Mau Jadi Seperti Ghozali Everyday, Begini Peluang dan Risiko Investasi NFT


KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ghozali Everyday sedang menjadi buah bibir. Ini adalah non fungible token (NFT) yang dibuat oleh Ghozali, seorang mahasiswa asal Semarang. Isinya berupa 933 foto selfie Ghozali.

Yang bikin heboh, ia sukses menjual sebagian NFT tersebut senilai setara Rp 13,8 miliar. Dari situ, ia mengantongi duit sekitar Rp 1 miliar.

Sebagai gambaran, NFT yang berbasis blockchain layaknya cryptocurrency ini sekarang digadang-gadang sebagai instrumen investasi baru. Alhasil, Anda mungkin berpikir, apa menariknya berinvestasi di foto selfie orang lain?

Ini Artikel Spesial

Segera berlangganan sekarang untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap.

ATAU

Pengamat aset kripto Vinsensius Mahapa menyebut, tidak semua NFT cocok untuk investasi, terutama investasi jangka panjang. Salah satu kriteria NFT yang cocok untuk investasi jangka panjang adalah NFT berlatar belakang atau dibuat tokoh terkenal dan memiliki sejarah atau narasi di balik karya tersebut.

Baca Juga: Pilihan Investasi Generasi Z, Saham Kendaraan Listrik dan Metaverse Banyak Dipegang

Vinsensius mencontohkan, salah satunya NFT milik Sir Tim Berners-Lee, salah satu pencipta world wide web alias internet. Berners-Lee menjual kode yang ia pakai saat menciptakan internet sebagai NFT.

5 NFT Paling Mahal di 2021

Nama

Harga

Beeple-Everydays: The First 5000 Days

US$ 69,3 juta

Beeple-Human One

US$ 28,9 juta

CryptoPunk #4156

2.500 ETH (setara US$ 10,2 juta)

CryptoPunk #3100

4.200 ETH (setara US$ 7,67 juta)

CryptoPunk #7804

4.200 ETH (US$ 7,57 juta)

Sumber: Riset KONTAN

Tentu saja, investasi NFT memiliki risiko. Pertama, Vinsensius menyebut, meski memiliki token atau sertifikat yang tidak bisa diduplikasi, file NFT sendiri mudah diduplikasi. File hasil duplikasi ini bisa dibuat NFT lagi.

Buat NFT sendiri

Kedua, layaknya saham, harga NFT juga bisa digoreng. "Ada penerbit yang membeli karya sendiri agar terlihat banyak peminat dan memiliki nilai," kata Vinsensius.

Selain berinvestasi dengan cara mengoleksi NFT yang harganya berpotensi naik di masa depan, Anda bisa berinvestasi di NFT dengan membuat NFT sendiri. Istilah bekennya, minting NFT.

Baca Juga: NFT dan Metaverse Masih Akan Digemari di Tahun 2022

COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menyebutkan bahwa fenomena viralnya Ghozali membuktikan besarnya potensi pasar NFT di Indonesia. "NFT juga bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi para pembuatnya," kata Teguh dalam keterangan tertulis, kemarin (14/1).

NFT bisa dijual di marketplace NFT seperti OpenSea. Ada biaya yang harus ditanggung, seperti biaya transaksi dan biaya transfer data. Istilahnya gas. Jumlahnya bervariasi. Sejumlah marketplace, seperti OpenSea, juga memiliki fitur minting NFT tanpa biaya.

10 Marketplace NFT Paling Top

Marketplace

Koin

Penjual*

Volume Transaksi*

OpenSea

ETH, Polygon

535.898

US$ 3,37 miliar

LooksRare

ETH

8.893

US$ 1,35 miliar

Magic Eden

SOLANA

184.958

US$ 338,28 juta

Axie Infinity

ETH, RONIN

432.424

US$ 186,01 juta

CryptoPunks

ETH

415

US$ 119,65 juta

Mobox

BSC

18.514

US$ 108,40 juta

BloctoBay

FLOW

15.290

US$ 60,22 juta

Solanart

SOLANA

37.431

US$ 47,35 juta

NBA Top Shot

FLOW

100.539

US$ 47,19 juta

AtomicMarket

WAX

110.682

US$ 20,51 juta

*Periode 30 hari terakhir

Sumber: Dappradar

Tokocrypto juga telah mengembangkan marketplace NFT sendiri, yaitu TokoMall. Head of TokoMall Thelvia Vennieta dalam keterangan tertulis menyebutkan, di TokoMall, sebagian NFT bisa diubah jadi barang fisik.

Editor: Harris Hadinata