ILUSTRASI. Sayur Hidroponik: Warga memanen sayuran pokchoy hidroponik di green house hdroponik dan kolam bioflok gizi permai, sasak panjang permai, tajur halang, bogor, Rabu (10/05/2023). Sayuran pokchoy dan selada menggunakan sistem hidroponik dipanen sebulan sekali dan dijual ke warga sekitar hingga rumah makan - rumah makan sekitar dengan harga Rp 30.000 - Rp 33.000 per Kilogram. KONTAN/Baihaki/10/05/2023
Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Asnil Amri
Dalam kacamata sebagian orang, sosok petani identik dengan cangkul dan sawah. Menjadi petani secara ekonomi kerap dianggap jauh dari kesejahteraan. Padahal, sejatinya tidaklah demikian. Jika menemukan kunci yang tepat, menjadi petani bisa sejahtera dan sukses secara ekonomi.
Namun masih saja ada anggapan, jika ingin menjadi petani yang sukses itu harus memiliki lahan dan lahan harus luas. Padahal sejatinya tidak harus demikian. Tengok saja kisah Jainal Damanik, petani asal Kabupaten Karo, Sumatera Utara yang sukses bertani kentang hingga omzet puluhan juta rupiah untuk sekali panen.
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.