Masih Ada 22 Emiten yang Menebar Dividen Pekan Ini, Simak Rekomendasi Analis

Senin, 01 Juli 2019 | 05:41 WIB
Masih Ada 22 Emiten yang Menebar Dividen Pekan Ini, Simak Rekomendasi Analis
[]
Reporter: Adrianus Octaviano, Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih ada emiten yang akan membagikan dividen di bulan ini. Sebanyak 22 emiten mematok tanggal terakhir perdagangan dengan hak dividen alias cum date pada pekan ini.

Yang emnarik, sejumlah emiten memberi yield dividen cukup tinggi. PT Asuransi Dayin Mitra Tbk (ASDM) misalnya. Emiten ini membagi dividen Rp 73. Berdasarkan harga penutupan Jumat (28/6) di Rp 1.095 per saham, maka yield dividen yang ditawarkan mencapai 6,67%.

“Persentase yield dividen menarik bila di atas 3%,” kata Thendra Chrisnanda, Head of Research MNC Sekuritas, Sabtu (29/6).

 

Pembagi Dividen Pekan Ini
Emiten Dividen (Rp) Yield Cum date
ASDM 73 6,67% 2-Jul
MDKI 12 5,77% 4-Jul
MSIN 21 5,38% 2-Jul
SMDR 16 5,16% 4-Jul
BUDI 5 4,76% 1-Jul
JECC 300 4,69% 4-Jul
FISH 150 4,60% 3-Jul
GGRM 2600 3,38% 4-Jul
TBLA 25 2,94% 1-Jul
LION 10 1,80% 2-Jul
VOKS 5 1,68% 1-Jul
MNCN 15 1,44% 2-Jul
TRST 5 1,25% 1-Jul
PALM 2,5 0,99% 4-Jul
LMSH 5 0,97% 2-Jul
PWON 7 0,96% 3-Jul
CTRA 10 0,87% 4-Jul
JKON 3,3 0,67% 3-Jul
AMFG 30 0,59% 1-Jul
PBRX 2 0,35% 4-Jul
SSMS 2,71 0,27% 3-Jul
INPP 1 0,11% 1-Jul
Sumber: RTI, KSEI, riset Kontan, diolah

Cuma, hati-hati mengincar dividen dari saham yang fundamentalnya kurang oke, meski menawarkan yield besar. “Biasanya, setelah tanggal ex, harga saham akan turun, bisa lebih rendah dibanding nilai dividen yang dibagi,” tandas Thendra.

Karena itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengingatkan, investor perlu memperhatikan likuiditas saham serta prospek emiten. Ada baiknya, incar emiten yang sahamnya likuid dan prospeknya jelas, meski yield dividen tidak terlalu besar.

Di antara pembagi dividen pekan ini, William menjagokan MNCN, MSIN, TBLA, VOKS, CTRA, PWON, SSMS dan BUDI. Emiten-emiten tersebut memiliki prospek menarik.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony merekomendasikan BUDI dan MSIN. “BUDI mempunyai transaksi yang cukup baik dan MSIN menarik karena baru IPO, secara fundamental juga masih tergolong murah,” ujar Chris. Selain itu, ia merekomendasikan CTRA dan PWON, seiring potensi penurunan suku bunga.

Namun, Kepala Riset Narada Asset Management Kiswoyo Adi Joe berpendapat, saham pembagi dividen pekan ini kurang menarik. Apalagi, harga saham sedang naik. Ini menyebabkan yield dividen jadi tipis.

 

Bagikan

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler