Menanti Aksi Prabowo

Senin, 29 September 2025 | 06:10 WIB
Menanti Aksi Prabowo
[ILUSTRASI. Havid Febri]
Havid Vebri | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru saja mendarat di Tanah Air usai lawatan luar negeri, Presiden Prabowo Subianto langsung diberondong wartawan dengan pertanyaan seputar maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

Kendati hampir sepekan di luar negeri, Presiden sadar program andalannya itu tengah mendapat sorotan. Ia pun berjanji melakukan perbaikan, dan akan memanggil Kepala Bagan Gizi Nasional (BGN) untuk meminta penjelasan.

Perbaikan MBG mutlak dilakukan. Petaka keracunan massal menunjukkan ada kegagalan sistemik dalam proses penyiapan, pengolahan, maupun distribusi makanan. 

Faktanya memang demikian. Ada banyak ketidakwajaran dalam proses penyiapan menu MBG oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur MBG.  

Pertama, kapasitas pembuatan menu. Satu dapur MBG membuat 2.000 porsi setiap hari untuk TK, SD, dan SMP. Tentu itu bukan pekerjaan mudah, sehingga banyak dapur mengolah makanan sejak pukul 20.00 WIB. Celakanya, menu tersebut baru disantap pukul 11.00 WIB. Alhasil, banyak menu MBG yang basi dan terkontaminasi bakteri.

Kedua, pengadaan bahan baku. Penyiapan bahan baku oleh dapur MBG juga banyak membuat publik geleng-geleng kepala lantaran tidak memenuhi standar. Ambil contoh dapur MBG di Bandung Barat yang membeli bahan baku ayam hari Sabtu, tapi dimasaknya baru hari Rabu. 

Ketiga, masalah sertifikasi. Sebagian besar dapur MBG belum mengantongi sertifikasi laik higiene dan sanitasi atau SLHS dari Kementerian Kesehatan. Menurut data KSP, dari 8.583 SPPG, hanya 34 SPPG memiliki SLHS dan 8.549 lainnya belum mengantongi. 

Keempat, persoalan menu makanan. Menu makanan yang dibagikan juga menjadi sorotan. Pasalnya, dapur MBG banyak mendistribusikan menu ultra-processed food (UPF) yang dianggap tak sesuai standar gizi anak. Contohnya spaghetti, burger, sosis, bahkan snack. 

Berbagai anomali seputar program makan bergizi itu menunjukkan bahwa masalah MBG bersifat sistemik, bukan sekadar teknis. Kini publik menanti aksi Prabowo di tengah banyaknya persoalan yang perlu diperbaiki. 

Paling mendesak adalah menghentikan operasional dapur MBG bermasalah, memperbaiki kualitas tenaga gizi yang minim kompetensi, menghentikan distribusi makanan kering berbasis UP hingga menerapkan sistem monitoring, evaluasi, dan supervisi yang akuntabel.

Selanjutnya: Prospek Emiten Properti Menanti Efektivitas Subsidi Properti

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

 Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Market Kripto Masih Crash, Performa Mayoritas Token Berbasis AI Malah Naik

Untuk jangka menengah investor disarankan untuk selektif ke proyek-proyek yang terdapat utilitas nyata.​

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas
| Senin, 20 Oktober 2025 | 08:20 WIB

Vanguard Hingga Blackrock Perlahan Beli Saham UNVR, namun Potensi Kenaikan Terbatas

Mayoritas analis berdasar konsensus Bloomberg menyematkan rekomendasi hold saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

 Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:34 WIB

Modal Besar Memoles Bisnis Logam Mulia

Indonesia menjadi salah satu produsen emas terbesar dunia yang konsisten masuk dalam jajaram 10 besar

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat
| Senin, 20 Oktober 2025 | 07:08 WIB

Emiten Telekomunikasi Berebut Pangsa Pasar yang Ketat

Mengupas perubahan persaingan emiten industri telekomunikasi usai lelang pita frekuensi radio 1,4 GHz

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:35 WIB

Rupiah Hari Ini Dibayangi Sentimen Eksternal

Pelemahan nilai tukar rupiah ke dolar AS sejalan sentimen risk-off di pasar keuangan, terutama di pasar saham

Soal Kualitas Kinerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Soal Kualitas Kinerja

Pemeirntah diharapkan jangan mengerjar angka dan statistik sebagai patokan kinerja namun juga mengedepankan kualitas. 

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Perbankan Tetap Pertimbangkan Rilis Obligasi

Sejumlah bank tetap mempertimbangkan untuk menerbitkan surat utang sebagai salah satu sumber pendanaan tahun depan.​

Kredit Beresiko di Bank Meningkat
| Senin, 20 Oktober 2025 | 06:05 WIB

Kredit Beresiko di Bank Meningkat

Jumlah kredit berisiko di sektor perbankan tercatat meningkat seiring tren pertumbuhan kredit yang mulai melambat pada paruh kedua tahun ini. ​

ESG Godrej Indonesia: Merangkul Keberagaman dan Kesetaraan Pekerja
| Senin, 20 Oktober 2025 | 05:59 WIB

ESG Godrej Indonesia: Merangkul Keberagaman dan Kesetaraan Pekerja

PT Godrej Consumer Products Indonesia mendorong kesetaraan, keberagaman, dan inklusi pekerja. Seperti apa kebijakannya?

Saham-Saham Gorengan atau Potensi Saham di Masa Depan
| Senin, 20 Oktober 2025 | 05:52 WIB

Saham-Saham Gorengan atau Potensi Saham di Masa Depan

Sehingga ketika investor asing jualan, saham tersebut tertekan turun dan rata-rata membentuk down trend

INDEKS BERITA

Terpopuler