Melantai di Bursa, Selain Fokus Lokal, MDLA Akan Memperluas Ekspansi Regional

Rabu, 16 April 2025 | 06:43 WIB
Melantai di Bursa, Selain Fokus Lokal, MDLA Akan Memperluas Ekspansi Regional
[ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Medela Potentia Tbk (MDLA) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (15/4/2025).]
Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten baru. Kali ini, emiten distributor produk farmasi PT Medela Potentia Tbk (MDLA) yang resmi melantai di BEI, Selasa (15/4). MDLA menghimpun dana segar sebesar Rp 685 miliar dari initial public offering (IPO). 

Dalam IPO tersebut, MDLA melepas 3,5 miliar saham atau sekitar 25% dari modal disetor dan ditempatkan setelah IPO. Harga penawaran IPO  Rp188 per saham. MDLA mencatat kelebihan permintaan (oversubscribe) lebih dari enam kali pada porsi penjatahan terpusat. 

Direktur Utama PT Medela Potentia Tbk, Krestijanto Pandji mengatakan, usai mendapat dana IPO, MDLA akan menyiapkan beberapa ekspansi bisnis, seperti membangun pabrik, membeli gudang, dan menambah kapasitas produksi yang diarahkan untuk integrasi vertikal. 

Baca Juga: Galang Dana IPO Rp 805 Miliar, Medela Potentia (MDLA) Fokus Bayar Utang dan Ekspansi

Selain memperkuat infrastruktur logistik dalam negeri dengan membangun gudang dan cabang baru, MDLA akan memperluas ekspansi regional ke negara ASEAN. Emiten ini juga menjalin kerjasama dengan beberapa negara. 

MDLA menjajaki kerja sama produksi dengan perusahaan luar negeri, salah satunya China. "Selain itu, ada pembicaraan dengan satu perusahaan di Filipina. Yang lain masih dipikirkan, mungkin Vietnam atau Thailand," kata Krestijanto, Selasa (15/4).

Sebagian besar dana IPO atau 85,4% akan dialokasikan ke anak usaha MDLA, PT Anugrah Argon Medica (AAM), baik dalam bentuk pinjaman maupun setoran modal. Sebesar 10,7% dana  IPO  untuk memperkuat PT Deca Metric Medica (DMM). Sisanya untuk pengembangan mitra apotek dan layanan digital lewat GoApotik.

Baca Juga: Usai IPO, Fore Kopi (FORE) Bidik Pendapatan Tumbuh 50% Pada 2025

Mengacu data prospektus, per akhir September 2024, penjualan MDLA sebesar Rp 10,78 triliun, tumbuh 14% year on year (yoy). Segmen produk farmasi bekontribusi paling besar hingga 69,2%. Lalu produk kesehatan sebesar 19,3% dan alat kesehatan setara 11,7% dari total pendapatan.

Seiring kenaikan penjualan, laba bersih MDLA ikut terungkit sebesar 15,66% menjadi Rp 254,16 miliar.  Krestijanto mengatakan, laporan keuangan MDLA setahun penuh 2024 belum diaudit. Namun, angka penjualannay sudah tembus Rp 14 triliun. 

Dibandingkan  tahun 2023, kinerja ini tumbuh sekitar 11%-12%. Tahun ini, MDLA juga membidik pertumbuhan pendapatan di angka yang sama, sekitar 11%-12%.

Dalam debut perdana, saham MDLA sempat naik tipis di awal perdagangan saham. Namun, di akhir perdagangan Selasa (15/4) saham MDLA turun 0,53% ke harga Rp 187.
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:20 WIB

Menjadi Adaptif Melalui Reksadana Campuran

Diversifikasi reksadana campuran memungkinkan investor menikmati pertumbuhan saham sekaligus stabilitas dari obligasi dan pasar uang 

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:15 WIB

Defensif Fondasi Keuangan, Agresif dalam Berinvestasi

Ekonomi dan konsumsi masyarakat berpotensi menguat di 2026. Simak strategi yang bisa Anda lakukan supaya keuangan tetap aman.

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:02 WIB

Cari Dana Modal Kerja dan Refinancing, Emiten Ramai-Ramai Rilis Surat Utang

Ramainya rencana penerbitan obligasi yang berlangsung pada awal  tahun 2026 dipengaruhi kebutuhan refinancing dan pendanaan ekspansi.

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 08:00 WIB

Catat Perbaikan Kinerja di Kuartal III-2025, PANR Optimis Menatap Bisnis di 2026

Faktor cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah memaksa wisatawan domestik memilih destinasi yang dekat.​

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 07:20 WIB

Bidik Peluang Aset Produktif, Agresif Terukur Meracik Portofolio 2026

Prospek investasi 2026 digadang lebih menjanjikan, meski risiko ketidakpastian belum sirna. Simak saran racikan portofolio 2026!

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil
| Minggu, 28 Desember 2025 | 06:00 WIB

Dirut Puri Sentul Permai Tbk (KTDN) 100% Pilih Investasi di Sektor Riil

Bagi Xaverius Nursalim, uang bukan tujuan akhir dari sebuah usaha tapi sebagai alat kerja, agar memberi nilai dan menjaga keberlanjutan.

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:15 WIB

Meneropong Bisnis yang Merayap dan Berlari di 2026

Pemulihan industri menjelang akhir tahun 2025 belum sepenuhnya merata. Namun di 2026, industri kembali berhadapan dengan sejumlah tantangan.

 
Langkah UMKM Menyusun Harapan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Langkah UMKM Menyusun Harapan

Di tengah gejolak harga bahan baku dan ketatnya akses permodalan, pelaku UMKM berusaha mencari cara agar tetap bertahan.

 
Digital Penambal Cuan
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:10 WIB

Digital Penambal Cuan

Proyeksi ekonomi 2026 menunjukkan pertumbuhan digital akan melesat. Temukan strategi diversifikasi pendapatan lewat platform digital.

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi
| Minggu, 28 Desember 2025 | 05:05 WIB

Keberlanjutan Korporasi di Tengah Ancaman Ekologi

Bencana ekologis di Sumatera menguji jargon keberlanjutan industri. Komitmen yang kerap tersandera oleh cuan jangka pend

INDEKS BERITA

Terpopuler