Masaru Wasami, Mantan Supir Truk yang Jadi Raja Logistik di Jepang (2)

Rabu, 07 Februari 2024 | 11:00 WIB
Masaru Wasami, Mantan Supir Truk yang Jadi Raja Logistik di Jepang (2)
[ILUSTRASI. Masaru Wasami, Founder & President AZ-COM Maruwa Holdings]
Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Harris Hadinata

KONTAN.CO.ID - KINI Masaru Wasami telah jadi salah satu miliarder dunia. Tapi, perjalanan hidup Wasami tidak selalu indah, terutama saat ia kecil.

Wasami lahir di keluarga miskin. Saat usianya menginjak 12 tahun, Masaru harus bekerja paruh waktu berjualan sayur di pasar. Dia bekerja setiap hari usai sepulang dari sekolah.

Namun kondisi keuangan keluarga Wasami kian terpuruk. Ini antara lain karena kesehatan orangtuanya, terutama ibunya, semakin memburuk.

Ibu Wasami diketahui menderita tubercolusis (TBC), yang ketika itu terhitung penyakit mematikan. Alhasil, ibunya tidak bisa lagi bekerja, karena sakitnya yang semakin parah.

Melihat kondisi keluarganya tersebut, Wasami pun memutuskan untuk berhenti sekolah dan sepenuhnya bekerja. Saat itu usianya baru menginjak 15 tahun.

Ketika sakit ibunya makin parah, Wasami memilih untuk tidak bekerja lagi sebagai penjual sayur, karena pendapatannya yang tidak besar. Ia pun bertekad membantu ibunya dengan pekerjaan yang lebih baik dengan menjadi seorang supir truk.

Baca Juga: Masaru Wasami, Mantan Supir Truk yang Jadi Raja Logistik di Jepang (1)

Pekerjaannya sebagai supir truk inilah yang kemudian membawanya ke takdir sebagai miliarder. Secara tak sengaja, ia mendapat ide untuk mendirikan bisnis pengantaran barang.

Ide tersebut berawal dari momen saat Wasami mengantarkan temannya untuk mengambil beberapa paket dari pabrik benang. Saat itu temannya marah karena ketidakmampuan para pekerja pabrik yang menangani pengiriman paket-paket tersebut, sehingga terpaksa harus diambil sendiri oleh pemesannya.

Melihat permasalahan tersebut, Wasami mendapat ide bisnis. Ia meyakini, permasalah yang sama juga dihadapi oleh banyak pembeli lainnya.

Berbekal keyakinan dan keberaniannya, serta sedikit modal, pada tahun 1970, Wasami pun mulai menjalankan usaha layanan pengantaran untuk menghantarkan barang-barang pesanan dengan truknya. Kala itu, semua dikerjakan Wasami seorang diri tanpa pegawai.

Ia mendirikan perusahaan yang diberi nama Maruwa Unyu Kikan Co. Nama Maruwa berasal dari singkatan nama dia.

Baca Juga: Promo Tur ke Raja Ampat & Jepang Bisa Dapat Diskon Rp 1, 5 Juta

Seiring waktu, permintaan jasa layanan pengantarannya berkembang pesat. Keuntungan yang ia hasilkan dari bisnis ini lantas diinvestasikan untuk menambah truk dan membayar pekerja untuk memperkuat jasa layanannya.

Hingga akhirnya Wasami memiliki lebih dari 100 truk yang beroperasi dan  membangun perusahaan raksasa pengiriman hasil pertanian yang menangani logistik untuk jaringan toko obat dan supermarket di seluruh Jepang.

Babak baru dalam perjalanan karier Wasami tiba saat Amazon masuk ke Jepang di tahun 2000. Perusahaan e-commerce ini membutuhkan perusahaan logistik untuk melakukan pengiriman same day.

Awalnya, Amazon bekerjasama dengan perusahaan logistik besar lain di Jepang, yakni Yamato Holdings Co. Namun Yamato kemudian menarik diri karena memperhitungkan beban tenaga kerja perusahaan yang tinggi.

Wasami melihat keluarnya Yamato Holdings sebagai peluang besar untuk perusahaannya. Ia pun mengajukan Maruwa menjadi partner bisnis Amazon.

Maruwa meyakinkan Amazon bahwa perusahannya mampu diandalkan untuk menangani pekerjaan tersebut. Singkat cerita, Maruwa Unyu Kikan Co. pun menggantikan posisi perusahaan sebelumnya yang hengkang dari Amazon.

Sejalan dengan kerjasama dengan Amazon, Wasami pun mengubah nama perusahaannya menjadi AZ-COM Maruwa Holdings.

(Bersambung)

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Wintermar (WINS) Berharap Cuan Angkutan Migas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:25 WIB

Wintermar (WINS) Berharap Cuan Angkutan Migas

Manajemen WINS masih optimistis masih mampu menutup kinerja 2025 dengan positif, hal ini dipicu  kenaikan harga sewa kapal.

Pendapatan Berulang Dari Bisnis Hotel SMRA Diprediksi Terus Tumbuh Hingga 2027
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:05 WIB

Pendapatan Berulang Dari Bisnis Hotel SMRA Diprediksi Terus Tumbuh Hingga 2027

Kawasan penyangga seperti Summarecon Bekasi, Summarecon Serpong, dan Summarecon Tangerang diprediksi tetap menjadi primadona.

Asri Karya Lestari (ASLI) Menggarap Aneka Pryek di 2026
| Jumat, 26 Desember 2025 | 08:05 WIB

Asri Karya Lestari (ASLI) Menggarap Aneka Pryek di 2026

ASLI melakukan penyesuaian dengan memfokuskan diri pada pelanggan existing yang aktivitas proyeknya masih berjalan.

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:45 WIB

Danantara Fokus Garap Enam Proyek Hilirisasi

Pada fase pertama atau tahap awal, Danantara akan memulai pembangunan lima hingga enam proyek hilirisasi strategis.

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:31 WIB

Laju Bisnis Jalan Tol Jasa Marga (JSMR) di Ujung Tahun

Secara total, volume lalu lintas yang meninggalkan Jabotabek meningkat 12,1% dibandingkan lalu lintas di hari normal.

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bursa Asia Bergerak Terbatas pada Jumat (26/12)

Pelaku pasar masih wait and see terhadap dinamika geopolitik global, meski belum memicu volatilitas yang signifikan.

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:25 WIB

Industri Tekstil Masuk Zona Merah Perbankan

Akses permodalan atau kredit perbankan menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengusaha di industri TPT.

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:20 WIB

Beban Pencadangan Diperkirakan Bakal Susut Tahun Depan

Mayoritas bank beraset besar masih mencatatkan kenaikan beban pencadangan atau biaya provisi hingga November 2025. ​

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

Penjualan Kendaraan Lesu, Kredit Pembelian Kendaraan Bank Mengempis

Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) perbankan kian tertekan. Penyusutan outstanding jenis kredit konsumtif ini semakin dalam hingga November 2025. ​

INET Berpotensi Menggaet  Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue
| Jumat, 26 Desember 2025 | 07:00 WIB

INET Berpotensi Menggaet Rp 3,2 Triliun Lewat Rights Issue

Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) telah mengantongi restu dari OJK untuk menggelar aksi korporasi rights issue.

INDEKS BERITA

Terpopuler