Mau Masuk ke Bisnis Tambang, Siwani Makmur (SIMA) Berencana Gelar Rights Issue

Jumat, 22 Februari 2019 | 06:48 WIB
Mau Masuk ke Bisnis Tambang, Siwani Makmur (SIMA) Berencana Gelar Rights Issue
[]
Reporter: Lita Febriani | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siwani Makmur Tbk (SIMA) akan mengembangkan bisnis pertambangan. Untuk itu, perusahaan yang semula menggeluti produksi flexible packaging atau kemasan fleksibel itu bakal menerbitkan saham baru alias rights issue.

"Nanti pada bulan Maret kami akan menyampaikan pengumuman terbuka mengenai seluruh rencana tersebut," tutur Ifiandiaz Nazsir, Direktur Utama PT Siwani Makmur Tbk, dalam acara paparan publik insidental di Jakarta, Kamis (21/2).

Dalam kesempatan yang sama, Yudhi Surjadjaja, Corporate Secretary Siwani Makmur menjelaskan, pelaksanaan paparan publik insidental adalah mandat dari otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI). Siwani sebagai perusahaan publik harus memenuhi kewajiban tersebut.

Meskipun belum banyak berbagi informasi, Siwani mengabarkan perolehan kinerja tahun 2018. Pendapatan sepanjang 2018 sekitar Rp 3,07 miliar, turun 18% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya.

Manajemen Siwani juga menyebutkan adanya perpanjangan kerjasama dengan PT De Petroleum International dalam bidang perawatan dan perbaikan mesin senilai Rp 3 miliar. Nilai kerjasama tersebut sama seperti tahun sebelumnya.

Sejatinya, kabar rencana diversifikasi bisnis Siwani sudah terdengar sejak dua tahun lalu atau 2017. Menurut catatan pemberitaan KONTAN, mereka tak cuma berencana merambah sektor pertambangan, tapi juga properti. Kala itu, manajemen perusahaan tersebut mengincar tambang batubara di Kalimantan Tengah dengan potensi kandungan 20 juta ton batubara kalori tinggi.

Sementara ekspansi properti kemungkinan melibatkan pengembang Ciputra Group. Siwani atau yang tercatat dengan kode saham SIMA di BEI, juga menyebutkan kebutuhan anggaran sekitar Rp 50 miliar untuk merelokasi pabrik ke lokasi yang baru.

Masih dari catatan KONTAN, Siwani ingin hijrah ke sektor industri lain karena pada Juli 2015 pabrik kemasan di Muara Baru, Jakarta terdampak banjir. Sebanyak tiga mesin cetak, tiga mesin laminasi dan lima mesin potong rusak. Alhasil, produksi berhenti total.

Harga saham Siwani sempat melejit hingga 334,78% year to date (ytd) menjadi Rp 400 per saham (15/2). Tak ayal, otoritas BEI melakukan suspensi. Pasca suspensi dibuka kembali pada Selasa (19/2), harga saham SIMA kemarin bertengger di level Rp 258 per kemarin.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Industri Penjaminan Berharap Bisa Bangkit Lewat Kredit Produktif
| Jumat, 12 Desember 2025 | 04:15 WIB

Industri Penjaminan Berharap Bisa Bangkit Lewat Kredit Produktif

Kredit produktif dan UMKM diharapkan bisa mengalir lebih deras seiring upaya pemerintah mendorong sektor tersebut. 

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing
| Kamis, 11 Desember 2025 | 19:52 WIB

Reli Usai Pengendali Jual Habis Kepemilikan, KETR Dibayangi Aksi Backdoor Listing

PT Bahtera Bintang Nusantara menjual seluruh 64.425.000 saham KETR yang dimilikinya pada periode 3–8 Desember 2025.

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

INDEKS BERITA

Terpopuler