Masaru Wasami, Mantan Supir Truk yang Jadi Raja Logistik di Jepang (2)
KONTAN.CO.ID - KINI Masaru Wasami telah jadi salah satu miliarder dunia. Tapi, perjalanan hidup Wasami tidak selalu indah, terutama saat ia kecil.
Wasami lahir di keluarga miskin. Saat usianya menginjak 12 tahun, Masaru harus bekerja paruh waktu berjualan sayur di pasar. Dia bekerja setiap hari usai sepulang dari sekolah.
Namun kondisi keuangan keluarga Wasami kian terpuruk. Ini antara lain karena kesehatan orangtuanya, terutama ibunya, semakin memburuk.
Ibu Wasami diketahui menderita tubercolusis (TBC), yang ketika itu terhitung penyakit mematikan. Alhasil, ibunya tidak bisa lagi bekerja, karena sakitnya yang semakin parah.
Melihat kondisi keluarganya tersebut, Wasami pun memutuskan untuk berhenti sekolah dan sepenuhnya bekerja. Saat itu usianya baru menginjak 15 tahun.
Ketika sakit ibunya makin parah, Wasami memilih untuk tidak bekerja lagi sebagai penjual sayur, karena pendapatannya yang tidak besar. Ia pun bertekad membantu ibunya dengan pekerjaan yang lebih baik dengan menjadi seorang supir truk.
Baca Juga: Masaru Wasami, Mantan Supir Truk yang Jadi Raja Logistik di Jepang (1)
Pekerjaannya sebagai supir truk inilah yang kemudian membawanya ke takdir sebagai miliarder. Secara tak sengaja, ia mendapat ide untuk mendirikan bisnis pengantaran barang.
Ide tersebut berawal dari momen saat Wasami mengantarkan temannya untuk mengambil beberapa paket dari pabrik benang. Saat itu temannya marah karena ketidakmampuan para pekerja pabrik yang menangani pengiriman paket-paket tersebut, sehingga terpaksa harus diambil sendiri oleh pemesannya.
Melihat permasalahan tersebut, Wasami mendapat ide bisnis. Ia meyakini, permasalah yang sama juga dihadapi oleh banyak pembeli lainnya.
Berbekal keyakinan dan keberaniannya, serta sedikit modal, pada tahun 1970, Wasami pun mulai menjalankan usaha layanan pengantaran untuk menghantarkan barang-barang pesanan dengan truknya. Kala itu, semua dikerjakan Wasami seorang diri tanpa pegawai.
Ia mendirikan perusahaan yang diberi nama Maruwa Unyu Kikan Co. Nama Maruwa berasal dari singkatan nama dia.
Baca Juga: Promo Tur ke Raja Ampat & Jepang Bisa Dapat Diskon Rp 1, 5 Juta
Seiring waktu, permintaan jasa layanan pengantarannya berkembang pesat. Keuntungan yang ia hasilkan dari bisnis ini lantas diinvestasikan untuk menambah truk dan membayar pekerja untuk memperkuat jasa layanannya.
Hingga akhirnya Wasami memiliki lebih dari 100 truk yang beroperasi dan membangun perusahaan raksasa pengiriman hasil pertanian yang menangani logistik untuk jaringan toko obat dan supermarket di seluruh Jepang.
Babak baru dalam perjalanan karier Wasami tiba saat Amazon masuk ke Jepang di tahun 2000. Perusahaan e-commerce ini membutuhkan perusahaan logistik untuk melakukan pengiriman same day.
Awalnya, Amazon bekerjasama dengan perusahaan logistik besar lain di Jepang, yakni Yamato Holdings Co. Namun Yamato kemudian menarik diri karena memperhitungkan beban tenaga kerja perusahaan yang tinggi.
Wasami melihat keluarnya Yamato Holdings sebagai peluang besar untuk perusahaannya. Ia pun mengajukan Maruwa menjadi partner bisnis Amazon.
Maruwa meyakinkan Amazon bahwa perusahannya mampu diandalkan untuk menangani pekerjaan tersebut. Singkat cerita, Maruwa Unyu Kikan Co. pun menggantikan posisi perusahaan sebelumnya yang hengkang dari Amazon.
Sejalan dengan kerjasama dengan Amazon, Wasami pun mengubah nama perusahaannya menjadi AZ-COM Maruwa Holdings.
(Bersambung)