Masa Puasa dan Perayaan Lebaran Mendorong Laju Inflasi Bulanan di Mei 2021

Selasa, 08 Juni 2021 | 17:33 WIB
Masa Puasa dan Perayaan Lebaran Mendorong Laju Inflasi Bulanan di Mei 2021
[ILUSTRASI. Infografik: Inflasi per Mei 2021 menurut kelompok pengeluaran.]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ibadah puasa dan perayaan Idul Fitri mempercepat pertumbuhan harga barang dan jasa selama bulan Mei 2021. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, inflasi pada bulan Mei 2021 sebesar 0,32% month-to-month (mom). Angka inflasi bulanan itu lebih tinggi dibandingkan realisasi pada bulan sebelumnya, yaitu 0,13% mom. 

Faktor musiman puasa dan lebaran sebagai pendorong inflasi bulanan Mei terlihat dari rincian inflasi berdasar komponen pengeluaran. Mengutip data BPS, komponen Makanan, Minuman dan Tembakau menyumbang 0,1% terhadap laju inflasi bulanan di Mei.

Dalam konferensi pers yang berlangsung secara daring, Rabu (2/6), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyebut beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga di bulan Mei. Semisal, daging ayam ras yang menyumbang inflasi sebesar 0,04%, lalu daging sapi dengan kontribusi 0,02%.

Baca Juga: Deutsche Bank peringatkan kenaikan inflasi jadi bom waktu di pasar keuangan global

Memang, sejumlah komoditas pangan dalam catatan BPS mengalami penurunan harga alias deflasi. Setianto menuturkan, cabai merah dan cabai rawit menyumbang andil deflasi pada bulan Mei, masing-masing sebesar 0,07% dan 0,05%. 

Faktor musiman lain yang mendorong inflasi bulanan di Mei kemarin adalah kenaikan harga tiket pesawat terbang. BPS mencatat, komoditas angkutan udara memberi andil hingga 0,04% terhadap inflasi. Sedangkan andil tarif kereta api terhadap inflasi di bulan Mei sebesar 0,01%. 

Komponen pengeluaran lain yang biasa meningkat di masa lebaran adalah Pakaian dan Alas Kaki. Peningkatan pengeluaran tersebut juga terlihat di bulan Mei 2021. Komponen ini mencatat kenaikan sebesar 0,52% dan memberikan kontribusi terhadap inflasi bulanan di Mei 2021 sebesar 0,03%.

Selanjutnya: Ini platform pilihan favorit generasi Z Indonesia dalam memesan makanan online

 

Bagikan

Berita Terbaru

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena
| Kamis, 25 Desember 2025 | 09:05 WIB

Prospek Batubara 2026 Menantang, Indonesia di Posisi Maju Kena Mundur Juga Kena

Harga batubara Australia, yang menjadi acuan global, diproyeksikan lanjut melemah 7% pada 2026, setelah anjlok 21% di 2025. 

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam
| Kamis, 25 Desember 2025 | 08:10 WIB

Bisnis Blue Bird Diprediksi Masih Kuat di 2026, Tidak Digoyah Taksi Listrik Vietnam

Fitur Fixed Price di aplikasi MyBluebird mencatatkan pertumbuhan penggunaan tertinggi, menandakan preferensi konsumen terhadap kepastian harga.

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026
| Kamis, 25 Desember 2025 | 07:10 WIB

Meski Cuaca Ekstrem Gerus Okupansi Nataru, Santika Hotels Tetap Pede Tatap 2026

Santika Hotels & Resorts menyiapkan rebranding logo agar lebih relevan dan dapat diterima oleh seluruh lapisan generasi.

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:37 WIB

Kebijakan Nikel 2026 Dongkrak Saham PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

Pemerintah rem produksi nikel ke 250 juta ton 2026 untuk atasi surplus 209 juta ton. NCKL proyeksi laba Rp 10,03 triliun, rekomendasi buy TP 1.500

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 06:00 WIB

KRAS Dapat Suntikan Rp 4,93 Triliun dari Danantara, Tanda Kebangkitan Baja Nasional?

Kenaikan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) belakangan ini dinilai lebih bersifat spekulatif jangka pendek.

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler