Menabung Cuan dari Saham Keuangan

Jumat, 12 April 2019 | 07:17 WIB
Menabung Cuan dari Saham Keuangan
[]
Reporter: Yoliawan H | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anda yang menanamkan duit di saham-saham sektor keuangan mungkin sudah mulai merealisasikan keuntungan. Saham sektor keuangan memang mencetak kinerja moncer sejak awal tahun. Ini terlihat dari pergerakan indeks sektor keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Bila dihitung sejak awal tahun hingga Kamis (11/4), indeks sektor keuangan mencatatkan kenaikan hingga 9,12%, performa tertinggi dibandingkan indeks sektoral di BEI lainnya. Performa ini bahkan lebih apik ketimbang performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Di periode yang sama, indeks saham tersebut cuma naik 3,48%. Kenaikan indeks sektor keuangan tersebut sejalan dengan kenaikan harga sejumlah saham di sektor perbankan. Bahkan, beberapa saham perbankan menjadi penggerak (mover) IHSG. Dari sepuluh saham mover, empat di antaranya merupakan saham bank (lihat tabel).

Managing Director Head of Equity Capital Market Samuel International Harry Su mengatakan, secara umum ada dua faktor yang mendorong pergerakan saham perbankan, yakni faktor eksternal dan internal. "Faktor eksternal masih soal kebijakan bunga acuan The Fed," jelas dia, Kamis (11/4).

Sementara, dari dalam negeri, sentimennya lebih banyak. Pergerakan tersebut berkaitan dengan sentimen kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan pelaksanaan pemilu tahun ini.

Setali tiga uang, analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan, melihat, faktor eksternal dan domestik mempengaruhi pergerakan saham bank di awal tahun ini. Pergerakan saham-saham perbankan ini turut mempengaruhi indeks sektor keuangan secara keseluruhan.

Menurut Valdy, The Federal Reserve diperkirakan bakal menahan suku bunga acuan sepanjang tahun ini. Hal ini akan ikut menentukan kebijakan moneter BI.

Pelaku pasar memiliki ekspektasi bank sentral Indonesia tersebut akan mengambil langkah serupa. Sentimen global bukan sangat mendukung, tapi setidaknya mendukung upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan suku bunga," jelas Valdy.

Pada saat yang bersamaan, inflasi secara tahunan masih di bawah 3%. Ini memperlebar ruang BI untuk menahan bunga acuan.

Potensi melambat

Para analis menilai saham bank sejauh ini memiliki performa menarik. Namun, laju kenaikan harga diperkirakan bakal tersendat dalam waktu dekat.

Valdy memprediksi, tren laju saham perbankan akan melambat di momen perhelatan pemilu berjalan. Hal ini sudah tercermin dari pergerakan IHSG yang cenderung sideways menjelang pelaksanaan pemilu.

Sementara Harry melihat, ekspektasi pasar terkait pemenang pemilu turut mempengaruhi. "Kemungkinan akan ada profit taking jika pasangan 02 yang menang," imbuh dia.

Valdy menambahkan, situasi bakal kembali lebih kondusif setelah pemilu. Di saat itu, arus dana investasi, baik ke sektor riil, pasar modal dan keuangan, bakal kembali. Terlebih, periode tersebut merupakan periode kebutuhan dana perusahaan meningkat.

Sejauh ini, Valdy menjagokan saham BBRI dengan target harga Rp 4.600 per saham. Kemarin, saham ini turun 20 poin ke Rp 4.300 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30
| Rabu, 02 April 2025 | 07:00 WIB

Inilah Saham-Saham Favorit Goldman Sach dan Fil Ltd di bursa IDX30

Goldman Sach mendekap saham BBCA sebanyak 885,66 juta pada 7 Maret 2025 dengan cost average basis di harga Rp 7.141 per saham.

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Bursa Saham AS Lesu Mengawali Kuartal II 2025

Kekhawatiran kondisi ekonomi AS akibat kebijakan tarif AS yang diumumkan pada Rabu (2/4) membuat pasar kurang bergairah. 

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN
| Rabu, 02 April 2025 | 06:00 WIB

Mengurai Kekayaan Dewi Kam, Wanita Terkaya di ASEAN

PT Bayan Resources Tbk (BYAN), perusahaan ini menjadi salah satu sumber besar kekayaan Dewi Kam, menurut Forbes.

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir
| Rabu, 02 April 2025 | 03:00 WIB

Kekayaan Martua Sitorus Terus Menanjak Dalam 5 Tahun Terakhir

Beberapa perusahaan Martua Sitorus maupun perusahaan yang berafiliasi dengan keluarganya tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah
| Selasa, 01 April 2025 | 16:49 WIB

Orang Kaya Makin Kaya, Jurang Antara Si Kaya dan Si Miskin di Indonesia Kian Parah

Pemilik rekening bersaldo di atas Rp 100 juta mencapai 7,08 juta atau 1,15%,  tapi menguasai 88,01% duit di bank atau senilai Rp 7.921 triliun.

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025
| Selasa, 01 April 2025 | 14:00 WIB

Nilai Kekayaan Tahir dan Keluarga Menyusut Triliunan Rupiah di 3 Bulan Pertama 2025

Nilai kekayaan Dato Sri Tahir dan keluarganya hingga akhir kuartal I 2025 tersisa US$ 4,9 miliar, turun US$ 400 juta.

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)
| Selasa, 01 April 2025 | 09:50 WIB

Profit 33,81% Setahun, Harga Emas Antam Terbang(1 April 2025)

Harga emas Antam (1 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.826.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,81% jika menjual hari ini.

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024
| Selasa, 01 April 2025 | 08:51 WIB

Kinerja Operasional Tertekan, BUMI Sukses Kerek Laba Bersih di 2024

Penjualan batubara BUMI pada 2024 mencapai 75,8 juta ton atau turun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 78,7 juta ton.

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi
| Selasa, 01 April 2025 | 08:20 WIB

Cek 13 Portofolio Saham JPMorgan Chase & Co di IDX30, Saham Bank Mendominasi

Harga pasar 9 dari 13 saham konstituen IDX30 yang dimiliki JPMorgan berada di bawah harga perolehan rata-rata. 

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa
| Selasa, 01 April 2025 | 07:00 WIB

Intervensi Nilai Tukar Rupiah Berisiko Menggerus Cadangan Devisa

Pada akhir Februari 2025, cadangan devisa Indonesia berada di posisi US$ 154,5 miliar, turun US$ 1,6 miliar dari akhir bulan sebelumnya

INDEKS BERITA

Terpopuler