dan sisanya usia 18 tahun–24 tahun.  “Sistem kerjasama kami bukan kontrak, tapi seperti seller Shopee biasa, membuka dan mengelola toko sendiri,” katanya.

Prilly Latuconsina, salah satu artis yang digaet Shopee mengakui, platform marketplace ini mudah digunakan. Selain itu, metode logistik mereka cenderung kuat, dengan pembayaran terintegrasi.

Lalu berapa ongkos yang dikeluarkan untuk menggandeng artis? Sayang, baik Bukalapak maupun Shopee enggan menyebut biaya yang harus mereka keluarkan demi merangkul artis-artis itu, yang pasti saling menguntungkanlah.

Editor: Syamsul Azhar