Menakar Kinerja Ekonomi di Akhir Periode Presiden Jokowi

Rabu, 22 Mei 2024 | 10:47 WIB
Menakar Kinerja Ekonomi di Akhir Periode Presiden Jokowi
[ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo memimpin KTT World Water Forum ke-10 2024 di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin (20/5/2024). ANTARA FOTO/Media Center World Water Forum 2024/Aditya Pradana Putra/pras.]
Abdul Munir Sara | Tenaga Ahli Anggota DPR RI Komisi XI

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 ditetapkan, para pengamat mencemaskan, akankah ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,2%? Alhasil, pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal I-2024 tumbuh 5,11% (year on year/yoy). Secara tahunan, pertumbuhan 5,11% terbilang baik dibandingkan kuartal yang sama tahun 2023 yang tumbuh 5,04%. Bahkan pertumbuhan ekonomi demikian lebih baik pasca Pandemi Covid-19.  

Kendatipun pertumbuhan ekonomi yang stuck di 5% sepanjang dua periode pemerintahan Jokowi tersebut menjadi sebuah "sarkas politik" di balik janji Presiden Joko Widodo ekonomi tumbuh 7%. Janji politik yang belum ditunaikan hingga menjelang pemerintahan Jokowi berakhir. Pertumbuhan ekonomi yang terbilang ciamik di kuartal I-2024 lebih disebabkan faktor seasonal lima tahunan, karena terjadi peningkatan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sepanjang tahun politik pada Pemilu 2024. 

Baca Juga: Program Unggulan Prabowo, Termasuk Makan Siang Gratis, Akan Dieksekusi Bertahap

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit
| Senin, 28 April 2025 | 04:43 WIB

Siantar Top Bidik Pertumbuhan Dobel Digit

Pendapatan STTP tahun lalu berasal dari penjualan produk ke pasar lokal sebanyak Rp 4,05 triliun atau tumbuh 1,50% (yoy

ELSA Memperluas Pasokan BBM di Kalimantan Barat
| Senin, 28 April 2025 | 04:40 WIB

ELSA Memperluas Pasokan BBM di Kalimantan Barat

Penyaluran BBM industri dari lokasi tadi secara langsung menunjang operasional Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)

 SSIA Genjot Pengembangan Subang
| Senin, 28 April 2025 | 04:36 WIB

SSIA Genjot Pengembangan Subang

PT Surya Semesta Internusa Tbk (Tbk) menyiapkan belanja modal Rp 3,6 triliun pada tahun ini untuk menggarap sejumlah proyek

Proyek Energi Terbarukan Membutuhkan Insentif
| Senin, 28 April 2025 | 04:31 WIB

Proyek Energi Terbarukan Membutuhkan Insentif

Permen ESDM 10/2025 adalah implementasi dari Perpres Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan EBT untuk Penyediaan Tenaga Listrik

Mind ID dan TINS Garap Logam Tanah Jarang
| Senin, 28 April 2025 | 04:27 WIB

Mind ID dan TINS Garap Logam Tanah Jarang

Dengan pengembangan rare earth ini, kami yakin Indonesia mampu menjadi basis bagi pengembangan ekosistem industri strategis masa depan,

Antam Siap Memasok Nikel di Proyek Titan
| Senin, 28 April 2025 | 04:24 WIB

Antam Siap Memasok Nikel di Proyek Titan

Dalam proyek Titan, Antam akan berperan sebagai pemasok bahan baku baterai EV berbasis nikel atau nikel mangan kobalt (NMC

 Freeport Mengajukan Perpanjangan Izin Usaha
| Senin, 28 April 2025 | 04:22 WIB

Freeport Mengajukan Perpanjangan Izin Usaha

Masa berlaku konsesi tambang Freeport Indonesia akan berakhir pada tahun 2041, sehingga akan mengajukan perpanjangan izin

Apindo Minta Investasi Bersih dari Pungli
| Senin, 28 April 2025 | 04:17 WIB

Apindo Minta Investasi Bersih dari Pungli

Apindo menekankan bahwa iklim investasi tak hanya dipengaruhi oleh insentif dan kemudahan perizinan saja

Produsen Baja Perluas Pasar dan Produksi
| Senin, 28 April 2025 | 04:12 WIB

Produsen Baja Perluas Pasar dan Produksi

Salah satu kelemahan utama industri baja nasional adalah ketergantungan terhadap bahan baku impor seperti scrap dan pellet.

Kredit Konstruksi Perbankan Loyo
| Senin, 28 April 2025 | 03:41 WIB

Kredit Konstruksi Perbankan Loyo

Per akhir Maret 2025, outstanding kredit perbankan tumbuh 9,16% secara tahunan, melandai dari bulan sebelumnya yang tumbuh 10,3% secara tahunan​

INDEKS BERITA

Terpopuler