Berita Bisnis

Masuk Bisnis Hilir, MGRO Bakal Produksi Minyak Goreng

Jumat, 24 September 2021 | 07:24 WIB
Masuk Bisnis Hilir, MGRO Bakal Produksi Minyak Goreng

ILUSTRASI. Pabrik kelapa sawit PT Mahkota Group Tbk

Reporter: Dimas Andi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO), emiten yang bergerak di industri kelapa sawit, masih berupaya mengejar target pendapatan mencapai Rp 6 triliun sampai akhir tahun nanti.

Sebagai informasi, MGRO membukukan lonjakan pendapatan sebesar 107,03% year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,65 triliun di semester I-2021. Di saat yang sama, Mahkota Group mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 1,10 miliar. Padahal, di semester pertama tahun lalu, mereka masih mengalami kerugian bersih Rp 33,32 miliar.
 
Sekretaris Perusahaan PT Mahkota Group Tbk, Elvi mengatakan, untuk mencapai target pendapatan tahun ini, pihaknya berusaha menjaga pasokan bahan baku produksi serta memastikan kapasitas produksi dapat terpasang secara penuh.
 
Hingga Agustus 2021, produksi crude palm oil (CPO) dan semua produk turunan MGRO telah mencapai 406.881 ton. Jumlah ini mendekati target produksi CPO MGRO di 2021 sebesar 522.000 ton. “Produksi dan pasar ekspor akan kami tingkatkan. Adapun negara tujuannya bergantung permintaan buyer,” kata Elvi, Kamis (23/9).
 
Manajemen Mahkota Group memproyeksikan kontribusi pasar ekspor ke depan mencapai 50%. Mengutip laporan tahunan MGRO, pada Mei 2020 mereka sempat melaksanakan ekspor perdana produk turunan CPO yakni refined, bleached, and deodorized palm oil (RBDPO) ke Malaysia. RBDPO dapat digunakan sebagai bahan baku produksi sabun, kosmetik, dan lain-lain.
 
Mahkota Group memang sedang menjajaki peluang bisnis untuk memproduksi barang jadi minyak goreng. Namun, rencana ini belum diwujudkan lantaran MGRO perlu persiapan matang dan bertahap. “Kami sedang melakukan pengkajian pasar dan persiapan mesin produksi serta kelengkapan semua legalitas yang diperlukan,” imbuh dia.
 
Selain itu, MGRO masih menyiapkan langkah ekspansi guna memperkuat bisnis di sektor hulu melalui akuisisi perkebunan kelapa sawit. Namun sampai saat ini MGRO belum menemukan lahan perkebunan yang potensial untuk diakuisisi.
 
Sebelumnya, perusahaan ini menyiapkan dana sekitar Rp 250 miliar-Rp 350 miliar untuk keperluan akuisisi perkebunan kelapa sawit. Hanya saja, jumlah pasti dana investasi itu masih terus dibahas lebih lanjut oleh manajemen MGRO.
 
Permintaan CPO
 
Elvi mengatakan, Mahkota Group  memiliki optimisme yang tinggi akan pertumbuhan industri kelapa sawit. 
 
Kepercayaan diri tersebut muncul karena konsumsi minyak nabati akan semakin meningkat di berbagai belahan dunia seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bisa dihasilkan dari minyak sawit mentah menjadi produk akhir. 
 
Kendati saat ini penjualan domestik masih 96,7% terhadap total penjualan, manajemen MGRO berencana terus mengerek kontribusi penjualan ke pasar luar negeri. "MGRO secara bertahap akan memperbanyak pasar ekspor hingga mencapai 50% dari total penjualan. Proyeksi ini tercapai hingga akhir 2023," jelas Elvi belum lama ini.
 
Dia mengatakan, MGRO tidak memfokuskan ke negara tertentu karena semua tujuan ekspor tergantung dari permintaan pasar yang bisa berasal dari negara manapun. 
 
Sebelumnya, salah satu produk yang diekspor MGRO adalah RBDPO yang digunakan perusahaan konsumer untuk produk seperti sabun dan kosmetik. 
 
Upaya manajemen Mahkota Group memperdalam pasar ekspor antara lain dengan mempertimbangkan margin penjualan. Elvi menjelaskan, pasar ekspor lebih kompetitif meskipun ada beban biaya ekspor serta risiko selisih kurs. "Maka dari itu, MGRO secara rutin menganalisis perkembangan pasar baik ekspor maupun lokal," jelas Elvi.    

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru