KONTAN.CO.ID - JAKARTA. MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berencana menyelenggarakan aksi initial public offering (IPO) bagi tiga perusahaan rintisan atawa startup dalam portofolionya. Hal tersebut diungkapkan Chief Executive Officer (CEO) dan Presiden Direktur MDI Ventures, Nicko Widjaja Ardi Wirdana.
Nicko menyatakan, pada bulan April mendatang, pihaknya berencana meng-IPO-kan satu perusahaan rintisan di bursa saham Australia alias Australian Security Exchange (ASX). Tanpa menyebutkan startup yang dimaksud, Nicko menambahkan, bakal melepas dua startup lainnya pada tahun yang sama.
Rencana pelepasan tiga startup ke lantai bursa, menambah daftar dua IPO yang telah dilaksanakan portofolio MDI Ventures sebelumnya. Seperti diberitakan Deal Street Asia, Rabu (30/1), dengan memperhitungkan rencana terbaru MDI Ventures tersebut, maka perusahaan ini sudah meng-IPO-kan setidaknya lima perusahaan startup dalam kurun waktu kurang dari lima tahun terkahir.
MDI Ventures memulai debutnya lewat investasi senilai US$ 100 juta pada tahun 2015 silam. Startup milik MDI Ventures yang paling awal melantai di bursa efek adalah Geniee, startup layanan online advertising asal Jepang yang melaksanakan IPO di Tokyo Stock Exchange.
Saat ini, sebanyak 70% portofolio MDI Ventures tersebar di luar negeri dan sisanya di Indonesia.
Adapun portofolio milik MDI Ventures saat ini adalah Geniee, aCommerce, Red Dot Payment, mClinica, Roambee, Ematic, LotusFlare, Adskom, Kata.ai, Goers, NComputing, Wavecell, Kofera, Privy ID, Panviva, Payfazz, dan Element.
Selain itu, MDI Ventures juga memiliki Loft Orbital, Postr, Whispir, Cloudike, PowerCube, Sonar, Opsigo, Paket ID, Amtiss, Anchanto, CXA Group, Kredivo dan Instarem.