Melihat Prospek Calon Pendatang Baru di Bursa

Kamis, 13 Januari 2022 | 06:15 WIB
Melihat Prospek Calon Pendatang Baru di Bursa
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hajatan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih semarak. Per Rabu (12/1), setidaknya ada lima calon emiten yang sedang dalam tahap melepas saham perdana ke publik.

Perusahaan yang tengah menggelar IPO antara lain PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), PT Net Visi Media Tbk (NETV). ASLC dijadwalkan memulai penawaran umum pada hari ini.

Yang terbaru, pengelola restoran Gokana dan Teppan,  PT Champ Resto Indonesia Tbk memasuki proses bookbuilding. Perusahaan yang berencana memakai kode saham ENAK ini menawarkan saham perdana di kisaran harga Rp 800-Rp 950 per saham dan mengincar dana maksimal Rp 422,22 miliar.

Daniel Agustinus, Certified Elliott Wave Analyst – Master  di Kanaka Hita Solvera menjelaskan, mayoritas calon emiten ini berasal dari konsumer siklikal atau konsumer non-primer. Katalis penting sektor ini adalah  pengendalian Covid-19 varian omicron. Apabila omicron terkendali, kinerja sektor consumer cyclical akan positif.

Dari keempat calon emiten tersebut, Daniel lebih memilih ASCL, anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) sebagai emiten yang berpotensi tumbuh. Ini terlihat dari profitabilitas yang meyakinkan dan tujuan dana IPO untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. “Selain itu, rencana perpanjangan pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM) hingga bulan Juni 2022 juga menjadi katalis positif bagi ASCL,” terang Daniel, Rabu (12/1).

Analis Henan Putihrai Sekuritas Steven Gunawan menilai, aksi IPO yang dilakukan oleh NETV kurang atraktif. Saham yang akan dilepas cukup minim. Selain itu, sebagian besar dana IPO digunakan untuk membayar utang. Ketimbang NETV, Steven lebih melirik market leader di sektor media seperti MNCN dan SCMA.

Daniel tidak menyarankan investor untuk memborong banyak saham yang baru IPO tanpa mengetahui fundamental dari perusahaan tersebut.  “Kami menyarankan maksimal porsi pembelian 10%-15% dari total portofolio, agar risiko terjaga,” kata Daniel.

Saham-saham IPO juga lebih cocok untuk spekulasi jangka pendek karena fluktuatif di tahun pertama dan kedua setelah listing di bursa, sebelum menyesuaikan dengan fundamentalnya.

Calon Pendatang Baru di Bursa Saham Indonesia          
Nama  Sektor Subsektor Proses IPO Harga Saham ditawarkan Target dana max Rencana listing
PT Champ Resto Indonesia (ENAK) Konsumer siklikal Restoran Bookbuilding Rp 800 - Rp 950 666,67 juta Rp 422,22 miliar 07-Feb-22
PT Mitra Angkasa Sejahtera (BAUT) Konsumer siklikal Retail mur dan baut Bookbuilding Rp 100 - Rp 110 1,45 miliar Rp 159,50 miliar 27-Jan-22
PT Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Konsumer siklikal Ritel otomotif Penawaran umum Rp 200 - Rp 276 2,55 miliar Rp 703 milair  19-Jan-22
PT Net Visi Media (NETV) Konsumer siklikal Penyiaran Bookbuilding Rp 190 - Rp 196 765,31 juta Rp 149,99 miliar 25-Jan-22
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) Properti dan real estate Perhotelan dan real estate Bookbuilding Rp 130 - Rp 200 8,01 miliar Rp 1,6 triliun N/A
               
Sumber: e-IPO              

Bagikan

Berita Terbaru

Aset Kripto Masuk Fase Bearish
| Rabu, 26 November 2025 | 06:30 WIB

Aset Kripto Masuk Fase Bearish

Melansir Coinmarketcap pada Selasa (25/11), harga BTC menyusut 4,85% dalam tujuh hari terakhir menjadi US$ 86.890.

Emiten Milik Keluarga Haji Kalla BUKK Unjuk Gigi, Alasan Fundamental Atau Spekulasi?
| Rabu, 26 November 2025 | 06:27 WIB

Emiten Milik Keluarga Haji Kalla BUKK Unjuk Gigi, Alasan Fundamental Atau Spekulasi?

PT Bukaka Teknik Utama (BUKK) tengah menggotong proyek PLTA Kerinci Merangin Hidro (KMH) berkapasitas 350 MW.

​ Saham Makin Murah, Cuan Dividen Kian Cerah
| Rabu, 26 November 2025 | 06:20 WIB

​ Saham Makin Murah, Cuan Dividen Kian Cerah

Secara historis, emiten perbankan, terutama yang berkapitalisasi pasar besar, dikenal cukup royal membagi dividen, dengan yield relatif tinggi.

Kredit Investasi Perbankan Tetap Melaju Kencang
| Rabu, 26 November 2025 | 06:15 WIB

Kredit Investasi Perbankan Tetap Melaju Kencang

Kredit investasi per Oktober 2025 tumbuh sekitar 15% secara tahunan, lebih tinggi dari pertumbuhan tahun 2024 yang hanya sekitar 13,85%

Harga Emas Antam Terangkat Ekspektasi Penurunan Bunga Fed
| Rabu, 26 November 2025 | 06:15 WIB

Harga Emas Antam Terangkat Ekspektasi Penurunan Bunga Fed

Harga emas batangan Antam naik Rp 40.000 per gram dari hari sebelumnya menjadi Rp 2,38 juta per gram pada Selasa (25/11). 

Kepemilikan Perbankan di SRBI Terus Melonjak
| Rabu, 26 November 2025 | 06:10 WIB

Kepemilikan Perbankan di SRBI Terus Melonjak

Kepemilikan perbankan di SRBI per 17 November 2025 mencapai Rp 699,3 triliun, naik Rp 97 triliun dari akhir bulan Oktober. 

Merdeka Battery Materials (MBMA) Merilis Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,1 Triliun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:07 WIB

Merdeka Battery Materials (MBMA) Merilis Obligasi dan Sukuk Senilai Rp 3,1 Triliun

Dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk untuk refinancing, modal kerja, dan pembiayaan anak usaha  PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA).

CDIA Kucurkan Pinjaman ke Anak Usaha di Singapura Rp 2,33 Triliun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:02 WIB

CDIA Kucurkan Pinjaman ke Anak Usaha di Singapura Rp 2,33 Triliun

PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) memberikan pinjamanUS$ 140 juta atau setara Rp 2,33 triliun ke entitas usaha Grup Chandra Asri di Singapura.

Indofood Berharap Sukses dan Makmur di Akhir Tahun
| Rabu, 26 November 2025 | 06:00 WIB

Indofood Berharap Sukses dan Makmur di Akhir Tahun

Kinerja PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) di kuartal III 2025 tertekan akibat kenaikan biaya dan rugi kurs

Restrukturisasi Utang Selesai, Krakatau Steel (KRAS) Siap Menggenjot Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 05:57 WIB

Restrukturisasi Utang Selesai, Krakatau Steel (KRAS) Siap Menggenjot Kinerja

PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) siap melanjutkan transformasi guna meningkatkan kinerja keuangan maupun operasional pada 2026.

INDEKS BERITA

Terpopuler