MBG dan Sampah

Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB
MBG dan Sampah
[ILUSTRASI. TAJUK - Barratut Taqiyyah (Ita)]
Barratut Taqiyyah Rafie | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sudah bergulir sejak 6 Januari 2025 lalu memang memberikan manfaat bagi siswa yang menerimanya.

Sayangnya, program ini menyisakan masalah yang tak bisa dianggap remeh. Yakni, persoalan sampah yang menggunung. Estimasi sampah MBG bisa mencapai 2.400 ton per hari atau 624 ribu ton/tahun. Bayangkan!

Melansir Tempo.co yang mengutip data Kemendikbud (2023/2024),  jika program ini dijalankan secara nasional, jumlah penerima manfaat dapat mencapai 24 juta siswa SD. Dengan asumsi setiap siswa menghasilkan sampah makanan sebesar 50-100 gram per hari, ketemulah angka 2.400 ton tadi.

Selain menimbulkan polusi, timbunan sampah ini berpotensi menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 200.760 ton CO2eq. Angka-angka ini tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah dan pihak terkait.  

Dari evaluasi yang dilakukan, jenis sampah yang muncul dapat dikategorikan menjadi tiga macam. Pertama, sampah sisa makanan atau food waste. Kedua, sampah kemasan seperti plastik dan kertas. Ketiga, sampah organik yang dapat menghasilkan gas metan. Dari ketiga jenis sampah ini, diperlukan penanganan yang berbeda-beda. 

Sayangnya, saat pemerintah meluncurkan program ini, belum ada langkah antisipatif terkait penanganan sampah MBG.

Ambil contoh, ada sekolah di Kota Pariaman Sumatera Barat yang program MBG-nya harus dihentikan sementara waktu seiring meningkatnya volume sampah di wilayah tersebut.

Padahal, penanganan sampah sisa makanan dan kemasan seharusnya bisa diantisipasi sedini mungkin sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan baru ke depannya.

Sebelum program MBG dijalankan, idealnya pemerintah melakukan edukasi kepada sekolah-sekolah yang terlibat. Misalnya saja dengan menyediakan fasilitas bank sampah, sehingga limbah yang muncul bisa dikelola dengan baik. 

Peran sekolah yang terlibat dalam program ini juga sangat penting. Selain harus bisa memahami bagaimana mengelola sampah sisa makanan dengan baik, sekolah juga berperan mengedukasi siswa agar menghabiskan makanan mereka. 

Program MBG memang baru saja berjalan. Pemerintah harus buka mata dan telinga untuk menerima kritikan dan masukan agar program ini bisa berjalan dengan lebih baik lagi. Jangan sampai program ini hanya sebatas jadi kebijakan populis yang pada akhirnya berdampak besar kepada lingkungan.

Selanjutnya: Pengecer Elpiji 3 Kg Kini Harus Terdaftar di OSS

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (7 Mei 2025)
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:39 WIB

Profit 35,88% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (7 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Mei 2025) 1 gram Rp 1.956.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 36,95% jika menjual hari ini.

Usai Terkoreksi, Investor Kembali Memburu Logam Mulia
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:25 WIB

Usai Terkoreksi, Investor Kembali Memburu Logam Mulia

Para investor memanfaatkan momentum koreksi harga yang terjadi beberapa waktu terakhir untuk memborong saat harga turun alias bargain hunting

Rajin Ekspansi, Prospek RS SIloam (SILO) Lebih Sehat
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:19 WIB

Rajin Ekspansi, Prospek RS SIloam (SILO) Lebih Sehat

PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) akan membeli 14 rumah sakit milik First REIT dengan pinjaman sindikasi

Mengurai Faktor Pendorong Harga Saham KLBF, dari Aksi Blackrock Hingga Dividen
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:19 WIB

Mengurai Faktor Pendorong Harga Saham KLBF, dari Aksi Blackrock Hingga Dividen

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 22 Mei 2025.​

Menjaga Daya Tahan Pasar Saham Indonesia di Sepanjang Tahun 2025
| Rabu, 07 Mei 2025 | 08:13 WIB

Menjaga Daya Tahan Pasar Saham Indonesia di Sepanjang Tahun 2025

Kebijakan trading halt sebenarnya bagus, menghindari kepanikan massal dan memberikan waktu investor mengambil keputusan d lebih rasional.

Waspada, Sambil Berharap Bahan Bakar Pendorong Bursa Saham Tetap Menyala
| Rabu, 07 Mei 2025 | 07:37 WIB

Waspada, Sambil Berharap Bahan Bakar Pendorong Bursa Saham Tetap Menyala

Penguatan indeks berlawanan arah dengan data ekonomi dalam negeri yang menunjukkan perlambatan.Investor harus tetap mewaspadai pembalikan arah.

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Hasil Rapat The Fed
| Rabu, 07 Mei 2025 | 07:05 WIB

Pergerakan Kurs Rupiah Menanti Hasil Rapat The Fed

Pelemahan  rupiah sejalan sentimen perlambatan ekonomi domestik. "Namun, pelemahan rupiah tertahan di sesi kedua,

Jenuh Beli dan Sudah Naik Tinggi, Hari Ini Rabu (7/5), IHSG Rawan Terkoreksi
| Rabu, 07 Mei 2025 | 06:47 WIB

Jenuh Beli dan Sudah Naik Tinggi, Hari Ini Rabu (7/5), IHSG Rawan Terkoreksi

IHSG di area jenuh beli (overbought), berarti sudah naik cukup tinggi dalam waktu singkat. Jadi ada kemungkinan terkoreksi dalam waktu dekat.

Kenaikan Saham Bank Besar Kurang Sangar
| Rabu, 07 Mei 2025 | 06:40 WIB

Kenaikan Saham Bank Besar Kurang Sangar

Pergerakan saham bank bank-bank besar sudah mulai mengalami tren kenaikan setelah tertekan tajam di awal April lalu​

 Simpanan Kelas Menengah Bawah Naik di Saat Pengangguran Meningkat
| Rabu, 07 Mei 2025 | 06:36 WIB

Simpanan Kelas Menengah Bawah Naik di Saat Pengangguran Meningkat

Di tengah perlambatan ekonomi Indonesia, secara mengejutkan tabungan masyarakat kelas menengah bawah justru menunjukkan pertumbuhan signifikan.​

INDEKS BERITA

Terpopuler