Masalah Chip, Foxconn Prediksi Pendapatan 2022 Turun Pertama Kali Dalam Enam Tahun

Rabu, 16 Maret 2022 | 15:26 WIB
Masalah Chip, Foxconn Prediksi Pendapatan 2022 Turun Pertama Kali Dalam Enam Tahun
[ILUSTRASI. Foxconn memperkirakan penurunan pendapatan 3% untuk tahun ini atau penurunan pertama dalam enam tahun. REUTERS/Bobby Yip/Files]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

KONTAN.CO.ID - TAIWAN. Foxconn memperkirakan penurunan pendapatan hingga 3% untuk tahun ini atau penurunan pendapatan tahunan pertama dalam enam tahun. Pemasok iPhone Apple itu menyebutkan kekurangan chip menekan produksi smartphone dan permintaan mendingin menyusul lonjakan selama pandemi Covid-19.

Foxconn yang merupakan perusahaan Taiwan, sebelumnya telah menghentikan produksi di China awal pekan ini untuk mematuhi pembatasan Covid-19 oleh Beijing. Namun mereka kemudian mengaku telah memulai kembali beberapa produksi dan operasi di Shenzhen setelah memenuhi persyaratan pemerintah bagi staf untuk tinggal dan bekerja dalam batas area khusus.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Profit 34,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (20 April 2025)
| Minggu, 20 April 2025 | 08:49 WIB

Profit 34,67% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (20 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (20 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,67% jika menjual hari ini.

Ekonomi Serba Tidak Pasti, Bijak Simpan Uang Tunai
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Ekonomi Serba Tidak Pasti, Bijak Simpan Uang Tunai

Menyimpan uang tunai terdengar solusi praktis. Tapi, dalam situasi ekonomi tidak menentu, pilihan ini harus dilakukan hati-hati.

Major Currencies Mekar, Ini Lima Valuta Asing Unggulan 2025
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Major Currencies Mekar, Ini Lima Valuta Asing Unggulan 2025

Mata uang utama dunia kompak menguat terhadap rupiah. Simak valas rekomendasi dan strategi yang tepat hasilkan cuan optimal!

Jalan Terjal Mengejar Bisnis Kurir yang Berkelanjutan
| Minggu, 20 April 2025 | 05:20 WIB

Jalan Terjal Mengejar Bisnis Kurir yang Berkelanjutan

Perubahan iklim bisa berdampak pada aktivitas bisnis logistik. lantas sejauh mana sektor bisnis ini menjaga agar bisnisn

Bergelimang Laba Cantik dari Jasa Kursus Nail Art
| Minggu, 20 April 2025 | 05:15 WIB

Bergelimang Laba Cantik dari Jasa Kursus Nail Art

Tren bisnis jasa kecantikan kini berkembang pesat. Salah satunya jasa kursus menghias kuku atau nail art. 

 
Menjamu Trump
| Minggu, 20 April 2025 | 05:05 WIB

Menjamu Trump

​Kebijakan tarif baru impor pemerintah Amerika Serikat (AS) yang diterbitkan Pemerintahan Trump membuat kalangan usaha seluruh dunia morat-marit.

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:25 WIB

Bertemu Dubes AS, Menkeu Bahas Tarif dan APBN

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengadakan pertemuan kehormatan dengan Duta Besar AS untuk Indonesia H.E. Kamala Shirin Lakhdhir

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:22 WIB

Profit 34,87% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (19 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (18 April 2025) 1 gram Rp 1.965.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 34,87% jika menjual hari ini.

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:11 WIB

Satgas Deregulasi Permudah Ekspor Impor

Pemerintah mengumumkan untuk membentuk Satgas Deregulasi untuk menyederhanakan beragam regulasi yang dinilai menyulitkan investasi di Tanah Air

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri
| Sabtu, 19 April 2025 | 08:06 WIB

Perlu Mitigasi Mengelola Utang Luar Negeri

Bank Indonesia (BI) mencatat posisi utang luar negeri RI pada akhir Februari mencapai US$ 427,16 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler