Reporter:
Venny Suryanto |
Editor: Dadan M. Ramdan
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Emiten pengelola jaringan Mayapada Hospital, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk siap membuka rumah sakit baru, yakni Mayapada Hospital Surabaya (MHSB) di Jawa Timur.
SRAJ akan menyelesaikan pembangunan rumah sakit di Surabaya dengan kapasitas 200 tempat tidur yang terdiri atas 16 lantai dan tiga basement. Total luas bangunan mencapai 24.216 meter persegi (m²) dan luas tanah 3.483 m². “Saat ini progresnya sudah sekitar 85% secara keseluruhan. Kami menargetkan MHSB beroperasi pada Oktober 2021,” kata Direktur PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, Arif Mualim, dalam paparan publik virtual, Selasa (31/8).
Dengan asumsi beroperasi pada Oktober 2021, SRAJ memproyeksikan MHSB akan berkontribusi sekitar Rp 20 miliar selama dua bulan di tahun ini.
Selain Surabaya, Mayapada Hospital juga tengah membangun gedung baru Mayapada Hospital Tangerang dengan tambahan kapasitas 91 tempat tidur, yang terdiri bangunan baru lima lantai dan gedung parkir.
Mayapada Tangerang akan terdiri dari dua bangunan, yakni gedung parkir dan new building yang terkoneksi dengan jembatan penghubung ke old wing dan new wing. Total luas bangunan sekitar 5.295 m². Arif menyampaikan, progres pengerjaan proyek Mayapada Hotel Tangerang sekitar 46,39% . SRAJ menargetkan rumah sakit itu akan beroperasi pada akhir Desember 2021.
Ekspansi lanjutan SRAJ adalah menggarap proyek Mayapada Hospital Bandung (MHBD) yang merupakan rumah sakit tipe B dengan kapasitas 200 tempat tidur dan terdiri dari 11 lantai. Hingga kini progres pembangunan 17,1% atau baru mencapai lantai 3. "Topping off struktur direncanakan awal Februari 2022, sehingga Mayapada Hotel Tangerang kami targetkan beroperasi penuh Desember 2022," ungkap Arif.
Dengan sejumlah rencana ekspansi itu, Sejahteraraya menargetkan pendapatan tahun ini mencapai Rp 2 triliun. Arif mengungkapkan, target ini mempertimbangkan kenaikan pendapatan yang cukup signifikan di pertengahan tahun ini. SRAJ memang belum merilis resmi laporan keuangan semester I-2021. Namun dalam paparan publik kemarin, SRAJ menyebut pendapatan selama periode Januari-Juni 2021 mencapai Rp 1,02 triliun, tumbuh 115% year-on-year (yoy).
“Melihat pendapatan di semester I-2021, maka kami menargetkan pendapatan hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 2 triliun,” sebut Arif. Untuk mendorong ekspansi bisnis tahun ini, SRAJ menyiapkan dana belanja modal (capex) senilai Rp 800 miliar. Hingga kini telah terserap Rp 200 miliar. SRAJ memakai mayoritas dana belanja modal untuk ekspansi jaringan rumah sakit baru.
Di sisi lain, SRAJ telah mendapatkan persetujuan untuk menggelar rights issue atau Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Direktur PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk, Arif Mualim mengatakan, persetujuan itu telah diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB tersebut diselenggarakan pada Februari 2021.
"Mengenai rights issue, kami saat ini sedang mempersiapkan proses aksi korporasi tersebut dengan menggunakan laporan keuangan yang diaudit per 30 Juni 2021," ungkap Selamat, Bagian Keuangan SRAJ.
Berhubung masih dalam persiapan, manajemen SRAJ belum bersedia membeberkan target pencapaian dana, pembeli siaga, hingga harga pelaksanaan rights issue.
"Semua masih dalam pembahasan manajemen. Namun sesuai ketentuan, kami pada saatnya akan menyampaikan di keterbukaan informasi tentang harga rights issue ini," kata Selamat.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.